Mahasiswa Minta Polri Jaga Hubungan Baik dengan KPK

Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Mereka menyuarakan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Okt 2023, 03:15 WIB
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Mereka menyuarakan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

Koordinator aksi, Wawan Hermawan, meminta polisi menghentikan dugaan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Menurutnya, hal itu sama saja dengan upaya perlawanan terhadap pemberantasan korupsi.

"Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan kriminalisasi ini terus berlangsung karena dapat mengancam integritas KPK," tutur Wawan kepada wartawan.

Wawan menuntut agar polisi menghentikan segala bentuk upaya yang berpotensi melemahkan KPK, yang dapat berdampak pada penyelesaian berbagai kasus korupsi di Indonesia.

"Kami mendukung KPK membongkar korupsi sampai tuntas. KPK harus melakukan pengungkapan secara berani, tegas dan transparan terhadap semua kasus korupsi dan pelaku yang terlibat di dalamnya, tanpa intervensi dari pihak manapun," jelas dia.

Lebih lanjut, kata Wawan, jangan sampai upaya tersebut menjadi bentuk koruptor melawan balik penegakan hukum. Aksi corruptors fight back saat ini dinilainya semakin masif.

"Untuk itu perlu dikawal bersama agar KPK tidak gentar menghadapi koruptor fight back dan terus berfokus pada penyelesaian penanganan tindak pidana korupsi secara profesional, proporsional, dan mengedepankan integritas serta transparan dalam semua tahapan penanganan tindak pidana korupsi," ungkap Wawan.


Polisi Geledah Rumah Ketua KPK Firli Bahuri

Polisi selesai menggeledah rumah di Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan terkait dugaan pemerasan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Ady Anugrahadi).

Polisi masih mengusut dugaan pemerasan yang diduga dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Ada dua lokasi digeledah pada Kamis (26/10/2023). Salah satunya di rumah di Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Betul (di dua lokasi). Iya masuh berlangsung," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis.

Trunoyudo belum bicara panjang terkait penggeledahan Firli Bahuri. Dia hanya menyampaikan, penggeledahan bagian dari langkah-langkah penyidikan untuk membuat perkara menjadi terang-benderang.

"Ya intinya ini dalam rangkaian proses penyidikan untuk membuat terang suatu kasus pidana dugaan pemerasaan," ucap dia.

Pantauan di lapangan, anggota Polres Metro Jaksel membuka pintu gerbang pada pukul 14:35 WIB.

Belasan penyidik kemudian keluar secara beriringan. Beberapa di antaranya membawa barang-barang dari dalam rumah. Terlihat, ada koper, printer, dan goodie bag merah yang diduga berkas-berkas.

Mereka pun langsung menuju ke elf dan minibus yang terpakir di depan pagar rumah. Kedua mobil itu pun meninggalkan langsung lokasi. Belum ada keterangan resmi terkait barang-barang yang disita dari dalam rumah tersebut.

Salah seorang pria berkemeja hijau turut menyaksikan penggeledahan. Dia juga menyerahkan kunci gembok kepada penyidik pada saat proses penggeledahan berakhir. Saat ditemui, pria itu menolak menjawab.

"Saya enggak tahu, saya enggak tahu, saya di luar," kata pria itu saat ditemui.


Tak Ada Perlakukan Khusus untuk Ketua KPK Firli Bahuri

Ketua KPK Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait penahanan tersangka Kepala Subbagian Penerapan Pidana dan HAM Bagian Penerapan Hukum Biro Bankum Divisi Hukum Polri pada Mabes Polri AKBP Bambang Kayun di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (3/1/2023). KPK resmi menahan Bambang Kayun yang diduga menerima suap sebesar Rp50 miliar dan Rp1 miliar terkait pemalsuan surat dalam perebutan hak waris perusahaan kapal, PT Aria Citra Mulia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan tidak ada perlakuan khusus yang diterimanya dari tim penyidik Polda Metro Jaya saat diperiksa di Bareskrim Polri pada Selasa (24/10/2023.

Firli menyebut, tim penyidik bekerja profesional dalam menangani kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

"Saya hadir lebih awal di Mabes Polri dan pemeriksaan oleh para penyidik Polda tersebut dilakukan dengan sangat profesional, tidak ada perlakukan khusus maupun pengistimewaan," ujar Firli dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Firli mengatakan kehadirannya di Bareskrim Polri akan menjadi catatan sejarah tentang kolaborasi KPK dan Polri dalam memberantas tindak pidana korupsi. Dia mengaku tak ada drama atas pemeriksaannya tersebut, jika pun ada itu hanya bagian dari dinamika penyesuaian proses dan prosedur.

"Untuk pertama kali purnawirawan Polri dan sebagai pimpinan KPK, pulang ke rumah besar untuk kerja sama demi Indonesia bebas korupsi," ucap Firli.

 

 

 

 

Infografis Ragam Tanggapan Rencana Pemeriksaan Ketua KPK Firli Bahuri. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya