Liputan6.com, Jakarta Pada Agustus 2023, sempat beredar unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan seseorang menepuk-nepuk telapak tangan kiri, pergelangan hingga siku bagian atas menggunakan sendok makan.
Aksi tersebut diklaim, bahwa menepuk telapak tangan dengan sendok dapat meredakan kesemutan dan stroke. Lantas, benarkah hal tersebut?
Advertisement
Dokter spesialis saraf Muhammad Kurniawan menjelaskan, penggunaan sendok yang ditepuk-tepuk pada telapak tangan untuk mengatasi kesemutan dan stroke adalah tidak benar. Hal itu hanyalah mitos.
"Informasi mengenai menepuk telapak tangan menggunakan sendok untuk meredakan kesemutan dan stroke ya mitos," jelas Kurniawan menjawab pertanyaan Health Liputan6.com saat Press Briefing: Hari Stroke Sedunia Tahun 2023, Jumat (27/10/2023).
"Sama seperti kita dulu sering mendengar, kalau ada perutnya seperti ditusuk-tusuk, di ujung jarinya keluarkan darah kotor, kemudian bisa menyembuhkan stroke. Jadi semua itu mitos, tidak benar ya."
Segera Berobat ke Rumah Sakit
Apabila masyarakat mengalami gejala stroke seperti kelemahan otot wajah, kelumpuhan separuh badan, gangguan penglihatan, hingga gangguan bicara. Satu gejala saja ditemukan, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit dalam waktu kurang dari dua jam.
"Yang benar adalah segera berobat ke rumah sakit untuk didiagnosis dan diatasi masalah stroke,"
Stroke Bisa Dicegah
Muhammad Kurniawan juga menyampaikan, masyarakat tak perlu khawatir membawa pasien stroke ke rumah sakit. Saat ini, rumah sakit vertikal Kemenkes dapat menangani stroke akut mulai dari tahap pemeriksaan hingga pengobatan. Penanganan ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Stroke sendiri dapat dicegah. Mayoritas penyakit stroke disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dikendalikan, di antaranya hipertensi, obesitas, kadar gula darah tinggi, serta pola makan tinggi gula, garam, dan lemak.
Faktor risiko lainnya adalah kolesterol tinggi, gangguan fungsi ginjal, aktivitas fisik yang kurang, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok.
Untuk faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan meliputi riwayat keluarga, riwayat stroke sebelumnya, hingga usia di atas 55 tahun.
"Mencegahnya dengan kegiatan CERDIK yakni Cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas, diet seimbang, kelola stres," ujar Kurniawan.
Advertisement
Pembuluh Darah Bisa Pecah
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam artikel berjudul, [DISINFORMASI] Menepuk Telapak Tangan dengan Sendok Dapat Menghilangkan Kesemutan dan Strok menyatakan, klaim menepuk telapak tangan dengan sendok dapat menghilangkan kesemutan adalah keliru.
Dokter spesialis neurologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem, Situbondo Reza Fathoni mengatakan, menepuk telapak, pergelangan, dan antara lipatan tangan rawan dapat menyebabkan cedera atau berisiko buruk karena pembuluh darah bisa pecah.
Konsumsi Obat Pengencer Darah
Untuk mengatasi kesemutan dapat dilakukan dengan terapi stroke yang memperlancar aliran darah serta mengonsumsi obat pengencer darah setiap hari untuk stroke jenis penyumbatan (trombotik). Selain itu, bisa juga dengan menjalani terapi diatermi.
Sementara, menurut dokter spesialis saraf sekaligus konsultan stroke Muhammad Akbar, cara mengatasi kesemutan adalah dengan melakukan pengecekan kondisi saraf dengan pemeriksaan Elektromioneurografi (EMNG).
Tujuannya, mengetahui penyebab kesemutan disebabkan oleh neuropati diabetika atau saraf terjepit untuk melakukan langkah pengobatan selanjutnya.