Mengidap Kondisi Jantung Langka, Wanita Ini Hidup Tanpa Denyut Jantung

Ini cara dia bertahan hidup.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 26 Okt 2023, 13:30 WIB
Sumber: dailymail.co.uk

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai harganya. Namun, kadang-kadang, hidup kita dapat diuji oleh kondisi jantung langka yang mengharuskan kita untuk menjalani perjalanan medis yang luar biasa. Inilah yang dialami oleh seorang wanita Massachusetts bernama Sofia Hart, yang menderita kardiomiopati dilatasi ireversibel, sebuah kondisi jantung genetik yang sangat jarang terjadi. 

Apa yang membuat kisahnya semakin menakjubkan adalah kenyataan bahwa Sofia harus menjalani hidup tanpa denyut nadi, mengandalkan alat medis dan baterai untuk menjaga jantungnya tetap berdetak. Sofia bukan satu-satunya anggota keluarganya yang harus berjuang melawan kondisi jantung yang langka ini. Meskipun mereka tidak menyadari hal ini sampai Sofia jatuh sakit.

Untuk kisah lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Daily Mail, Kamis (26/10/2023). 


Kisah Hidup Tanpa Denyut Jantung

Sumber: dailymail.co.uk

Kesehatan adalah harta yang sangat berharga, dan tak seorang pun berharap harus menghadapi tantangan kesehatan yang langka. Namun, inilah yang dialami oleh seorang wanita dari Massachusetts yang bernama Sofia Hart. Dia menderita sebuah kondisi jantung genetik yang sangat langka, dikenal sebagai kardiomiopati dilatasi ireversibel. 

Kondisi ini menyebabkan salah satu ventrikel jantungnya tidak berfungsi dengan baik, yang dapat mengakibatkan gagal jantung. Namun, yang membuat kisah ini semakin menakjubkan adalah fakta bahwa Sofia hidup tanpa denyut nadi, mengandalkan apa yang ia sebut sebagai 'menggunakan baterai' untuk menjaga jantungnya tetap berdetak.

Kardiomiopati dilatasi ireversibel adalah suatu penyakit otot jantung yang langka, dan hanya sekitar satu dari 500 orang dewasa di Amerika menderita kondisi serupa. Bagi Sofia Hart, perjalanan panjang dengan penyakit ini dimulai pada musim panas 2022 ketika ia bekerja di sebuah peternakan kuda. 

Ia mulai merasa sangat lelah dan lemas, seperti kelelahan yang tak dapat dijelaskan. Namun, kelelahan ini bukanlah semata-mata kelelahan fisik, melainkan perjuangan jantungnya untuk berfungsi dengan baik.


Perjuangan Menghadapi Kardiomiopati Dilatasi Ireversibel

Sumber: dailymail.co.uk

Sebuah aspek menarik dari kisah Sofia adalah bahwa saudara kembarnya, Olivia, juga lahir dengan mutasi genetik langka yang sama. Namun, saat itu, tidak ada yang menyadari bahwa Sofia juga menderita kondisi yang sama hingga ia jatuh sakit. 

Kelelahan yang dirasakan Sofia pada awalnya membuatnya curiga bahwa ia mungkin mengidap penyakit Lyme, terutama karena ia telah bekerja di luar dan bisa saja digigit oleh kutu. Ia bahkan menjalani tes penyakit Lyme, namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Saudara kembarnya, Olivia, memiliki pengalaman pahit dengan kondisi jantung ini tujuh tahun sebelumnya. Olivia juga menderita gagal jantung dan harus mengandalkan alat bantu ventrikel kiri (LVAD) untuk menjaga darah mengalir ke seluruh tubuhnya. Olivia menjalani transplantasi jantung pada tahun 2016, yang merupakan langkah penyelamatan dalam hidupnya.

Kini, Sofia Hart menghadapi perjalanan yang serupa dengan saudara perempuannya. Ia menerima perangkat medis yang disebut LVAD, yang membantu menjaga jantungnya tetap berdetak sementara ia menunggu transplantasi jantung yang akan menyelamatkan nyawanya. 

Saat berada di rumahnya di Boston, Sofia harus selalu terhubung ke stopkontak untuk menyalakan LVAD, tetapi tali yang digunakan cukup panjang, memungkinkannya untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan beberapa keterbatasan.

Meski ia hidup tanpa denyut nadi, namun berkat LVAD, ia dapat terus menjalani hidupnya dan menunggu kesempatan untuk mendapatkan transplantasi jantung yang akan mengembalikan denyut jantungnya secara alami. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya