Studi: Secara Kolektif, Manusia Beraktivitas 45 Menit Per Hari Hasilkan Banyak Polusi

Temuan mengungkapkan manusia hanya menggunakan 45 menit sehari untuk kegiatan yang menghasilkan banyak polusi.

oleh Therresia Maria Magdalena Morais diperbarui 12 Nov 2023, 10:10 WIB
Temuan mengungkapkan manusia hanya menggunakan 45 menit sehari untuk kegiatan yang menghasilkan banyak polusi. (Photo by mauro mora on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Mengapa kita merasa terjebak dalam usaha menangani krisis keberlanjutan besar di abad ke-21?

Di antara kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim sambil mencapai kemajuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang berfokus pada kesejahteraan manusia, tantangan-tantangan zaman Anthropocene --era baru ketika aktivitas manusia memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi-- tampaknya sulit diatasi.

Meskipun peran aksi manusia sangat penting dalam menciptakan solusi keberlanjutan, belum ada gambaran menyeluruh tentang apa yang dilakukan oleh seluruh populasi manusia di seluruh dunia dalam bentuk data dan angka yang akurat.

Melansir dari The Conversation, Minggu (12/11/2023), penulis penelitian ini memberikan pandangan tersebut dengan memetakan penggunaan waktu oleh manusia secara global, mengumpulkan beragam sumber data untuk memberikan perspektif lintas disiplin tentang aspek mendasar dari perilaku dan pengalaman manusia.

Hasil studi menunjukkan bahwa solusi terhadap krisis keberlanjutan dapat dicapai jika masyarakat diberi dorongan politik dan dukungan ekonomi yang tepat.

Para peneliti dalam studi ini memiliki latar belakang di bidang ilmu sistem Bumi, dan mereka berusaha untuk mengadopsi pendekatan yang serupa dalam mempelajari manusia seperti yang digunakan dalam memahami sistem Bumi lainnya. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan mengukur semua aktivitas manusia dalam satuan waktu, berdasarkan hasil fisik yang dihasilkan.

Waktu adalah ukuran yang sangat kuat karena merupakan kuantitas yang universal dan memiliki sifat fisik di seluruh dunia, delapan miliar orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam dalam sehari, untuk melakukan berbagai aktivitas.

Peneliti memilih beberapa aktivitas yang dilakukan, berapa waktu yang dibutuhkan, dan penggunaan teknologi secara berkelanjutan berpengaruh pada bentukan planet ini, membentuk struktur masyarakat, dan memengaruhi pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari.


Mengungkap Keseharian Manusia di Era Antroposen

Di samping tidur selama sembilan jam dan waktu sekitar 1,5 jam untuk kebutuhan biologis dan perawatan kesehatan, rata-rata manusia di seluruh dunia menghabiskan hampir tujuh jam per hari untuk aktivitas santai. (Photo created by lookstudio on Freepik)

Sama seperti siklus karbon global memberikan gambaran besar tentang pergerakan karbon di seluruh Bumi, peneliti berusaha untuk memberikan gambaran komprehensif tentang aktivitas manusia pada awal Antroposen.

Dengan mengumpulkan dan menyusun data dari berbagai sumber tentang bagaimana orang-orang menghabiskan waktu mereka, termasuk survei penggunaan waktu nasional, statistik ekonomi, metrik pendidikan anak-anak, dan perangkat pengukur tidur yang dapat digunakan, peneliti merangkum secara rata-rata apa yang dilakukan manusia selama 24 jam: Hari Manusia Sedunia.

Pengamatan yang paling mencolok adalah bahwa di seluruh dunia, sebagian besar waktu dihabiskan untuk aktivitas yang dianggap sebagai fokus pada interaksi manusia.

Di samping tidur selama sembilan jam dan waktu sekitar 1,5 jam untuk kebutuhan biologis dan perawatan kesehatan, rata-rata manusia di seluruh dunia menghabiskan hampir tujuh jam per hari untuk aktivitas santai, berinteraksi sosial, menggunakan media, makan, berolahraga, bermain game, dan beribadah. Sementara itu, pendidikan dan riset berjalan sekitar satu jam dengan teratur.

Studi ini turut mengidentifikasi sekelompok aktivitas yang bertujuan untuk menjalankan dan mengelola masyarakat serta perekonomian.

Hal tersebut mencakup tugas-tugas administratif pemerintahan, hukum, keuangan, perdagangan, perbankan, dan pembayaran tagihan yang memakan waktu satu jam. Satu jam tambahan dalam sehari dihabiskan untuk perjalanan dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.


Bagaimana Manusia Mempengaruhi Bumi dalam Sehari?

Sekitar 45 menit terakhir dari rata-rata hari manusia, adalah waktu di mana semua aktivitas ekstraksi sumber daya, manufaktur, dan konstruksi terjadi.(Dok. Pixabay)

Secara keseluruhan, hanya ada tiga jam tersisa di mana manusia secara sengaja mempengaruhi Bumi dan lingkungannya. Hampir tiga perempat dari waktu ini digunakan untuk sistem pangan dan perapihan daerah pemukiman.

Sisa waktu, sekitar 45 menit terakhir dari rata-rata hari manusia, adalah waktu di mana semua aktivitas ekstraksi sumber daya, manufaktur, dan konstruksi terjadi. Hal tersebut merupakan aspek yang paling merusak secara ekologis dari peradaban industri.

Bahkan, untuk mengekstraksi seluruh material dan seluruh persiapan energi, termasuk mengambil dan membersihkan seluruh bahan bakar fosil, hanya diperlukan waktu enam menit.

Hanya setengah jam yang digunakan untuk aktivitas konstruksi dan manufaktur. Sementara itu, waktu 45 menit untuk mencari, memperluas, dan merawat lingkungan binaan terasa sangat sedikit mengingat aktivitas ini menghasilkan dan mengonsumsi sekitar 70 gigaton material setiap tahun.

Laporan ini menyoroti efisiensi industri modern dan potensi dampaknya. Sebagai perbandingan, hanya satu menit yang dihabiskan untuk mengelola sampah.


Waktu, Ketersediaan Energi, dan Potensi Perubahan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Manusia dapat memikirkan perubahan secara proporsional, seperti beralih ke sumber energi terbarukan daripada terus menggunakan bahan bakar fosil, tanpa mengganggu pola hidup manusia secara signifikan. (Sumber foto: Pexels.com).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstraksi material dan penyediaan energi masih memiliki relevansi penting. Kegiatan ini masih memerlukan miliaran jam kerja setiap tahun dan mendukung operasi peradaban modern manusia.

Namun, jika dilihat dalam perspektif kegiatan harian manusia secara menyeluruh, waktu yang diperlukan sebenarnya tidak begitu besar. Hal ini sebanding dengan waktu yang biasanya diluangkan untuk membersihkan rumah dan mencuci piring.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, manusia dapat memikirkan perubahan dalam jenis kegiatan ini secara proporsional, seperti beralih ke sumber energi terbarukan daripada terus menggunakan bahan bakar fosil, tanpa mengganggu pola hidup manusia secara signifikan.

Tentu, untuk mewujudkannya akan memerlukan dukungan besar dalam hal ekonomi dan politik, tetapi ada jelas masih ada waktu untuk melakukannya.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Eksploitasi Alam dan Polusi Udara Berdampak pada Krisis Iklim? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya