Luhut: Kita Boleh Beda Pendapat, tapi untuk Apa Bermusuhan?

Luhut juga menjawab isu tentang dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

oleh Muhammad Ali diperbarui 28 Okt 2023, 19:23 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar perbedaan pendapat tidak membuat perpecahan di masyarakat. Menurutnya, perbedaan merupakan hal biasa dan jangan dijadikan alasan persaudaraan menjadi retak.

"Yang saya ingin selalu share kepada teman-teman yang lebih muda lebih tua, kita boleh beda pendapat tapi untuk apa kita musuhan? Ya beda pendapat kamu dan saya kan ya boleh-boleh saja, tapi kan tidak mesti jadi musuhan apalagi dendam gitu loh," ujar Luhut yang dikutip dari akun bercentang, Luhut.Pandjaitan, Sabtu (28/10/2023).

Luhut juga berpesan kepada anak muda influencer agar bisa memberikan bantuan yang sangat besar buat Republik ini dengan mendorong orang memilih sosok yang baik. Itu menjadi kontribusi yang tidak dimiliki oleh banyak orang.

"Menurut saya hebat juga seperti Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad. Kalian punya privilege bahwa begitu banyak jutaan rakyat yang percaya sama Anda. Manfaatkan kepercayaan itu sehingga nanti yang kita miliki di parlemen itu adalah manusia-manusia yang kredibel, berlatar belakang pendidikan yang bagus dan punya hati yang baik, punya karakter yang baik. Anda turut menjadi bagian daripada successful Indonesia," Luhut menandaskan.

Luhut juga menjawab isu tentang dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Ia menegaskan kabar itu tidak benar. Dirinya akan tetap loyal kepada Presiden Jokowi.

"Saya tidak akan pernah mundur dari Pak Jokowi. Saya tetap akan loyal pada Pak Jokowi sampai saat terakhir dia mungkin sudah tidak membutuhkan saya, dan karena saya anggap Pak Jokowi seorang komandan yang patut didukung at all cost oleh siapapun kalau dia masih punya karakter untuk republik ini," kata Luhut

 


Rindu Bekerja

Luhut mengungkapkan dirinya sudah sangat rindu untuk bekerja kembali bersama Jokowi. Program yang telah dijalankan Jokowi dinilainya sudah sangat bagus.

"Pak Jokowi mau kereta api cepat Jakarta-Surabaya diteruskan, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan, malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan banyak negara lain. Dan teknologinya kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman kan. Ini masalah kunci pertama ini adalah pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu, sekarang dengan kita punya pengalaman We don't have a problem anymore," terang Luhut.

Selama menjalani perawatan di Singapura, Luhut mengaku terus berkomunikasi dengan para menteri untuk memastikan kelanjutan proyek-proyek penting. Ia menyatakan semua menteri memiliki perannya masing masing dan berada dalam teamwork.

"Mereka mengatakan ke saya ya kita butuh Pak Luhut bantu begini begitu dan sebagainya, ya walaupun menurut saya tidak sepenuhnya benar. Karena ini adalah kerjasama, teamwork yang terbangun di bawah leadership Pak Jokowi tadi, saya hanya eksekutor kok jadi jangan juga merasa bahwa saya itu segala-galanya nggak juga, dan saya tidak pernah merasa itu ya orang aja bilang ini hebat-hebat," kata Luhut.

 


Pemerintah Selanjutnya Diminta Meneruskan Program

Luhut mengungkapkan, pemerintah selanjutnya dapat meneruskan program penting, diantaranya hilirisasi. Meski perlu menyempurnakan di sana-sini tapi itu satu program yang jangan dimulai dari nol lagi.

"Karena banyak tadi hilirisasi yang dilakukan baik dalam bidang misalnya rumput laut bukan hanya nikel saja loh ada rumput laut juga sekarang. Studi di Buleleng itu sudah maju sekali, kita harus mau, pemerintah karena itu bisa jadi apa bisa jadi pupuk organik, bisa jadi minyak, bisa degradable plastic bisa membantu mengurangi pencemaran laut dan sebagainya," ujar dia.

"Nah itu studi itu loh disempurnakan gitu loh. Jadi pemerintahan yang akan datang itu harus nyari orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang itu, bisa untuk di parlemen. Kita itu perlu pemimpin yang punya karakter yang kuat yang berani mengatakan tidak dan berani mengatakan ya dengan alasan-alasan yang jelas, karena kalau pemimpin tanpa karakter yang kuat itu nanti bisa diombang-ambingkan orang," Luhut mengimbuhkan.

Luhut belum dapat memastikan kapan ia akan kembali ke Jakarta. Namun yang menjadi prioritasnya saat ini, dirinya akan menuruti saran istri demi menjaga kesehatannya.

"Doain aja ya segera mungkin gitu, tapi yang jelas saya akan menuruti istri saya. Saya mungkin butuh beberapa waktu istirahat dulu bersama istri saya berdua ya, kan dia udah begitu sayang sama saya, berpuluh-puluh tahun ya masa saya nggak nurut sama dia. Jadi apapun yang dikatakan istri saya hari-hari ini akan menjadi prioritas utama saya," kata Luhut.

Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya