Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal capres-cawapres pada Pemilu 2024 mendatang.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun melangkah ke Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Jakarta pada Rabu 25 Oktober 2023. Pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) itu telah resmi mendaftar ke KPU per hari ini.
Advertisement
Prabowo-Gibran kemudian berangkat ke Hall Indonesia Arena GBK bersama para ketua umum (ketum) parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menyapa kelompok relawan. Dalam salah satu pidatonya, Prabowo yang didampingi Gibran di atas panggung, turut menyinggung isu terkini perang Israel vs Hamas, mendoakan rakyat Gaza.
"Saya mengajak kita semua untuk sejenak menundukkan kepala, kita berdoa karena banyak saudara-saudara kita, rakyat Palestina di Gaza sedang menghadapi cobaan, penderitaan luar biasa, menghadapi penindasan," kata Prabowo di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
"Marilah kita berdoa agar mereka diberi keringanan kebaikan dan keselamatan oleh Allah Yang Maha Kuasa," imbuh Prabowo memimpin doa.
"Hati kita, jiwa kita, perjuangan kita bersama rakyat Palestina," tambah Prabowo lagi yang turut diamini oleh Gibran.
Adapun Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Bacawapres KIM Gibran Rakabuming Raka kompak pakai kemeja biru muda jelang daftar Pilpres 2024.
Penampilan mereka, menjadi pertama kali bersama setelah resmi Gibran diumumkan sebagai pasangan Prabowo.
Indonesia Kutuk Keras Agresi Israel, Cecar PBB Soal Krisis di Gaza: Kapan Dewan Keamanan Akan Menghentikan Perang dan Pendudukan Ilegal?
Adapun Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera bertindak menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi.
Setiap detik yang terbuang tanpa adanya aksi nyata dari DK PBB berdampak mengerikan bagi warga Palestina di Gaza. Indonesia mengutuk keras berlanjutnya agresi Israel terhadap warga sipil di Gaza.
"Saya ingin mengingatkan bahwa DK PBB memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang," ungkap Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dalam High-Level Open Debate DK PBB mengenai situasi di Timur Tengah di New York (24/10/2023), seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI).
Menlu Retno juga mengatakan bahwa DK PBB tidak boleh tinggal diam menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina. Serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah, blokade listrik, air, bahan bakar, dan pengusiran warga Gaza dilakukan oleh Israel atas nama hukuman kolektif, sementara pada saat yang sama, warga sipil disandera dan menghadapi ancaman nyawa.
"Saya ingin bertanya bagaimana DK PBB akan melakukan tanggung jawabnya? Kapan DK PBB akan menghentikan perang di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan, menyerukan pembebasan warga sipil, dan menghentikan pendudukan ilegal oleh Israel?" cecar Menlu Retno dalam forum tersebut.
Dia menambahkan, setiap detik yang terbuang karena perbedaan politik dan kegagalan mencapai konsensus merupakan kekalahan bagi kemanusiaan dan memperparah instabilitas.
"Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK PBB mengambil langkah?" tanya Menlu Retno.
Advertisement
Perang Israel Vs Hamas Tewaskan 5.087 Orang di Gaza, Sekitar 40 % Anak-anak
Hampir 5.100 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan pemboman tanpa henti terhadap daerah kantong yang terkepung tersebut, setelah serangan Hamas di wilayah Israel lebih dari dua minggu lalu. Demikian menurut info pejabat kesehatan Gaza soal korban perang Israel vs Hamas di wilayahnya, mengutip Al Jazeera, Selasa (24/11/2023).
Sekitar 40 persen dari 5.087 orang yang tewas adalah anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin 23 Oktober, hari ketika tentara Israel mengatakan mereka melancarkan lebih dari 300 serangan udara baru dalam waktu 24 jam. Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 400 orang tewas dalam periode tersebut.
Ribuan bangunan hancur, dan lebih dari satu juta orang mengungsi di wilayah tersebut, yang dikepung dan sebagian besar kekurangan air, makanan, dan pasokan dasar lainnya.
Pertempuran berkecamuk semalaman setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Israel akan "menghapus Hamas", sebuah kelompok bersenjata yang menguasai Gaza, ketika invasi darat besar-besaran akan terjadi.
Serangan Hamas di Israel selatan menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.
Pada hari Senin, militer Israel mengatakan mereka telah mencapai "lebih dari 320 sasaran militer di Jalur Gaza" dalam 24 jam sebelumnya.
Dikatakan bahwa target tersebut "termasuk terowongan yang berisi teroris Hamas, puluhan pusat komando operasional" serta "kompleks militer dan pos pengamatan" yang digunakan oleh Jihad Islam Palestina, kelompok bersenjata lainnya.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 60 orang tewas dalam serangan malam itu, termasuk 17 orang dalam satu serangan yang menghantam sebuah rumah di Gaza utara, dan setidaknya 10 orang tewas dalam serangan baru pada Senin pagi.
Israel Bombardir Selatan Gaza Meski Imbau Warga di Utara Mengungsi ke Sana
Laporan media menyebut Israel terus membombardir bagian selatan Gaza meskipun telah memberitahu 1,1 juta orang di bagian utara wilayah kantong yang terkepung itu untuk pindah ke sana, menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.
"Kami dipindahkan dari Tal al-Hawa ke Rafah atas permintaan tentara Israel, dan inilah yang terjadi pada kami. Anak saya adalah seorang martir berusia 3 bulan,” kata ayah dari seorang anak yang tewas dalam serangan di Rafah kepada Al Jazeera.
Pasukan Israel dilaporkan berkumpul di dekat perbatasan Gaza, dan unit-unit yang lebih kecil telah melakukan serangan terbatas, menargetkan Hamas dan berharap untuk menyelamatkan tawanan yang diambil kelompok itu dari Israel pada 7 Oktober. Israel kini menyebutkan jumlah tawanan sebanyak 222 orang.
Dalam salah satu operasi tersebut, seorang tentara Israel berusia 19 tahun tewas dan tiga lainnya luka-luka, kata militer, seraya menambahkan bahwa operasi tank tersebut bertujuan "untuk membongkar infrastruktur teror… dan menemukan orang dan jasad yang hilang".
Hamas mengkonfirmasi bentrokan tersebut, dan mengatakan bahwa para anteknya menghadapi unit lapis baja Israel yang menyusup ke timur Khan Younis di Gaza selatan. Kelompok itu mengatakan para anggotanya menghancurkan beberapa peralatan militer Israel.
Advertisement