Liputan6.com, Jakarta Ikan lele adalah jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain memiliki cita rasa yang gurih, lele juga diyakini mengandung protein hewani.
Maka dari itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mendorong masyarakat mengonsumsi ikan lele untuk mencegah stunting.
Advertisement
"Kalau menyuapi makan anak, jangan hanya mi saja atau nasi dengan kerupuk. Harus ada protein hewani yaitu ikan lele,” kata Hasto saat kampanye penurunan stunting di Blora, Jawa Tengah mengutip keterangan pers Kamis (26/10/2023).
“Ikan lele ini protein hewaninya cukup tinggi. Jadi bisa mencegah stunting," tambahnya.
Selain mengandung protein hewani yang cukup tinggi, lanjut Hasto, ikan lele juga harganya murah dan mudah dibudidayakan oleh masyarakat. Kandungan protein hewani ikan lele lebih tinggi dibandingkan daging sapi.
Hasto juga berdialog dengan warga Blora, Jawa Tengah dan menanyakan berapa harga ikan lele per kilogramnya.
"Ikan lele Rp23 ribu per kilonya Pak. Kalau telur Rp26 ribu per kilo," kata warga.
Guna mendorong masyarakat untuk konsumsi ikan lele, Hasto dan anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menebarkan benih ikan lele untuk dibudidayakan di rumah-rumah warga.
"Ikan lele ini untuk mencegah stunting. Masyarakat bisa memanen ikan lele dari halaman rumah sendiri," ujarnya.
Bantuan benih ikan lele diberikan di halaman rumah salah satu warga, Supriyono, yang memiliki anak stunting berusia tiga tahun.
Prevalensi Stunting di Kabupaten Blora
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, prevalensi stunting di Kabupaten Blora mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensinya 21,5 persen. Dan pada 2022 menjadi 25,8 persen.
Karena itu, anggota Komisi IX Edy Wuryanto berinisiasi menggelar Gotong Royong Penanganan Stunting di Kabupaten Blora.
Sebelum menaburkan benih ikan lele, Dokter Hasto mengunjungi Puskesmas Jepon dan memasang alat kontrasepsi kepada 22 akseptor KB yang menggunakan implan sebanyak 13 orang dan 9 orang IUD.
Rangkaian sosialisasi penanganan stunting di Kabupaten Blora dipusatkan di Lapangan Kridosono. Hadir dalam sosialisasi itu lebih dari 5 ribu orang.
Advertisement
Tentang Ikan Lele
Melansir Webmd, ikan lele adalah salah satu pilihan termurah untuk mendapatkan nilai gizi tinggi dari makanan rendah kalori.
Ikan ini menyediakan nutrisi penting seperti vitamin B12, protein, dan omega-3.
“Ikan lele adalah ikan yang terkenal karena harganya yang terjangkau dan tersedia di sebagian besar wilayah. Seperti banyak ikan lainnya, ikan lele memiliki manfaat nutrisi yang luar biasa,” kata ahli gizi Kathleen M. Zelman, MPH, RD, LD mengutip Webmd, Kamis (26/10/2023).
Spesies ini dikenal memiliki organ indera bernama sungut yang menyerupai kumis sehingga mudah dikenali. Mereka biasanya hidup di danau, sungai, dan kolam.
Orang sering menggambarkan rasa ikan lele lebih lembut dibandingkan ikan lainnya, mirip dengan ikan bandeng. Tekstur ini menunjukkan bahwa ikan lele dapat dengan mudah dikreasikan dengan makanan kesukaan melalui berbagai resep.
Manfaat Makan Ikan Lele
Ikan lele, seperti kebanyakan ikan lainnya, memiliki kandungan nutrisi berharga yang membuatnya ideal untuk menjaga pola makan seimbang.
Dikombinasikan dengan rasanya yang ringan dan harga yang terjangkau, ikan lele adalah alternatif yang bagus untuk pengganti daging mahal seperti daging sapi.
Ikan lele dapat menjadi pilihan karena:
Rendah Kalori
Ikan lele hanya memiliki sekitar 98 kalori dalam porsi 100 gram, menjadikannya pilihan tepat bagi orang yang menjaga berat badan.
Ini juga membuatnya ideal untuk menggantikan daging lain yang lebih berkalori seperti unggas di sebagian besar resep.
Sumber Protein
Lele juga disebut sebagai sumber protein yang luar biasa. Seperti kebanyakan ikan, lele dikenal mengandung banyak protein.
Porsi 100 gram lele mengandung 13 gram protein, mewakili 26 persen dari jumlah harian yang disarankan. Protein sangat penting untuk menjaga dan menumbuhkan sel dan jaringan.
Advertisement