IHSG Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan, Saham BBRI Melonjak

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Jumat pagi, 27 Oktober 2023 usai alami aksi jual.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Okt 2023, 09:31 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (27/10/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (27/10/2023). Mayoritas sektor saham menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan 6.714,51. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG menguat 0,24 persen ke posisi 6.729,05. Indeks LQ45 bertambah 0,35 persen ke posisi 891. Mayoritas indeks saham acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.738,87 dan terendah 6.719,62.

Sebanyak 221 saham menguat dan 152 saham melemah. 193 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 87.997 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 607,5 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.920.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi menguat 0,50 persen, sektor saham basic mendaki 0,25 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,56 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,70 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,31 persen. Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,21 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,34 persen, dan sektor saham teknologi terpangkas 0,51 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO bergerak di kisaran Rp 58-Rp 55 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.934 kali dengan volume perdagangan 12.685.612 saham. Nilai transaksi Rp 70,8 miliar.

Saham BBRI bertambah 1,02 persen ke posisi Rp 4.970 per saham. Saham BBRI dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 4.950 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.980 dan terendah Rp 4.940 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.804 kali dengan volume perdagangan 195.195 saham. Nilai transaksi Rp 98,1 miliar.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG alami koreksi besar ke posisi 6.714 pada penutupan perdagangan Kamis, 26 Oktober 2023. IHSG melemah seiring bursa global yang tertekan.

Aktivitas investor asing tetap lesu sedangkan investor lokal melakukan aksi jual saham. Di sektor konsumsi, saham UNVR melemah usai rilis laporan keuangan dan pengumuman pergantian kepemimpinan dengan penunjukan CEO baru. Saham CMRY melemah 5,2 persen dan ICBP susut 1,7 persen.

Di sektor perbankan, saham BBRI turun 4,9 persen, saham BMRI melemah 2,6 persen, saham BBNI susut 1,8 persen dan saham BBCA tergelincir 1,7 persen.


Top Gainers-Losers pada 27 Oktober 2023

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

Saham BOBA melonjak 18,59 persen

Saham SWAT melonjak 16,98 persen

Saham PCAR melonjak 12,36 persen

Saham NICK melonjak 11,57 persen

Saham CASH melonjak 9,32 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

Saham DYAN melemah 19,09 persen

Saham AMAN melemah 10,98 persen

Saham LPPF melemah 10 persen

Saham PACK melemah 8,93 persen

Saham WIDI melemah 8,89 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

Saham GTRA tercatat 21.511 kali

Saham ICON tercatat 17.883 kali

Saham PCAR tercatat 8.805 kali

Saham FIRE tercatat 6.027 kali

Saham KPIG tercatat 6.810 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

Saham BBRI senilai Rp 86,6 miliar

Saham GOTO senilai Rp 70,7 miliar

Saham BMRI senilai Rp 70,2 miliar

Saham BBCA senilai Rp 63,2 miliar

Saham AMMN senilai Rp 57,2 miliar


Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi teknikal rebound terbatas pada Jumat, 27 Oktober 2023.

“Level support IHSG berada di 6.650-6.700 dan level resist IHSG berada di 6.750-6.810,” kata dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (27/10/2023):

1. BMRI: Spec Buy

Support di 5700, cutloss jika break di bawah 5600.

Jika tidak break di bawah 5600, potensi naik ke 5800-5875 short term.

2. BBNI: Spec Buy

Support di 4880, cutloss jika break di bawah 4780.

Jika tidak break di bawah 4880, potensi naik ke 4970-5050 short term.

3. TKIM: Buy if Break 7950

Resistance di 8150-8350.

Support di 7600, cutloss jika break di bawah 7500.

4. INDF: Spec Buy

Support di 6750, cutloss jika break di bawah 6600.

Jika tidak break di bawah 6600, potensi naik ke 6900-6975 short term.

5. MAPA: Spec Buy

Support di 750, cutloss jika break di bawah 730.

Jika tidak break di bawah 730, potensi naik ke 770-800 short term.

6. PGEO: Spec Buy

Support di 1315, cutloss jika break di bawah 1300.

Jika tidak break di bawah 1315, potensi naik ke 1360-1420 short term.


Penutupan Wall Street pada 26 Oktober 2023

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak tertekan pada perdagangan Kamis,26 Oktober 2023. Indeks Nasdaq merosot tajam seiring laporan keuangan Meta yang belum sesuai harapan investor.

Dikutip dari CNBC, Jumat (27/10/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq merosot 1,76 persen ke posisi 12.595,61. Indeks Nasdaq ditutup di bawah rata-rata pergerakan dalam 200 hari. Indeks S&P 500 melemah 1,18 persen ke posisi 4.137,23. Sedangkan indeks Dow Jones tergelincir 251,63 poin atau 0,76 persen ke posisi 32.784,30.

Selama perdagangan Kamis pekan ini, indeks S&P 500 turun ke wilayah koreksi pada titik terendahnya, dan akhiri sesi dengan diskon hampir 10 persen dari penutupan tertinggi yang tercatat pada Juli 2023.

Menyusul penurunan 2,4 persen pada Rabu pekan ini, indeks Nasdaq berada di wilayah koreksi dengan turun lebih dari 10 persen dari penutupan tertinggi pada Juli 2023.

“Wall street belum terkesan dengan laba perusahaan teknologi besar sejauh ini dan perusahaan lainnya, Amazon dan Apple kemungkinan akan kesulitan mengingat prospek ekonomi AS yang melemah,” ujar Analis Senior Oanda, Ed Moya.

“Permintaan yang kuat dari lelang tujuh tahun hari ini menunjukkan investor masih khawatir dengan semua risiko geopolitik yang masih ada,” ia menambahkan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya