Jurus Reku Dongkrak Pertumbuhan dan Adopsi Kripto

Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi menuturkan, gelaran Indonesia Bitcoin Conference juga mengeksplorasi potensi Bitcoin dan teknologi blockchain di berbagai sektor.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Okt 2023, 15:49 WIB
Reku, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, resmi menjadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis untuk menjalankan staking dari Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti).

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai sponsor utama acara Indonesia Bitcoin Conference 2023 di Sanur, Bali, Reku menjadi bagian dari konferensi Bitcoin terbesar di Indonesia yang mengupas perkembangan Bitcoin dan teknologinya.

Indonesia Bitcoin Conference 2023 dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai negara. Selama dua hari, acara ini menyatukan para pemimpin visioner, pelaku industri, komunitas Bitcoin dengan sebanyak 60 figur global dan nasional.

Beberapa di antaranya pendiri Twitter sekaligus Chairman Block Inc Jack Dorsey, Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Tirta Karma Senjaya selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Bappebti, serta Stephan Livera, Head of Education dari Swan Bitcoin dan Alex Gladstein dari Human Rights foundation. 

Chief Operating Officer (COO) Reku, Jesse Choi mengatakan, dukungan Reku sebagai sponsor utama dalam Indonesia Bitcoin Conference 2023 ini merupakan bagian dari komitmen Reku untuk terus mendorong perkembangan teknologi blockchain dan aset kripto di Indonesia. 

"Indonesia Bitcoin Conference 2023 bukan hanya sebuah konferensi, melainkan sarana untuk mendorong pertumbuhan Bitcoin dan teknologi blockchain yang terus progresif. Bahkan di tahun 2022, pengguna kripto global telah mencapai 320 juta. Pertumbuhan ini sangat pesat dan merangkul berbagai generasi,” kata Choi dalam siaran pers, dikutip Sabtu (28/10/2023).

Eksplorasi Potensi Bitcoin

Selain itu, Jesse melanjutkan, gelaran Indonesia Bitcoin Conference juga mengeksplorasi potensi Bitcoin dan teknologi blockchain di berbagai sektor. Jesse mengatakan pihaknya optimistis, potensi teknologi Bitcoin dan Blockchain dapat menginspirasi masyarakat untuk turut berpartisipasi pada perkembangannya.

"Kami percaya teknologi Bitcoin membuka peluang nyata bagi inovasi di berbagai sektor. Bukan hanya keuangan dan investasi, namun juga energi terbarukan, transportasi, agrikultur, dan pariwisata yang juga berpotensi meningkatkan perekonomian baik secara lokal di Bali dan nasional,” jelas Choi.


Sambutan Baik Regulator

Reku jadi platfrom aset pertama di Indonesia yang bisa jalankan staking dari BAPPEBTI. (Dok: Reku)

Acara ini pun disambut baik oleh regulator aset kripto yang diwakili oleh Tirta Karma Senjaya selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Bappebti. Tirta menekankan peran aset kripto sebagai alternatif diversifikasi instrumen investasi bagi masyarakat. 

"Saat ini selain ada emas dan saham, juga sudah ada aset kripto. Dalam hal ini, tentu saja bagi masyarakat harus diperhatikan aset kripto apa saja yang kemudian layak untuk diinvestasikan. Dan kemudian investasinya dimana. Investasinya harus di exchanger atau trading platform yang terdaftar di Bappebti. Dalam hal ini, Reku salah satu leaders nya untuk trading platform di Indonesia,” ungkap Tirta.

Tirta turut menyoroti peran unik Bitcoin sebagai aset kripto yang supply nya terbatas. Saat ini (supply) Bitcoin tersisa 2 jutaan yang bisa di-mining. Harganya tentu saja terus naik dan yang perlu diperhatikan adalah halving 2024. Biasanya satu tahun setelah halving ini akan terjadi harga penyesuaian yang baru. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 


Crypto Exchange Reku Jangkau Pengguna di 500 Kota

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) sekaligus COO Reku, Robby Bun. (Foto: Liputan6.com/Gagas Y.P)

Sebelumnya diberitakan, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, Reku mengumumkan keberhasilan mereka dalam menjangkau pengguna di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan optimisme yang kian menguat dari pasar kripto, dan mengukuhkan posisi Reku untuk menjadi  di industri ini. 

Chief Compliance Officer (CCO) Reku, sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Robby mengatakan, pencapaian ini berkat upaya berkelanjutan Reku dalam meningkatkan adopsi kripto, serta komitmen Reku dalam menjawab tantangan di ekosistem kripto Indonesia.

“Tantangan pertama yang kami hadapi dalam industri ini adalah masalah keamanan dan sentimen negatif terhadap kripto. Hal ini disebabkan oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab dan ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu, investasi aset kripto kerap kali dikaitkan dengan berita negatif,” kata Robby dalam siaran pers, Rabu (20/9/2023).

Robby melanjutkan, literasi investasi dan kripto juga berperan penting dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan literasi yang baik, masyarakat bisa mengambil keputusan investasi yang bijak dan memahami risikonya, termasuk dalam memilih platform investasi yang tepat dan terdaftar. 

“Oleh karena itu, Reku aktif melakukan edukasi berbasis komunitas yakni ReKru Roadshow, yang telah diadakan di 30 kota dan menjangkau lebih dari 1.500 orang. Termasuk diantaranya kota tier 2 dan 3," ujar Robby.

Adapun saat ini, Reku mencatat porsi pengguna yang cukup bervariasi. Sebagian besar antara usia 18-30 tahun (48 persen), 31-44 tahun (38 persen), dan 45-55 tahun (13 persen).

 


Transaksi Harian Bitcoin Anjlok 46 Persen, Apa Penyebabnya?

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Seperti diberitakan sebelumnya, selama 37 hari terakhir, sejak 15 September 2023, jumlah transaksi bitcoin harian telah menurun drastis. Dalam dua minggu pertama bulan September, jumlah rata-rata transaksi harian yang dikonfirmasi di blockchain Bitcoin menurun lebih dari 46 persen.

Dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (24/10/2023), tren penurunan ini didorong tren prasasti Ordinal Bitcoin mengalami perlambatan yang signifikan. Sejak 1 September hingga 15 September 2023, rata-rata transaksi harian sebanyak 528.503. 

Sedangkan dari 1 Oktober hingga 21 Oktober 2023, rata-rata hariannya adalah 284.704. Itu berarti rata-rata harian pada paruh pertama September lebih tinggi 46,13 persen dibandingkan tiga minggu pertama Oktober.

Pada September 2023, jumlah rata-rata transaksi BTC yang dikonfirmasi adalah sekitar 489,165 per hari. Pada Agustus, rata-ratanya adalah 464.969 per hari, pada Juli sebanyak 455.893, dan pada Juni sebanyak 404.906.

Sejauh ini pada 2023, rata-rata hariannya adalah sekitar 392.170 transaksi. Pada 2022, rata-rata harian adalah 255.085. 

Data menunjukkan, meskipun terjadi penurunan sebesar 46 persen pada September hingga Oktober 2023, terdapat peningkatan rata-rata jumlah transaksi harian sebesar 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perbedaan yang mencolok adalah 2023 belum berakhir.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya