Liputan6.com, Jakarta Manchester United, seperti dilaporkan sportsmole, mencetak rekor pendapatan pada musim lalu 2022/2023. Berdasarkan penghitungan hingga 30 Juni 2023, MU mendapatkan total pendapatan 648,4 juta pounds atau sekitar Rp 12,5 triliun.
Jumlah pendapatan ini merupakan rekor pendapatan yang pernah diraih Man Utd dalam semusim. Munculnya berita rekor pendapatan ini uniknya hadir saat kepemilikan saham di Man Utd masih belum jelas.
Advertisement
Satu investor Sheikh Jassim sudah mundur dari pertarungan untuk mengambil alih Manchester United. Saat ini hanya ada Sir Jim Ratcliffe yang hanya menginginkan 25 persen saham MU.
Rekor pendapatan ini pula sepertinya yang membuat keluarga Glazer begitu berat untuk melepas MU. Dilaporkan sportsmole, jumlah pendapatan ini naik 11 persen dibandingkan musim 2021/2022.
Rekor pendapatan ini memecahkan rekor pendapatan Man Utd sebelumnya di 2018/2019. Saat itu, MU meraih total pendapatan 627 juta pounds.
Pendapatan MU yang naik signifikan ini juga cukup mengherankan. Soalnya, Manchester United main di Liga Europa musim lalu bukan di Liga Champions.
Manchester United Ungkap Kerugian Musim Lalu
Selain keuntungan, Manchester United juga melaporkan soal kerugian yang mereka catatkan musim lalu. MU dilaporkan rugi 42,1 juta pounds atau Rp 811 Miliar.
MU juga melaporkan hutang jangka panjang mereka yang berjumlah 650 juta dollar, jumlah ini sama dengan dua musim sebelumnya kalau dihitung dalam dollar. Namun jumlah ini menuru kalau dihitung dalam poundsterling karena perbedaan nilai tukar.
Laporan keuangan ini diharapkan bisa membuka mata calon investor lain untuk menanamkan modal di MU. Meski keluarga Glazer sangat bertele-tele dalam mengambil keputusan.
Advertisement
Menunggu Kepastian Saham Sir Jim Ratcliffe
Keluarga Glazer kini ditunggu keseriusannya untuk menerima suntikan dana sebesar 1,4 miliar pounds dari Sir Jim Ratcliffe. Ini setara dengan 25 persen saham MU>
Pemilik INEOS menilai investasi awal ini sebagai langkah pertama sebelum memiliki saham mayoritas di MU. Harga Man Utd diyakini bakal terus melambung kalau prestasi klub bagus.
Manchester United dikabarkan akan segera merampungkan kepemiilikan saham minoritas dari Sir Jim Ratcliffe dalam waktu dekat. Pemilik MU Keluarga Glazer kabarnya sepakat dengan tawaran kepemilikan 25 persen saham yang diajukan Ratcliffe.
Kehadiran Ratcliffe, seperti dilansir sportsmole, sepertinya bakal memakan korban. Chief executive Man Utd Richard Arnold dikabarkan akan meninggalkan posisinya kalau pengambilan saham minoritas oleh Sir Jim Ratcliffe rampung.
Arnold seperti diketahui belum lama mengisi posisi Chief Executive. Dia menggantikan CEO Ed Woodward pada awal 2022 sebagai pengatur segala kebijakan strategis seperti pembelian pemain di MU.
Ratcliffe Siap Ganti Arnold dengan Seseorang yang Pernah Sukses di Juventus
Ratcliffe dikabarkan sudah punya jagoan lain untuk mengisi posisi Chief Executive. Dia punya banyak relasi di INEOS, salah satunya Jean Claude-Blanc yang berpengalaman urus beberapa klub Eropa.
Jean Claude-Blanc,60 tahun punya banyak pengalaman jadi chief executive klub. Dia pernah kerja di Juventus sebelum mengisi posisi penting di PSG.
Sejak meninggalkan PSG pada Desember 2022, Blanc juga pernah mengurusi Nice dan juga tim sepeda. Semua ini akan terjadi kalau proses kepemilikan saham Ratcliffe rampung.
Dewan di MU saat ini bakal melakukan voting apakah menerima proposal saham minoritas dari Ratcliffe. Keputusan itu mungkin bisa terjadi dalam beberapa pekan atau bulan menatang.
Advertisement
Ratcliffe Diminta Bangun Komunikasi dengan Fans MU
Legenda Manchester United Rio Ferdinand memberi masukan kepada Sir Jim Ratcliffe yang nyaris menjadi pemilik saham minoritas baru Setan Merah.
Miliarder asal Inggris itu diminta melakukan langkah penting, yakni membangun komunikasi dengan penggemar, guna meredakan amarah serta kekhawatiran fans apabila dirinya resmi mengambil alih 25 persen saham MU.
"Dari luar (tawaran Ratcliffe untuk MU) terlihat rumit karena kami (penggemar) belum mendapat penjelasan soal bagaimana saham 25 persen itu dari sudut panjang bisnis," ujar Rio Ferdinand yang mewakili pandangan fans terkait saga pengambilalihan MU.
"Sepak bola adalah bisnis, tetapi Anda tidak bisa memperlakukan klub sepak bola hanya dari sisi bisnis dan tidak secara holistik. Ada banyak keterlibatan emosional, sejarah, penggemar yang menanti kabar (dalam saga ini). Dia (Ratcliffe) harus meredakan kecemasan yang sudah terlanjur menyelimuti (fans)."