Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa ada persiapan pembangunan hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh perusahaan Marriott Group.
Adapun beberapa komitmen perusahaan lain dari Amerika Serikat untuk melakukan investasi.
Advertisement
"Marriott group akan terlibat dalam pembangunan hotel di IKN dan beberapa destinasi prioritas kita, seperti di Labuan Bajo,” ungkap Sandiaga Uno usai menghadiri 11th US-Indonesia Investment Summit di Madarin Oriental, Jakarta pada Selasa (24/10/2023).
“Banyak perusahaan Amerika di sektor perhotelan dan hospitality yang sangat aktif,” bebernya.
Sandiaga Uno merinci, Marriott Group akan membangun 2 sampai 3 hotel di IKN. Disebutkannya, pembangunan hotel oleh Marriott group sejauh ini telah dalam tahap persiapan.
“Sekarang sudah (tahap) persiapan. Konstruksi diharapkan segera mulai,” jelas Menparekraf.
Indonesia kini menargetkan investasi perhotelan dari AS sebesar USD 500 hingga 700 juta di IKN.
“Di IKN kita harapkan untuk perhotelan itu antara sebesar USD 500-700 juta, yang berkaitan dengan perusahaan yang berbasis di Amerika,” kata Sandiaga Uno.
Perusahaan Energi Terbesar Arab Saudi Siap Investasi di IKN Nusantara
Perusahaan energi terbesar di Arab Saudi, ACWA Power, menyatakan kesediaan minatnya untuk berinvestasi dalam sektor energi terbarukan di IKN Nusantara.
Dalam Forum Saudi-Indonesian Roundtable yang diselenggarakan di Ibu Kota Riyadh, 19 Oktober 2023 lalu, CEO ACWA Power Marco Arcelli menyerahkan secara langsung Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) berinvestasi di IKN Nusantara kepada Otorita IKN.
Penyerahan LoI ini dilanjutkan dengan 1 on 1 meeting yang diadakan di Kantor Pusat ACWA Power di Riyadh. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Agung dan Executive Director-Head of International Relations ACWA Power, Mohannad Alsulaiman menandatangani berita acara 1 on 1 meeting sebagai kelanjutan proses untuk berinvestasi di IKN.
“Bagi kami di ACWA Power, prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) sangatlah penting. Saat ini, kami sudah menghasilkan lebih dari 50 gigawatt energi di seluruh dunia,” jelas Mohannad dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Senin (23/10/2023).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menekankan, pasca penyerahan LoI dan pertemuan 1 on 1 dengan ACWA di Riyadh, proses selanjutnya menyiapkan studi kelayakan untuk mengembangkan energi terbarukan di IKN.
“Bersama-sama seluruh pihak, kita akan membangun Nusantara menjadi kota masa depan yang hijau, bersih, dan memiliki persediaan energi yang dapat diandalkan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, ACWA Power merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan sektor energi di megaproyek NEOM. Pihaknya berencana untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan di IKN dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Saat ini, ACWA Power telah memiliki kapasitas 50 gigawatt listrik di seluruh dunia. Dengan total nilai investasi yang digelontorkan ACWA di berbagai negara mencapai USD 75 miliar.
“ACWA Power akan menjajaki peluang investasi di IKN, yang memiliki kebutuhan energi terpasang sebesar 7 gigawatt dengan estimasi kebutuhan investasi sebesar 6 miliar USD,” pungkas Agung.
Advertisement
Survei Indikator: Dukungan Publik Atas IKN Meningkat
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menjadi salah satu warisan pembangunan Presiden Joko Widodo untuk Nusantara, mendapatkan banyak dukungan publik. Ini diketahui dari survei terbaru Indikator Politik Indonesia.
Survei yang dilakukan dalam rentang 2-10 Oktober 2023 itu melibatkan 1,200 responden dengan over sampel di 12 provinsi, sehingga totalnya menjadi 4.300 responden.
Hasilnya, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 80,2 persen yang mengetahui usaha Jokowi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, sebanyak 56,2 persennya memberikan dukungan.
“Temuan kami, hanya 35,1 persen yang menyatakan tidak setuju atau tidak memberikan dukungan,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Pergeseran Dukungan Partai dan Capres Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024’ secara virtual, Jumat (20/10).
Survei Indikator juga berhasil memotret tingginya optimisme publik jika pembangunan IKN akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Burhanuddin menjelaskan, sebanyak 58,4 persen publik setuju jika pembangunan IKN akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Hanya 28,7 persen yang menyatakan sebaliknya,” ungkap Burhanuddin.
Mayoritas Dukungan dari Laki-Laki
Jika dibedah lebih detail, mayoritas tingginya dukungan tersebut berasal dari laki-laki. Catatan Indikator, dari 85,2 persen responden laki-laki yang mengetahui pembangunan IKN, 60,4 persennya menyatakan setuju. Selain itu, 60,7 persennya juga setuju pembangunan IKN akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Untuk perempuan, dari base 50,6 persen, sebanyak 75,4 persennya tahu pembangunan IKN. Dari yang tahu, 52,1 persen mendukung. Ada juga 56 persen yang setuju jika pembangunan IKN akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Burhanuddin.
Advertisement