Liputan6.com, Jakarta - Jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pecah hingga menyebabkan wisatawan terjatuh pada Rabu 25 Oktober 2023.
Akibat jembatan kaca di The Geong pecah, satu orang wisatawann meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka.
Advertisement
"Tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, kami mendapat informasi bahwa ada kecelakaan, di mana ada orang yang jatuh dari wahana jembatan kaca," kata Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, Rabu 25 Oktober 2023.
Edy menjelaskan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, para pengunjung yang sedang menggunakan wahana jembatan kaca tersebut merupakan rombongan wisatawan dari Cilacap sebanyak 11 orang.
Rombongan wisatawan tersebut menggunakan wahana jembatan kaca tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Empat orang wisatawan dalam rombongan tersebut jatuh karena ada lembaran kaca yang pecah saat diinjak.
"Saat kacanya pecah, dua orang sempat berpegangan pengaman yang ada di jembatan kaca tersebut; kemudian dua orang lagi jatuh ke bawah," papar Edy.
Dua orang wisatawan yang jatuh itu berjenis kelamin perempuan, yakni berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.
Kemudian, salah seorang saksi mata bernama Sanarto mengatakan setelah turun dari minibus, rombongan wisatawan itu terlebih dulu ke toilet sebelum menjajal wahana jembatan kaca.
"Setelah mereka masuk ke jembatan kaca, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca. Ketika saya tengok, ternyata sudah ada dua orang yang jatuh dan dua orang lainnya alhamdulillah masih bisa berpegangan besi," kata Sanarto.
Berikut sederet fakta terkait jembatan kaca The Geong pecah di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah dihimpun Liputan6.com:
1. Kejadian Sebabkan Satu Orang Meninggal
Jembatan kaca yang ada di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah hingga menyebabkan wisatawan terjatuh, Rabu 25 Oktober 2023. Akibat jembatan kaca pecah itu satu orang wisatawann meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka.
"Tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, kami mendapat informasi bahwa ada kecelakaan, di mana ada orang yang jatuh dari wahana jembatan kaca," kata Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, Rabu 25 Oktober 2023.
Polresta Banyumas segera mendatangi kawasan wisata tersebut dan memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP).
Edy menjelaskan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, para pengunjung yang sedang menggunakan wahana jembatan kaca tersebut merupakan rombongan wisatawan dari Cilacap sebanyak 11 orang.
Rombongan wisatawan tersebut menggunakan wahana jembatan kaca tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Empat orang wisatawan dalam rombongan tersebut jatuh karena ada lembaran kaca yang pecah saat diinjak.
"Saat kacanya pecah, dua orang sempat berpegangan pengaman yang ada di jembatan kaca tersebut, kemudian dua orang lagi jatuh ke bawah," ucap Edy.
Advertisement
2. Polisi Lakukan Olah TKP dan Ambil Rekaman CCTV
Dua orang wisatawan yang jatuh itu berjenis kelamin perempuan, yakni berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.
Edy juga mengatakan pihaknya telah memasang garis polisi di TKP dan menghubungi Laboratorium Forensik yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Banyumas. Selain itu, polisi juga akan menggandeng sejumlah ahli untuk mengetahui kelayakan jembatan kaca tersebut.
"Kami juga akan melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap pengelola dan sebagainya termasuk saksi-saksi. Saat ini kami masih olah TKP," kata Edy.
Kemudian, pihak kepolisian Inafis Polresta Banyumas saat ini telah mengambil rekaman kamera pemantau CCTV (Circuit Closed Television). Diketahui rekaman tersebut untuk diselidiki lebih lanjut terkait insiden jembatan kaca yang pecah.
Melalui pantauan di lokasi kejadian petugas inafis Polresta Banyumas mengambil digital video recorder (DVR). Alat tersebut merupakan alat untuk memonitor dan merekam objek gambar yang nampak oleh kamera CCTV dari loket masuk wahana jembatan kaca.
Saat ini petugas inafis telah menyimpan DVR tersebut untuk kemudian dijadikan barang bukti dan membawanya ke Markas Polresta Banyumas di Purwokerto. Adapun ketika hendak dikonfirmasi terkait pengambilan rekaman CCTV pihak kepolisian belum memberi komentar.
Ada pun Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas AKP Benny Timor Prasetyo menyampaikan pihaknya akan memberikan konfirmasi nanti karena saat ini pihak Laboratorium Forensik akan melakukan olah TKP.
"Besok saja ya, besok Laboratorium Forensik akan melakukan olah TKP," ujar Benny.
3. Pengakuan Saksi Mata
Salah seorang saksi mata bernama Sanarto mengatakan setelah turun dari minibus, rombongan wisatawan itu terlebih dulu ke toilet sebelum menjajal wahana jembatan kaca.
"Setelah mereka masuk ke jembatan kaca, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca. Ketika saya tengok, ternyata sudah ada dua orang yang jatuh dan dua orang lainnya alhamdulillah masih bisa berpegangan besi," kata Sanarto yang merupakan penjaga toilet umum di dekat jembatan kaca nahas tersebut.
Menurut dia, pekerja di tempat wisata itu segera menolong dua wisatawan yang jatuh dari ketinggian 10 meter itu.
Bahkan, dia mengaku sempat mengusap salah seorang korban sembari membacakan Surat Al Fatihah saat dibawa ke mobil menuju RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Advertisement
4. Pihak Pengelola Angkat Bicara
Menyusul kecelakaan tersebut, pengelola Hutan Pinus Limpakuwus memutuskan menutup kawasannya dari kunjungan wisata sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Kami sangat berduka. Mohon tunggu pernyataan resmi selanjutnya.. Wisata tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," tulis akun Instagrsm @hutanpinuslimpakuwuss disertai foto hitam putih yang menampilkan gambar pita hitam pada Rabu 25 Oktober 2023.
5. The Geong Bukan Bagian Pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus
Kemudian, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo mengatakan wahana jembatan kaca "The Geong" bukan bagian dari pengelolaan HPL. (Hutan Pinus Limpakuwus).
Menurut dia, wahana jembatan kaca "The Geong" berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, bukan di lahan milik Perum Perhutani yang saat ini dimanfaatkan untuk kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus.
Dalam hal ini, kata Eko, pengelola "The Geong" bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.
"Pengelola 'The Geong' bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Advertisement
6. The Geong Sudah Diingatkan soal Keamanan, Keluhan yang Masuk Lewati Batas Toleransi
Eko mengatakan wahana tersebut masuk ke kawasan wisata HPL sejak satu tahun silam namun mulai beroperasi resmi pada momentum Lebaran 2023 karena pembangunannya dilakukan secara bertahap.
Usai lebaran, kata dia, pihaknya mengadakan evaluasi terkait dengan pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko. Menurut dia, pihaknya banyak menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut.
"Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan," ucap Eko.
Oleh karena itu, pihaknya mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong namun dua pihak tersebut tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan.
"Dengan demikian, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial, sehingga pihaknya titip pesan jika ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut," jelas Eko.
7. Kronologi Lengkap Insiden Jembatan Pecah
Insiden jembatan kaca "The Geong" itu terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana tersebut.
Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah.
Akibat kejadian tersebut, empat orang wisatawan terperosok. Dua orang di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan.
Seorang warganet membagikan video rekaman kecelakaan tersebut lewat media sosial Instagram @kodil_027.
Terlihat sekitar empat pria berusaha mengevakuasi sekitar tiga wisatawan perempuan yang berkunjung ke wahana tersebut. Salah satunya terlihat bergelantungan di pinggir jembatan, sebelum diselamatkan.
Advertisement