Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat, (27/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 11,19 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 19,24 persen sepekan.
Advertisement
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 34.207 atau setara Rp 544,8 juta (asumsi kurs Rp 15.927 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 0,71 persen sehari terakhir dan 15,33 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 28,78 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,25 persen dan 6,25 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,56 juta per koin.
Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA naik 1,44 persen dalam 24 jam terakhir dan 16,96 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.579 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL terbang 1,03 persen dalam sehari dan 30,76 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 517.819 per koin.
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP merosot 0,11 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 8,09 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.824 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali lanjutkan penguatan. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 4,03 persen dan 22,98 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.150 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,26 triliun atau setara Rp 20.069 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bank Investasi Morgan Stanley Sebut Musim Dingin Kripto Sudah Berakhir
Sebelumnya diberitakan, bank investasi global Morgan Stanley percaya musim dingin kripto mungkin sudah berlalu dan musim semi kripto kemungkinan besar akan segera terjadi.
Seorang analis di Morgan Stanley Denny Galindo menjelaskan secara historis, sebagian besar keuntungan bitcoin terjadi langsung setelah peristiwa halving yang terjadi setiap empat tahun.
Hal tersebut disampaikan Galindo dalam laporan baru Morgan Stanley berjudul “Akankah Musim Semi Crypto Akan Datang?” yang dirilis akhir pekan lalu.
“Sama seperti seorang petani yang menghindari menanam bibit di musim dingin atau terlambat di musim semi, investor kripto ingin tahu kapan musim semi kripto telah tiba untuk memaksimalkan musim tanam investasi mereka,” kata Galindo dalam laporannya, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (24/10/2023).
Galindo menambahkan hanya ada tiga mata air kripto hingga saat ini dan mengakui masih banyak yang harus dipelajari. Berdasarkan data saat ini, tanda-tanda menunjukkan musim dingin kripto mungkin sudah berlalu dan musim semi kripto kemungkinan besar akan segera terjadi.
Advertisement
Periode Sebelum Halving
Galindo menggambarkan musim semi kripto sebagai periode sebelum setiap halving di mana harga bitcoin umumnya pulih dari titik terendah siklus, namun minat investor cenderung lemah. Dia menunjukkan ada tiga musim dingin kripto sejak 2011, yang masing-masing berlangsung sekitar 13 bulan.
"Perkiraannya bervariasi, namun sejarah menunjukkan bahwa halving berikutnya dapat terjadi sekitar bulan April 2024. Tanda-tanda menunjukkan musim dingin kripto siklus penurunan pasar bearish bitcoin mungkin sudah berlalu,” jelas Galindo.
Semakin banyak individu dan analis yang menyatakan optimisme mengenai prospek bitcoin dan pasar mata uang kripto secara keseluruhan. Pada April, Standard Chartered Bank mengatakan musim dingin kripto telah berakhir, memperkirakan harga bitcoin dapat mencapai USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.878 per dolar AS) tahun depan.
Tingkat Dominasi Bitcoin di Pasar Kripto Sentuh Tertinggi Sejak Awal 2021
Sebelumnya diberitakan, tingkat dominasi atau pangsa bitcoin (BTC) di pasar kripto secara keseluruhan terus meningkat, mengancam untuk membalikkan reli mata uang kripto alternatif (altcoin) yang mengalahkan BTC sejak awal 2021.
Tingkat dominasi naik menjadi 52,45 persen mencapai level tertinggi sejak April 2021, menurut data yang dilacak oleh platform grafik TradingView. Kenaikan bitcoin konsisten dengan penembusan bullish yang terlihat pada Juni, yang menandai berakhirnya kisaran berkepanjangan antara 38 persen dan 48 persen.
Menurut analisis teknis, Katie Stockton dari Fairlead Strategies, hal ini kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang, membalikkan penurunan dari 60 persen menjadi 40 persen yang terlihat selama hari-hari pasar kripto yang suram pada Maret-April 2021.
Investor kemudian memutar uang dari bitcoin yang relatif mahal ke dalam bitcoin. altcoin, menyebabkan penurunan tingkat dominasi BTC.
“Indeks siap untuk diperpanjang lebih tinggi, terutama setelah menyelesaikan kisaran perdagangan dua tahun yang lebih tinggi pada musim panas ini,” kata Stockton dalam analisisnya, dikutip dari CoinDesk, Minggu (22/10/2023).
Stockton menambahkan indikator perusahaannya yang mengikuti tren jangka panjang juga mendukung lebih banyak dominasi bitcoin, dan ada ruang untuk resistensi berikutnya.
"Kami memperkirakan bitcoin akan mengungguli altcoin, semakin membalikkan perolehan altcoin yang diperoleh pada semester pertama 2021,” lanjut Stockton.
Fokusnya akan beralih ke resistensi utama Fibonacci di 60,17 persen setelah tingkat dominasi mencapai di atas tertinggi pada Juni di 52,18 persen.
Advertisement