Sejumlah remaja mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Museum tersebut mengadakan sejumlah kegiatan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda serta lintas sejarah Sumpah Pemuda untuk membangun karakter generasi muda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Museum Sumpah Pemuda menjadi salah satu saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Bangunan yang saat ini menjadi Museum Sumpah Pemuda berdiri sejak tahun 1937 hingga sekarang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sebelum menjadi musem seperti sekarang, bangunan ini pernah menjadi tempat kegiatan lain dengan nama gedung yang berbeda-beda sepeti rumah sewa para pelajar, toko bunga, hingga Hotel Hersia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Soegondo Djojopuspito, Ketua Perkumpulan Perencanaan Pembangunan Indonesia (PPPI), terpilih sebagai ketua kongres. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kalau pada Kongres Pemuda Pertama telah berhasil diselesaikan perbedaan-perbedaan sempit berdasarkan kedaerahan dan tercipta persatuan bangsa Indonesia, Kongres Pemuda Kedua diharapkan akan menghasilkan keputusan yang lebih maju. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Di gedung ini para pemuda bisa menghasilka keputusan yang lebih maju, yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Pada 3 April 1973, Gedung Kramat 106 dipugar Pemerintah Daerah DKI Jakarta menjadi Gedung Museum Sumpah Pemuda. Pemugaran selesai 20 Mei 1973. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Gedung Kramat Raya 106 dijadikan museum karena memiliki sederet perjalanan sejarah dan menjadi saksi dari proses panjang pembentukan semangat perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Di tempat dilaksanaannya Kongres Pemuda Kedua ini sekaligus lahirnya Sumpah Pemuda, sendi-sendi dasar persatuan Indonesia didiskusikan, dirumuskan, untuk kemudian diikrarkan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)