Liputan6.com, Jakarta Mendapat tawaran kerjasama atau endorse dari brand adalah salah satu bonus bagi para influencer atau konten kreator. Seiring bertambahnya jumlah follower atau subscriber, tawaran kerjasama biasanya akan berdatangan silih berganti.
Untuk urusan endorsement, salah seorang kreator POV asal kota Malang bernama Revlicca atau Fisca Ayu punya cara yang unik. Pemilik akun TikTok @Revlicca dan Youtube Channel RevLicca Official ini selalu selektif dalam memilih partner-nya.
Advertisement
Ia tidak ingin pendapatan endorse-nya berasal dari sumber yang tidak jelas atau bisnis ilegal. Sebagai influencer, perempuan kelahiran 20 Juni 1991 itu tidak ingin mempertaruhkan reputasinya di mata para penggemar.
"Ya, tentu saja harus selektif. Untuk skincare misalnya wajib BPOM, kalau buat makanan harus bersertifikat halal. Untuk game, saya bisa terima kecuali game bersifat judi seperti situs slot atau sejenisnya. Kalau aplikasi, saya terima semuanya kecuali penambah followers atau yang tidak jelas keamanannya," ujar Revlicca dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Awal Mula
Perempuan yang juga akrab disapa Icha itu juga mengisahkan awal mula dirinya mendapatkan tawaran endorse. Ketika sebelum memiliki jutaan follower, ia sempat mengajukan sample gratis dari penjual di Tiktok Shop. Kala itu, brand pertama yang mengajak kerjasama adalah aplikasi Get Contact.
"Kala itu follower saya masih 200 ribuan. Saya masih bingung menentukan harga karena itu pertama kalinya saya dapat endorse. Jadi saya pasang tarif yang murah,” kenangnya.
Sering popularitasnya yang kian meningkat di media sosial, Revlicca akhirnya menemukan formula yang pas untuk layanan endorsenya. Ia mematok biaya tertentu untuk setiap program endorse, dan menerapkan pengecualian untuk brand yang pembayarannya berdasarkan jumlah view.
Advertisement
Harga Khusus
Sebagai bagian dari kepedulian dan upaya pemberdayaan, ia juga memberikan harga khusus untuk para pelaku bisnis berskala kecil atau UMKM. “Saya tidak mau mematok harga mahal untuk UMKM kecil, karena saya juga pernah menjalankan bisnis ,” tegasnya.
Kepedulian Revlicca pada pelaku UMKM dilatarbelakangi pengalamannya sebelum terjun di dunia konten kreator. Beberapa tahun lalu, ia bersama suaminya menjalanklan bisnis jualan pakaian dan tas secara online. Namun sejak badai pandemi Covid melanda Tanah Air, usaha rintisan tersebut gulung tikar.
"Sejak Covid, toko jadi sepi. Saya mencoba peruntungan dengan membuat akun TikTok dengan tujuan mencari pembeli pakaian dan tas saya. Eh tapi malah nyasar jadi kreator drama karena penonton lebih suka melihat video drama saya daripada barang jualan saya,” paparnya.
Membantu Mencukupi
Diakui Revlicca, penghasilan dari endorsement sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan dan mengembangkan konten-kontennya. Lulusan Diploma 4 Sarjana Sains Terapan Politeknik Negeri Malang itu juga bisa membantu keluarga dan membahagiakan orang tua.
“Self reward juga berupa beli beberapa properti untuk ngonten, membangun studio sendiri, upgrade hp supaya kualitas video jadi lebih baik,” imbuh pemilik nama lengkap Fisca Ayu Dzulkhy Pandasari itu.
Ketekunan dan kreativitas Revlicca dalam menyajikan konten drama POV sudah dibuktikan dengan meraih Silver dan Golden Play Button dari Youtube. Channel RevLicca Official menembus lebih dari 1 juta subscriber. Sedangkan di platform TikTok, akun @Revlicca sudah menembus 3,3 juta pengikut dan 86,5 juta likes.
Advertisement