Liputan6.com, Jakarta PT Unilever Indonesia Tbk, (Unilever) mengumumkan estafet kepemimpinan dan model operasional perusahaan pada 25 Oktober 2023. Unilever mulai transformasi menuju organisasi yang dikelola secara Unit Bisnis setelah pada tahun sebelumnya perubahaan tersebut diterapkan di tingkat induk perusahaan global.
Transformasi ini akan dimulai pada bulan Januari 2024. Unilever Indonesia akan mengoperasikan lima Unit Bisnis yang berfokus pada segmen bisnis yang berbeda, yaitu Beauty and Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan Ice Cream. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk lebih mempertajam fokus pada potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia.
Advertisement
Kepemimpinan Ira Noviarti selaku Presiden Direktur Unilever Indonesia dianggap telah membawa Unilever Indonesia ke posisi yang lebih kuat dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Ira telah berhasil mengeksekusi lima prioritas strategis yang mencakup: memperkuat dan mengoptimalkan brand-brand utama, memperluas portofolio hingga ke segmen premium dan value, membangun kekuatan dalam eksekusi untuk memperkuat posisi Unilever Indonesia di berbagai saluran distribusi, menerapkan prinsip e-everything dalam seluruh lini bisnis, dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.
"Kami bersama-sama melewati perubahan dan tantangan besar, membawa bisnis ke posisi yang lebih kuat seperti yang ditunjukkan dalam hasil Q3 2023 yang kami umumkan hari ini. Saya pribadi mengucapkan terima kasih atas kebersamaannya dengan Unilever Indonesia, terutama pada masa kepemimpinan saya tiga tahun terakhir," jelas Ira dikutip Kamis (26/10/2023).
Lebih jauh dalam pernyataannya, Ira mengungkapkan rasa syukur atas kontribusi yang telah diberikan kepada negara dan masyarakat selama kepemimpinannya.
Dia berbicara tentang akhir yang positif dalam perannya saat ini dan menyatakan antusiasmenya untuk terus berkontribusi dalam peran selanjutnya di Unilever,.
“Saya memulai posisi ini saat kita baru mulai menghadapi pukulan pandemi di tahun 2020, dan telah banyak yang kami lalui hingga hari ini. Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan, membawa bisnis Perseroan ke posisi yang lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III 2023 yang baru kami umumkan," ungkapnya.
"Seraya menjalankan hal-hal tersebut, kami tetap terus berkontribusi pada tanah air dan masyarakat. Saya bersyukur atas akhir yang baik dari peran ini, dan bersemangat untuk berkontribusi lebih lanjut bagi kesuksesan Unilever dalam peran saya berikutnya. Pengalaman, kepercayaan, dan kesempatan yang merupakan sebuah kehormatan," lanjut dia.
Posisi Baru
Posisi baru Ira di Unilever akan diumumkan pada waktunya, dan suksesi kepemimpinan akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan berikutnya. Dengan perubahan kepemimpinan dan model operasional yang inovatif ini, Unilever Indonesia memasuki era baru yang penuh potensi dan kesempatan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pada Q3 2023, Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 10.2 triliun, dengan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3.3% dan volume domestik tumbuh sebesar 4.3% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan Q3 2022.
Selain itu, Perseroan juga melaporkan pertumbuhan laba bersih yang sangat kuat sebesar 21.0% year on year dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1.4 triliun.
Hasil ini menujukan kinerja UNVR sejatinya telah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan semester I/2023. Pada periode ini, laba UNVR tergerus 19,6% sementara penjualan bersih turun 5,5%. Jika dikomparasikan secara kuartalan, kinerja UNVR juga menunjukkan pemulihan. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun.
Advertisement
Jalankan 5 Strategi Prioritas, Unilever Cetak Laba Rp 1,4 Triliun di Kuartal III 2023
Menyongsong kiprah 90 tahun beroperasi di Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk, (Unilever) berhasil membuktikan ketangguhannya di segmen produk konsumen yang sangat kompetitif.
Peningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Di kuartal III ini Unilever membukukan kinerja yang solid dengan mencatatkan 4,3% pertumbuhan volume domestik, 3,3% peningkatan penjualan dalam negeri dan pertumbuhan laba bersih sebesar 21%.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan bahwa kinerja Q3 2023 merupakan buah konsistensi perseroan melakukan penguatan fundamental secara menyeluruh.
Terdapat 5 Strategi prioritas selama 2 tahun terakhir terbukti mampu menghasilkan daya tahan yang berkelanjutan dan pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan Q3 2022. Selain itu, Perseroan juga melaporkan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.
"Perseroan tetap berkomitmen penuh untuk menjalankan lima prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, diantaranya dengan memperkuat dan membuka potensi penuh dari merek-merek inti melalui inovasi yang berdampak dengan menawarkan manfaat yang unggul; dipadukan dengan komunikasi yang lebih menarik; program pengembangan pasar untuk meraih pengguna baru dan meningkatkan konsumsi; serta berinvestasi media pada level yang tepat," jelas Ira dikutip Rabu (25/10/2023).
Pertumbuhan Jangka Panjang
Ira menambahkan bahwa hasil yang dicapai Unilever saat ini membuktikan bahwa perseroan bergerak ke arah positif menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
“Dengan margin kotor yang kuat, didorong oleh program efisiensi, kami dapat meningkatkan investasi merek-merek kami dan aktivitas pengembangan pasar, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kompetitif," tutur dia.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mencatat Unilever Indonesia (UNVR) mencatat tingkat marjin kotor tertinggi dalam delapan kuartal terakhir, dengan tingkat Laba Sebelum Pajak dan Laba Per Saham yang kuat.
Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik. Melihat berbagai indikator tersebut, kinerja Unilever di kuartal berjalan diprediksi masih akan tetap tumbuh.
Advertisement