Pemprov NTB Sosialisasi Empat Pilar Literasi Agar Bijak Menggunakan Media Sosial

Ada empat pilar literasi yang harus dimiliki agar bijak menggunakan media sosial, yakni digital skill, digital culture,digital ethics, dan digital safety.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 30 Okt 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar selalu bijak menggunakan media sosial.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB, Najamuddin Amy mengatakan, ada empat pilar literasi yang harus dimiliki agar bijak menggunakan media sosial.

Pertama digital skill, yaitu kecakapan digital memahami perangkat keras dan lunak TIK serta sistem operator digital. Kedua adalah digital culture, yaitu mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital. Ketiga adalah digital ethics, yang artinya mampu menyesuaikan diri dan berpikir rasional, dan terakhir digital safety yaitu meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi.

"Ada empat pilar literasi digital dan masyarakat harus memahami sehingga bisa di terapkan di kehidupan sehari-hari," kata Najam dikutip dari situs ntbprov.go.id, Minggu 29 Oktober 2023.

Najam juga mengajak, peserta sosialisasi untuk berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret yang menjadi peran masyarakat digital diantaranya konsumen yang sadar, kesadaran informasi, perlindungan anak dan remaja, dan partisipasi, sehingga pengoptimalan ieknologi informasi untuk meningkatkan kecerdasan berliterasi bermedia dapat terwujud. 

"Peran masyarakat digital diantaranya konsumen yang sadar, Kesadaran Informasi, Perlindungan anak dan remaja, dan partisipasi," tambah Najam. 

Najam berharap, acara tersebut akan menjadi titik awal bagi upaya kolektif dalam membangun kesadaran tentang pentingnya sikap dan prilaku santun di era digital, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak positif dari penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya