Liputan6.com, Jakarta - Yayasan amal Medical Aid for Palestinians (MAP) yang berbasis di Inggris pada Selasa menggelar acara pembacaan doa di Lapangan Parlemen di alun-akun kota London bagi anak-anak Gaza yang tewas akibat serangan Israel.
Puluhan orang yang mengikuti acara ini menuliskan nama-nama anak-anak Palestina yang tewas dibom Israel yang sudah mencapai dua ribu jiwa.
CEO MAP Melanie Ward mengatakan sejuta anak-anak Gaza sudah kehabisan waktu untuk tetap hidup dalam kondisi yang mengerikan.
Baca Juga
Advertisement
"Kebutuhan dasar mereka seperti makanan dan air menipis dengan cepat, dan banyak dari mereka terpaksa meninggalkan rumah karena bombardemen dan pengepungan oleh Israel yang terus berlanjut," kata Ward, dikutip Antara.
Sementara itu, Rohan Talbot, direktur advokasi dan kampanye MAP berkata kepada Anadolu bahwa jumlah korban tewas di Gaza amat mengerikan.
Talbot mengungkapkan ribuan lainnya terbuka dan lebih dari 800 orang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Simak Video Pilihan Ini:
Desak Gencatan Senjata
Talbot mengatakan doa bersama itu berupaya menyerukan gencatan senjata dan "meyakinkan agar tidak ada lagi nyawa anak yang hilang."
Dia mendesak pemerintah Inggris agar menegaskan bahwa apa pun yang dilakukan Israel mesti selaras dengan hukum internasional.
"Akhiri serangan tanpa pandang bulu terhadap rumah warga sipil, hentikan serangan terhadap rumah sakit, dan tempat penampungan," kata dia.
Talbot menyerukan agar blokade total Gaza diakhiri, sebaliknya pasokan makanan, air dan obar-obatan serta bahan bakar harus masuk Gaza.
Sejak 7 Oktober sudah lebih dari 7.100 orang terbunuh akibat konflik itu, termasuk 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Baca Juga
Advertisement