Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan siap memberikan saran dan pendapat mengenai calon penggantinya jika diminta oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Namun, Yudo Margono menegaskan bahwa keputusan untuk memilih calon pengganti dirinya merupakan hak prerogatif Presiden.
"Sampai saat ini saya belum (diminta, red.), yang tadi (soal pengganti dirinya). Tentunya hak prerogatif Presiden. Kalau Presiden minta, tentunya saya akan memberikan saran dan pendapat," kata Laksamana Yudo saat jumpa pers usai upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat (27/10/2023) dilansir Antara.
Advertisement
Sebagai informasi, Yudo Margono, yang resmi menjabat sebagai Panglima TNI pada Desember 2022, akan purnabakti atau pensiun pada 26 November 2023 saat tepat berusia 58 tahun.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia mengatur masa kedinasan prajurit paling tinggi 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun untuk bintara dan tamtama.
UU TNI mengatur perwira tinggi yang diusulkan sebagai calon Panglima TNI oleh presiden ialah para perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.
Jika merujuk pada aturan itu, tepatnya Pasal 13 UU TNI, berarti ada tiga kandidat pengganti Yudo Margono, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agus Subiyanto — yang pada hari ini resmi menjabat, kemudian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Ini Kata Agus Subiyanto Kemungkinan Dirinya Terpilih sebagai Panglima TNI
Sementara itu, dua kepala staf, pada kesempatan berbeda, tidak menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan mereka terpilih sebagai Panglima TNI menggantikan Yudo Margono.
Agus Subiyanto, saat jumpa pers usai upacara serah terima jabatan KSAD, hanya spontan tertawa saat ditanya awak media terkait kemungkinan dirinya menjadi pengganti Laksamana Yudo Margono.
Setelah mendengar pertanyaan itu, Agus Subiyanto langsung melirik ke arah Yudo dan menangkupkan tangan ke arah Panglima TNI.
Kemudian, Laksamana Ali saat ditemui wartawan di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Jakarta, Kamis, 26 Oktober juga memilih tidak menanggapi pertanyaan soal peluang dirinya menjadi kandidat pengganti Yudo Margono. Ali pun hanya spontan tersenyum saat mendengar pertanyaan itu.
"Saya nggak mungkin (memikirkan) ke sana ya (peluang menjadi Panglima, red.), yang penting kita jalankan apa yang sekarang sedang melaksanakan ini (sebagai Kasal). Panglima TNI itu hak prerogatif presiden dan juga ada persetujuan DPR. Nanti silahkan saja, yang penting saya sebagai kepala staf, apakah saya sudah menjalankan tugas secara baik apa tidak, itu konsentrasi saya," kata Ali.
Advertisement
Agus Subiyanto Resmi Jabat KSAD, Panglima TNI: Jaga Netralitas TNI di Pemilu 2024
Jenderal Agus Subiyanto resmi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Dudung Abdurrahman yang telah memasuki masa pensiun. Dia melakukan serah terima jabatan (sertijab) di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).
Pada kesempatan ini Panglima TNI Jenderal Yudo Margono menitipkan pesan kepada Agus untuk menjaga netralitas prajurit TNI di tahun politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ini, kata Yugo otomatis menjadi tugas utama Agus sejak resmi menjabat KSAD.
"Iya (tugas utama menjaga netralitas), ini di tahun 2024 karena memang tahun Pemilu," kata Yugo.
Meski begitu, Yugo menegaskan tugas utama Agus tetap memastikan kekuatan TNI Angkatan Darat (AD). Agus, kata dia mesti mampu membina kekuatan TNI AD.
"Kan selaku pembina kekuatan, ya harus menyiapkan alutsista, menyiapkan personel, materiil, semuanya. Ya tentunya harus selalu sewaktu-waktu dikerahkan, harus siap," terang dia.
"Karena menang kalau Panglima TNI kan sebenarnya pengguna kekuatan. Penyiap maupun pembina kekuatan adalah kepala staf angkatan," sambungnya.
Yugo meyakini Agus bakal mampu menjalani tugasnya dengan baik. Kendati demikian, dia tak menampik tugas ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Agus.
"Ini tentunya tantangan tersendiri untuk Pak Agus ke depan dengan kesiapsiagaan personel, alutsista, dan juga nanti di dalam menghadapi tahun Pemilu tentunya juga harus menyiapkan sarana prasarana yang ada untuk menjamin supaya Pemilu ini aman, netral, damai dan sejuk. Saya kira itu harapan semua masyarakat Indonesia," kata dia.