Liputan6.com, Jakarta - Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau biasa dikenal masyarakat awam dengan saraf kejepit adalah cedera bantalan di tulang belakang. Pada banyak kasus, tidak sedikit masyarakat yang mengatasi permasalahan ini dengan membawa ke tukang pijat untuk dipijat. Memang bisa bikin sembuh?
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, dr Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine menjelaskan bahwa mengurut atau memijat tidak membuat saraf kejepit menjadi sembuh.
Advertisement
“Pemijatan itu sebenarnya hanya mengurangi rasa sakit. Tetapi tidak menghilangkan sumber rasa sakit,” terang Omar.
Menurutnya, pemijatan hanya berlaku bagi seseorang yang mengalami rasa nyeri akibat otot.
“Massage memang secara umum bisa membuat otot-otot kita rileks,” jelas Omar di Media Gathering Eka Hospital Cibubur, Work Coffee Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Saraf akan semakin berat jika dilakukan pemijatan. Pada akhirnya akan membuat tubuh menjadi kaku.
Sehingga ketika hendak melakukan pemijatan, Omar menyarankan agar ketahui terlebih dahulu penyebab rasa sakit tersebut. Sehingga ketika mengetahui rasa nyeri tersebut akibat HNP atau saraf kejepit, lebih baik hindari pemijatan.
Cara Mengetahui Nyeri Anggota Tubuh Akibat Saraf Kejepit
Ada perbedaan antara nyeri akibat saraf kejepit atau sebatas ketegangan otot. Omar menjelaskan, tanda-tanda berikut ini menjadi ciri seseorang terkena saraf kejepit, antara lain:
- Saraf kejepit pergelangan tangan: Muncul nyeri hingga sebagian tangan mati rasa.
- Saraf kejepit leher: Biasanya ditandai dengan leher terasa kaku, bahu dan lengan terasa nyeri dan baal.
- Saraf kejepit di punggung atas: Umumnya dengan rasa nyeri di daerah dada
- Saraf kejepit di punggung bawah: Cirinya dengan punggung, panggul, bokong dan tungkai bawah terasa sakit.
Advertisement
Saraf Kejepit Bisa Terjadi di Usia Produktif, TermasukIbu Hamil
Cedera pada bantalan tulang belakang, menurut Omar menyerang siapa saja. Termasuk yang memasuki kategori usia produktif.
“HNP itu bisa terjadi pada orang-orang yang masih muda dan usia produktif, termasuk ibu hamil,” terang Omar yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur.
Lebih lanjut Omar menerangkan, bahwa faktor risiko HNP yang menyerang usia produktif disebabkan oleh berat badan.
“Dimana ibu hamil ini berat badannya bisa drastis naik hingga puluhan kilogram,” lanjutnya.
Terlebih, kondisi HNP akan semakin parah bagi ibu hamil yang tidak melakukan olahraga sebelumnya. Menurut Omar, hal tersebut membuat otot lemah sehingga tidak mampu menopang berat badan yang naik drastis begitu cepat.
Omar pun menambahkan, faktor risiko tersebut membuat ibu hamil lebih berisiko tinggi terkena saraf kejepit dibanding orang pada umumnya.
Saraf Kejepit Bisa Sembuh Total
Saraf kejepit menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa di bagian tubuh tertentu. Banyak orang yang mengalaminya hingga tubuh terasa kaku. Kondisi tersebut membuat sebagian besar bertanya, apakah saraf kejepit bisa sembuh? Jawabannya, bisa.
“Saraf kejepit itu bisa sembuh total. Hanya saja kondisi yang sudah terjadi itu tidak balik secara sempurna. Tetapi kalau ditangani dengan tepat, saraf kejepit bisa sembuh tanpa muncul gejala lagi,” jelas Omar.
Saraf kejepit sendiri, bisa sembuh jika melakukan tindakan operasi. Apalagi setelahnya pasien rajin olahraga, mereka tidak akan mengalami keluhan apapun.
Tidak perlu khawatir, saraf kejepit tidak berisiko kematian bagi penderitanya. Hanya saja kondisi saraf kejepit ini tergantung seberapa kuat orang tersebut menahan rasa sakitnya.
Advertisement