Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, mengawali perayaan Bulan Pemuda dan menginisiasi Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2023 dengan suatu acara khusus yang digelar di Plaza Kemenpora, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023. Acara tersebut semakin meriah dengan pemukulan drum yang dilakukan oleh Menpora Dito, menjadi simbolisasi resmi dimulainya peringatan tersebut.
Menpora Dito menegaskan bahwa bulan Oktober memiliki kedudukan khusus di hati masyarakat Indonesia, khususnya di tanggal 28 Oktober yang selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda (HSP). Hari tersebut merupakan pengingat akan semangat perjuangan para pemuda di masa lalu, yang dengan tekad dan kebersamaannya mampu mengubah nasib bangsa dan memberikan harapan baru bagi Indonesia.
Advertisement
"Sekarang, tanggung jawab kita adalah memastikan bahwa semangat perjuangan tersebut tetap hidup dan diteruskan, demi menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi penerus kita," kata Menpora, dilansir dari situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada Sabtu, 28 Oktober 2023.
Menpora juga menjelaskan rencana-rencana strategis Kemenpora dalam mendukung pembangunan di bidang olahraga. Dia menyebutkan adanya "sport development index" serta Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah disusun. Kedua program tersebut diharapkan dapat mendorong Indonesia dalam tiga aspek utama, yakni pembudayaan olahraga, peningkatan prestasi atlet, serta pengembangan industri olah raga di tanah air.
Dito menekankan bahwa dalam sektor kepemudaan, departemennya sudah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memperkuat fondasi pemuda di Indonesia.
Perayaan untuk Merancang Masa Depan
Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Kemenpora menetapkan indikator dalam bentuk indeks pembangunan pemuda (IPP) dan saat ini tengah dalam tahap penyusunan Desain Besar Kepemudaan Nasional. Langkah-langkah tersebut diambil guna memaksimalkan potensi, meningkatkan keterlibatan, dan memfasilitasi kolaborasi antara berbagai komunitas, organisasi, dan aktor kepemudaan.
"Saya sangat optimis bahwa dengan kerja keras kita bersama, Kemenpora dapat berfungsi sebagai pengatur nada dalam orkestra program dan inisiatif kepemudaan. Ini tidak hanya terbatas pada tataran kementerian, namun juga melibatkan dinas-dinas di tingkat daerah," kata Dito.
"Selain itu, penting bagi kita untuk membangun jembatan kerjasama dengan organisasi non-pemerintah dan sektor swasta dalam rangka menciptakan sinergi dalam pembangunan pemuda."
Dito menyerukan kepada semua pihak yang berkepentingan untuk berpartisipasi aktif. Ia mengusulkan agar ada gerakan kepemudaan yang dijalankan di seluruh Indonesia, yang dirancang untuk menjadi partisipatif, kolaboratif, dan inklusif, sehingga memastikan keterlibatan dan kontribusi semua elemen masyarakat.
"Perayaan Hari Sumpah Pemuda seharusnya bukan hanya momen refleksi atas kejayaan masa lalu, tetapi juga sebagai momentum untuk merancang masa depan. Harapan saya, peringatan kali ini bisa diisi dengan berbagai program yang berorientasi ke masa depan, yang menekankan pada aksi nyata dan inovasi dari generasi muda kita," kata Dito.
Advertisement
Berbagai Seri Pesta Prestasi
Dito menggarisbawahi pentingnya memelihara dan mengamalkan nilai-nilai gotong royong dan tolong menolong yang telah menjadi ciri khas budaya Indonesia. Menurutnya, nilai-nilai luhur tersebut bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi pondasi dalam pembentukan karakter individu dan bangsa.
"Gotong royong dan tolong menolong tidak hanya membantu kita melewati masa-masa sulit, tetapi juga menjadi kunci untuk mengakselerasi kemajuan bangsa kita," ungkap Dito.
Tahun ini, momentum launching Bulan Pemuda dan kick off Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi semakin spesial dengan diadakannya Pesta Prestasi. Dengan tagline "Nongkrong Produktif", Kemenpora menghadirkan arena bagi generasi muda untuk berkumpul, berkolaborasi, dan menciptakan karya lewat sederet kegiatan, seperti konser musik, talkshow, hingga diskusi dengan tokoh-tokoh muda inspiratif.
Setelah Pesta Prestasi Volume 1 yang digelar pada 30 September dan 1 Oktober 2023, Kemenpora kembali menyelenggarakan Volume 2 dengan tema "Styletography". Acara ini digelar di Plaza Kemenpora, Jakarta Pusat, pada 6 dan 7 Oktober 2023.
"Kami ingin memberikan wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri, berkreasi, dan berkolaborasi. Melalui Pesta Prestasi, kami berharap dapat merangsang semangat kreativitas dan inovasi di kalangan pemuda," kata Dito.
Jadi Ajang Pencarian Bakat
Menurut Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Kemenpora, Tri Winarno, penyelenggaraan Pesta Prestasi untuk mengapresiasi dan memberikan ruang seluas mungkin kepada individu dan komunitas untuk mengekspresikan bakat terbaik mereka.
"Pesta Prestasi merupakan ajang pencarian bakat dalam berbagai bidang seni dan kreativitas yang diadakan secara rutin. Selain mencari bakat terbaik, kami juga membuka ruang yang luas bagi berbagai komunitas kepemudaan untuk berkumpul dan berbagi inspirasi dalam Pesta Prestasi ini," kata Tri.
Tri menyebut Pesta Prestasi terbagi menjadi enam volume. "Masing-masing volume disesuaikan dengan minat bakat pemuda. Karena kita tahu bahwa salah satu indikator kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah peningkatan daya saing pemuda," jelasnya.
Berikut Rincian Kegiatan Pesta Prestasi:
1. Volume 1 – Ride on Music 30 September--1 Oktober 2023
2. Volume 2 – Styletography 6--7 Oktober 2023
3. Volume 3 – Groove Revolution 20--21 Oktober 2023
4. Volume 4 – Digibot Art 3--4 November 2023
5. Volume 5 – Kita Bercerita 17--18 November 2023
6. Acara Puncak Pesta Prestasi Ngedadak Ngartis - 15--16 Desember 2023
Advertisement