Produktivitas Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Kementan: Harus Belajar ke Negara Tetangga

Keberhasilan negara tetangga yang mampu meningkatkan produktivitas padi harus menjadi contoh bagi petani dan penyuluh pertanian di Indonesia.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Okt 2023, 14:00 WIB
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Indonesia menjadi produsen terbesar di ASEAN, namun produktivitas sawah padi nasional masih kalah dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand. 

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan produktivitas sawah padi di negara tetangga rata-rata 6 ton per hektare. Sementara produktivitas padi nasional rata-rata 5,2 ton per hektare. Artinya, produktivitas padi di Indonesia masih di bawah negara tersebut. 

"Produktivitas padi di sana rata-rata 6 ton per hektare. Di Vietnam sudah mencapai 6,2 ton per hektare, sementara di Indonesia rata-rata 5,2 ton per hektare," ujar Prihasto saat membuka pelatihan sejuta petani dan penyuluh pertanian vol 9 di Bogor, Selasa (24/10/2023). 

Menurutnya keberhasilan negara tetangga yang mampu meningkatkan produktivitas padi harus menjadi contoh bagi petani dan penyuluh pertanian di Indonesia. 

"Padahal iklim kita sama tapi kok mereka produktivitasnya tinggi. Inilah yang harus kita lihat bersama-sama, apakah faktor varietasnya atau ada faktor lain yang menentukan itu," ujarnya. 

Prihasto juga menyarankan kepada para petani dan penyuluh untuk belajar ke Vietnam maupun negara lain yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi. 

"Ya kita harus belajar ke negara lain. Kalau kita bisa belajar di tempat lain dan bisa kita adopsi disini lalu meningkatkan produksi padi, kenapa tidak," ucapnya. 

 


Kedaulatan Pangan

Petani berjalan di sawah di Kabupaten Tangerang, Senin (9/8/2021). Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Pertanian (BPPSDMP) Kementrian Pertanian, Dedi Nursyamsi berharap strategi ketahanan pangan nasional tidak hanya diarahkan untuk mencapai kecukupan akan pangan, tetapi juga untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan serta peningkatan daya saing produk-produk pangan nasional. 

"Kinerja subsektor budidaya juga sangat penting untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan bahkan meningkatkan ekspor," ucapnya. 

Upaya ini dapat diwujudkan dengan peningkatan efisiensi melalui penerapan smart farming dan integrated farming ataupun ekstensifikasi, melalui program food estate, urban farming serta program lain dari Kementan. 


Sarana Produksi

Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengatakan, upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi diarahkan pada pemenuhan sarana produksi yang lengkap.

Ini untuk mendukung pelaksanaan Good Agricultural Practices (GAP) mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih berkualitas, pemupukan, pengelolaan OPT Terpadu sampai pada panen dan pasca panen, memerlukan kualitas dan kuantitas SDM pertanian yang memadai sebagai pelaku utama dan pelaku pendukung. 

"Hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan" urainya. 

jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya