Liputan6.com, Jakarta - Tepat hari ini, Rabu (25/10/2023), diperingati sebagai beberapa hari besar. Setiap tahunnya tanggal 25 Oktober diperingati sebagai Hari Seniman Internasional.
Namun tidak hanya itu, masih ada lagi beberapa hari penting lainnya yang diperingati di hari ini. Lantas tanggal 25 Oktober memperingati hari apa saja ya. Berikut ini beberapa hari besar yang diperingati di tanggal 25 Oktober, mulai dari Hari Seniman Internasional hingga Hari Kesehatan Paru-Paru dilansir dari National Today, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
1. Hari Seniman Internasional
Hari Seniman Internasional diperingati pada tanggal 25 Oktober setiap tahunnya. Seni sebagai ekspresi manusia yang kreatif merangkum segalanya. Ini menggambarkan indahnya hidup atau kenyataan pahit.
Ia mencatat sejarah, revolusi, pemberontakan, dan terkadang merupakan sarana untuk menghindarinya. Singkatnya, tidak ada sejarah atau budaya tanpa seni.
Peringatan ini merayakan segala bentuk seni seperti lukisan, patung, fotografi, arsitektur, musik, dan banyak lagi. Melalui perayaan ini kita bisa menunjukkan rasa hormat terhadap semangat dan kreativitas seluruh seniman. Karena seni memberi kita media untuk mengekspresikan diri.
2. Hari Pasta Sedunia
Selain itu, tanggal 25 Oktober juga diperingati sebagai Hari Pasta Sedunia. Orang-orang telah makan pasta setidaknya sejak 5.000 SM. Namun, peringatan ini baru ditetapkan pada tahun 1995, ketika 40 produsen pasta dari seluruh dunia berkumpul untuk mengadakan Kongres Pasta Dunia yang pertama di dunia.
Ya, Hari Pasta Sedunia sendiri baru dimulai pada tahun 1995 ketika 40 produsen pasta dari seluruh dunia berkumpul untuk mengadakan Kongres Pasta Dunia yang pertama.
Sejak itu, pengunjung restoran di seluruh dunia bersatu setiap bulan Oktober untuk memberikan penghormatan kepada salah satu makanan paling lezat dan serbaguna yang pernah ada.
3. Hari Kesehatan Paru-Paru
Hari Kesehatan Paru-Paru, yang jatuh pada Rabu keempat bulan Oktober 25 Oktober tahun ini, diperingati sebagai Bulan Paru-Paru Sehat. “Semudah bernapas” adalah ungkapan yang menggambarkan betapa mudahnya manusia (dan semua spesies lain di planet bumi) menarik napas.
Namun, setiap tahun jutaan orang mengidap beberapa bentuk penyakit paru-paru, mulai dari asma hingga pneumonia yang banyak di antaranya sebenarnya dapat dengan mudah dicegah jika ada upaya untuk melakukan tindakan pencegahan.
Karena tingginya tingkat polusi udara, kadar racun yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran udara menyebabkan sel-sel kita bereaksi secara tidak wajar. Hal ini seringkali dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis dan pertumbuhan kanker.
Hal-hal tersebut mungkin bisa dicegah dengan menghindari penggunaan produk tembakau, olahraga teratur, pola makan sehat penuh antioksidan, dan kesadaran akan kesehatan paru-paru untuk deteksi dini permasalahannya. Itu mengapa peringatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan pentingnya kesehatan paru-paru.
Advertisement
Polusi Udara Mengggila, Simak 7 Tips Pakar untuk Jaga Paru-Paru Tetap Sehat dan Terlindungi
Guru Besar Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Agus Dwi Susanto membagikan tujuh tips yang perlu dijalankan untuk melindungi paru-paru saat tingkat polusi udara yang tengah menggila saat ini.
Pertama dan yang paling penting adalah terus pantau kualitas udara secara real time melalui aplikasi-aplikasi yang sudah tersedia dan bisa diunduh atau dilihat melalui smartphone.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta itu menjelaskan, indeks kualitas udara ditandai dengan warna hijau (1-50) untuk kategori baik, biru (51-100) untuk kategori sedang, kuning (101-200) untuk kategori tidak sehat, oranye untuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, merah (201-300) untuk kategori sangat tidak sehat, dan hitam (301 ke atas) untuk kategori berbahaya.
"Yang perlu diperhatikan juga nilai PM 2,5-nya, karena angka-angka kualitas udara di AQ Air (aplikasi pantauan kualitas udara) itu hanya indeks, kecuali di aplikasi sudah tertera jelas nilai PM-nya," katanya merujuk pada partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron.
Particulate Matter (PM) 2,5, yang konsentrasinya bisa meningkat karena panas, kebakaran, dan polusi udara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia mengandung materi yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kedua, memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Jenis masker yang bisa digunakan adalah jenis respirator atau N95, kemudian KN 95, FFP 2, KF 94, EP-Barrier Face Covered, elastomeric respirator, dan masker bedah," katanya.
"Lalu ada juga solusi murahnya, yakni dengan masker kain yang diselipkan filter PM 2,5 yang bisa dibeli di toko-toko daring dengan harga minimal Rp10 ribu saja," ia menambahkan.