Liputan6.com, Beijing - Polisi di China menyelamatkan lebih dari 1.000 kucing dari upaya pembantaian yang hendak dijadikan makanan dan sosis layaknya daging babi atau kambing.
Hal ini lantas memancing para netizen yang kebanyakan murka tak mau hewan peliharaan termasuk kucing dijadikan sosis konsumsi manusia.
Advertisement
Berdasarkan informasi dari aktivis kesejahteraan hewan, polisi mencegat truk yang membawa kucing-kucing tersebut di kota Zhangjiagang di bagian timur, dikutip dari BBC, Jumat (27/10/2023).
Kucing-kucing itu dipindahkan ke tempat penampungan, menurut laporan di The Paper.
Penyelamatan tersebut mengungkap perdagangan gelap daging kucing dan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keamanan pangan, kata laporan itu.
Daging kucing bisa berharga 4,5 yuan per kati atau setara 600 gram, kata para aktivis. Seekor kucing dapat menghasilkan empat hingga lima kati.
Tidak jelas apakah kucing-kucing yang diselamatkan itu adalah kucing liar atau peliharaan. Mereka sedang dalam perjalanan ke selatan China untuk disajikan sebagai sate dan sosis layaknya daging babi dan domba.
Menurut The Paper, para aktivis di Zhangjiagang telah memperhatikan sejumlah besar kucing yang dikurung di dalam kotak kayu selama enam hari.
Ketika kucing-kucing itu dimasukkan ke dalam truk pada 12 Oktober 2023.
Komentar Pedas Netizen China
Unggahan The Paper mendapat ribuan komentar pedas di platform media sosial Tiongkok, Weibo. Beberapa pengguna menyerukan inspeksi yang lebih ketat terhadap industri makanan.
“Semoga orang-orang ini meninggal dengan mengenaskan,” kata salah satu pengguna Weibo.
Yang lain berkata: "Kapan akan ada undang-undang yang melindungi hewan? Apakah nyawa kucing dan anjing tidak penting?"
Salah satu pengguna berkata: "Saya tidak akan makan daging barbeque di luar lagi."
Pada Juni 2023, terjadi keributan di sebuah perguruan tinggi di provinsi Jiangsu, ketika seorang siswa menemukan kepala tikus di makanannya. Pihak sekolah awalnya mencoba mengklaim bahwa itu adalah daging bebek sebelum mengakui bahwa siswa tersebut benar.
Advertisement