Mengenang Li Keqiang, Mantan Perdana Menteri China yang Dukung Bisnis Swasta

Mantan Perdana Menteri China Li Keqiang meninggal dunia. Ia dikenal sebagai pejabat tinggi perekonomian selama satu dekade.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Okt 2023, 21:53 WIB
Mantan Perdana Menteri China Li Keqiang, pejabat tinggi perekonomian China selama satu dekade tutup usia pada Jumat, 27 Oktober 2023 (Kim Kyung-Hoon / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri China Li Keqiang, pejabat tinggi perekonomian China selama satu dekade tutup usia pada Jumat, 27 Oktober 2023 karena serangan jantung. Li Keqiang meninggal pada usia 68 tahun.

Li adalah pemimpin nomor dua di China pada 2013-2023 dan merupakan pendukung bisnis swasta. Namun, ia hanya memiliki sedikit wewenang setelah Presiden China Xi Jinping menjadikan dirinya sebagai pemimpin China yang paling berkuasa dalam beberapa dekade dan memperketat kendali atas perekonomian dan masyarakat.Dikutip dari laman NBC News yang dilaporkan dari AP, Jumat (27/10/2023),

Li, ekonom yang fasih berbahasa Inggris dianggap sebagai pesaing untuk menggantikan pemimpin Partai Komunis saat itu, Hu Jintao pada 2013. Namun, digantikan oleh Xi. Membalikkan kepemimpinan era Hu yang berorientasi pada konsensus, Xi memusatkan kekuasaan di tangannya sendiri, sehingga Li dan pihak lain di Komite Tetap yang beranggotakan tujuh orang tidak memiliki pengaruh besar.

Sebagai pejabat tinggi perekonomian, Li berjanji untuk memperbaiki kondisi bagi wirausahawan yang hasilkan lapangan kerja dan kekayaan. Namun, partai yang berkuasa di bawah Xi meningkatkan dominasi industri negara dan memperketat kontrol atas teknologi dan industri lainnya.

Perusahaan-perusahaan asing mengatakan merasa tidak diterima setelah Xi dan pemimpin lainnya menyerukan kemandirian ekonomi, memperluas undang-undang anti mata-mata dan menggerebek kantor perusahaan konsultan.

Li dikeluarkan dari Komite Tetap pada kongres partai pada Oktober 2022 meski masih ada waktu dua tahun di bawah usia pensiun informal yaitu 70 tahun.

Pada hari yang sama, Xi kembali menjabat sebagai pemimpin partai untuk ketiga kalinya dalam masa jabatan lima tahun. Hal ini tidak seperti tradisi pendahulunya yang mengundurkan diri setelah 10 tahun menjabat.

Xi Jinping mengisi jajaran teratas partai dengan loyalis, mengakhiri era kepemimpinan konsensus dan mungkin menjadikan dirinya pemimpin seumur hidup.

Posisi kedua diisi oleh Li Qiang, Sekretaris Partai untuk Shanghai, yang tidak memiliki pengalaman tingkat nasional seperti Li Keqiang. Tugas Li Qiang melakukan apapun yang diputuskan Xi.


Jadi Perdana Menteri China pada 2013

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri China Li Keqiang memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Senin (7/5). Kerja sama perdagangan dan investasi merupakan isu utama yang akan dibahas Li dan Jokowi. (Mast Irham/Pool via AP)

 

Li Keqiang, mantan wakil perdana menteri yang mulai menjabat pada 2013 ketika partai berkuasa menghadapi peringatan mengenai lonjakan konstruksi dan ekspor yang mendorong pertumbuhan dua digit pada dekade sebelumnya mulai kehabisan tenaga.

Penasihat pemerintah berpendapat Beijing harus mendorong pertumbuhan berdasarkan konsumsi domestik dan industri jasa. Hal ini memerlukan pembukaan lebih banyak industri yang didominasi negara dan memaksa bank-bank pemerintah untuk memberikan lebih banyak pinjaman kepada pengusaha.

Pemerintahan Xi melakukan upaya anti-korupsi dengan memenjarakan ratusan pejabat, tetapi pemimpin partai bersikap ambivalen terhadap perekonomian. Mereka gagal menindaklanjuti daftar lusinan perubahan berorientasi pasar yang dijanjikan. Mereka meningkatkan dominasi bank-bank milik negara, energi dan perusahaan lain.

Pinjaman dari perusahaan, rumah tangga dan pemerintah daerah meningkat sehingga meningkatkan utang yang sudah diperingatkan oleh ekonom, ternyata sangat tinggi.

Li menunjukkan keterampilan politiknya tetapi sedikit semangat melakukan reformasi sebagai gubernur. Ia kemudian menjadi sekretaris partai di Henan, China Tengah pada 1998-2004.

Li mendapatkan julukan Three Fires Li dan terkenal karena nasib buruknya setelah tiga kebakaran fatal melanda Henan saat berada di sana. Kebakaran pada Natal di sebuah klub malam pada 2000 dan menewaskan 309 orang. Pejabat lain dihukum tetapi Li selamat tanpa cedera.

Sementara itu, pemimpin provinsi berusaha menekan informasi tentang penyebaran AIDS yang dilakukan oleh industri di Henan.


Penanganan COVID-19

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Setelah di Henan, Li menjabat sebagai sekretaris partai untuk Liaoning di timur laut sebagai bagian dari rotasi melalui proses provinsi dan kementerian di Beijing yang dimaksudkan mempersiapkan pemimpin. Ia bergabung dengan Komite Sentral Partai pada 2007.

Sebagai perdana menteri, Li mengawali respons China terhadap COVID-19 yang kasus pertamanya terdeteksi di pusat kota Wuhan. Pengendalian yang belum pernah terjadi sebelumnya diberlakukan, yakni menutup sebagian besar perjalanan internasional selama tiga tahun dan menutup akses ke kota besar selama berminggu-minggu.

Dalam salah satu tindakan resmi terakhirnya, ia memimpin rapat kabinet yang mengumumkan pada 11 November 2022, pengendalian COVID-19 akan dilonggarkan untuk kurangi gangguan setelah ekonomi susut 2,6 persen pada kuartal II. Dua minggu kemudian, pemerintah mengumumkan sebagian besar pembatasan perjalanan dan bisnis akan berakhir pada bulan berikutnya.

Profil Singkat

Li lahir pada 1 Juli 1955 di Ahui, dan menjadi sekretaris partai yang berkuasa di sebuah komune di sana pada 1976. Ia belajar hukum di Peking University.  Ia menjabat sebagai secretary of the ruling party’s communist youth league, sebuah organisasi yang meluncurkan karier politik mantan pemimpin partai Hu Jintao dan Hu Yaobang.

Setelah bertugas di serangkaian jabatan partai, Li menerima gelar Ph.D di bidang ekonomi pada 1994 dari Peking University.


Meninggal Akibat Serangan Jantung

Sebelumnya diberitakan, mengutip Kanal Global Liputan6.com, Li Keqiang, mantan perdana menteri China, meninggal dunia pada usia 68 tahun. Hal tersebut dikonfirmasi media lokal.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan pada Jumat (27/10/2023) bahwa Li Keqiang terkena serangan jantung dan meninggal di Shanghai pada Jumat dini hari.

Li Keqiang menjadi perdana menteri – posisi tertinggi kedua dalam sistem politik China – pada 15 Maret tahun 2013 dan menjabat selama kurang lebih 10 tahun hingga 11 Maret 2023 ketika dia digantikan oleh Li Qiang.

Sebagai putra seorang pejabat lokal di Provinsi Anhui, karier Li Keqiang disebut melesat melalui keterlibatannya dalam Liga Pemuda Komunis. Pada tahun 1998, dia menjadi sekretaris Partai Komunis untuk Henan dan Lioning.

Setelah itu, dia dipromosikan menjadi wakil perdana menteri di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri Wen Jiabao dari tahun 2008 hingga 2013, di mana dia mengawasi pembangunan ekonomi dan pengelolaan makroekonomi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya