Hati-Hati! Masjid Megah tapi Sepi Jemaah, Tanda Kiamat Makin Dekat

Kini banyak sekali manusia membangun masjid dan bermegah-megahan di dalam mebangunnya. Banyak sekali masjid yang dibangun begitu indah dan megah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2023, 18:44 WIB
Supaya nggak ketinggalan, ini jadwal sholat, Imsakiyah, dan buka puasa hari ke-8, 24 Mei 2018. (Foto: Paul Reiffer)

Liputan6.com, Cilacap - Kini banyak sekali masjid dibangun dengan megah. Antara satu kelompok dengan yang lain saling berlomba membuat masjid megah.

Kemegahan pembangunan masjid hingga pada taraf dihias sedemikian rupa yang membuat takjub setiap mata yang memandang.

Namun, perlahan tapi pasti peran dan fungsi masjid nantinya akan mengalami pergeseran dari sebagai tempat ibadah justru menjadi wahana rekreasi saja.

Parahnya lagi, kemegahan bangunan masjid itu tidak berbanding lurus dengan banyaknya jemaah yang hadir untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Upaya memakmurkan masjid hanya sebatas kegiatan yang sifatnya insidental saja. Misalnya ketika peringatan hari-hari besar Islam. Dalam situasi ini masjid terlihat sangat ramai, Namun, selebihnya jika kegiatan itu telah selesai, masjid kembali sepi.

Padahal berdasarkan sabda Nabi SAW, fenomena bermegah-megahan membangun masjid ini merupakan salat satu tanda-tanda kiamat.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Merupakan Tanda Kiamat

Ilustrasi kiamat (Photo by Javier Miranda on Unsplash)

Rasulullah SAW menerangkan perihal berlomba-lomba membangun masjid dengan melalaikan tujuan didirikannya yakni memakmurkannya ini merupakan salah satu tanda-tanda kiamat.

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ

Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid,” (HR Abu Dawud).

Apa sebab bermegah-megahan merupakan tanda-tanda kiamat. Karena Kondisi bermegah-megahan dan memperindah dalam membangun masjid ini sama seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani yang memperindah rumah ibadah mereka sebagaimana termaktub dalam hadits berikut,

لتُزَخْرِفُنَّها كما زَخْرَفَت اليهود والنصارى

Artinya: "Kelak kalian benar-benar akan memperindah masjid sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani memperindah (rumah ibadah mereka)." (HR Bukhari)

 


Takwa Sebagai Dasar Membangun Masjid

6 Potret Masjid Raya Al Jabbar yang Dirancang Ridwan Kamil, Megah dan Indah (Sumber: Twitter/@siska16284484)

Mengutip laman risalah islam, sebuah masjid harus dibangun atas dasar takwa, yakni kebutuhan umat Islam untuk meningkatkan dan mengamalkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Takwa adalah dasar pembangunan masjid sebagaimana Masjid Nabawi di Madinah yang dibangun Rasulullah Saw setibanya di Madinah saat hijrah dari Makkah.

Masjid Nabawi memiliki tempat yang sangat istimewa di hati kaum muslimin. Hal ini karena masjid Nabawi dibangun di atas dasar takwa. Rasulullah SAW bersabda:

لَمَسۡجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقۡوٰى مِنۡ اَوَّلِ يَوۡمٍ اَحَقُّ اَنۡ تَقُوۡمَ فِيۡهِ‌ؕ

"Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak jari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya..." (QS At Taubah:108).

Abu Said al-Khudri RA berkata, "Aku pernah menemui Rasulullah di rumah salah satu istrinya dan bertanya, "Ya Rasulallah, manakah di antara dua masjid (Masjid Nabawi atau Masjid Quba) yang dibangun di atas dasar takwa?" Beliaupun mengambil segenggam pasir, lalu dibuangnya kembali ke tanah, dan kemudian beliau bersabda, "Masjid kamu ini", yaitu Masjid Nabawi" (HR Muslim).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya