Liputan6.com, Jakarta - Saham J&T Express Indonesia melemah 1,33 persen pada saat perdagangan perdana pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (29/10/2023), harga saham penyedia layanan logistik diperdagangkan 11,84 dolar Hong Kong pada Jumat pagi, setelah dibuka pada posisi 12 dolar Hong Kong. IPO senilai 3,92 miliar dolar Hong Kong ini merupakan pencatatan saham terbesar kedua di Hong Kong pada 2023 setelah produsen minuman keras premium China grup ZJLD. Saham produsen minuman keras yang didukung KKR ini anjlok hampir 18 persen pada hari pertama perdagangan 27 April 2023.
Advertisement
Investor termasuk raksasa teknologi Tencent, perusahaan modal ventura Sequoia yang berbasis di Amerika Serikat, perusahaan private equity dari China yakni Boyu dan SF-Express serta Temasek.
J&T Express mencatatkan saham di tengah kondisi ekonomi tidak menentu yang ditandai kenaikan inflasi, suku bunga tinggi dan konflik yang berlangsung antara Hamas dan Israel serta Rusia-Ukraina.
“Pada kuartal III 2023, aktivitas IPO global masih lesu akibat ketidakpastian makro ekonomi dan geopolitik. Peringkat IPO global Hong Kong turun ke posisi delapan setelah kuartal ketiga yang secara historis melambat,” tulis KPMG dalam laporan yang diterbitkan pada 9 Oktober 2023.
“Pasar Hong Kong belum pulih sebanyak yang kami inginkan. Kuartal ketiga terus berjalan sangat lemah,” ujar Partner KPMG China, Irene Chu.
J&T awalnya himpun dana USD 1 miliar dalam IPO tetapi kurangi separuh jumlah target karena lemahnya permintaan investor, menurut Reuters.
Lebih Realistis Tentukan Harga
“Perusahaan yang ingin go public telah menjadi lebih realistis dalam menentukan harga. Harga IPO turun lebih dari 50 persen atau bahkan 70 persen,” ujar Asia-Pacific IPO Leader di EY, Ringo Choi.
Adapun China menjadi pasar terbesar J&T yang mengirimkan hampir 83 persen dari total paket tahun lalu, melayani raksasa e-commerce seperti Pinduoduo, Taobao dan Tmall miliki Alibaba.
Perusahaan ini menguasai 10,9 persen pangsa pasar berdasarkan volume parsel pada 2022. Demikian dikutip Frost&Sullivan dari prospektus. Pada Mei 2023, perusahaan ini akuisisi Fengwang Express yang berbasis di China senilai 1,18 miliar yuan dari pemain domestik terbesar SF Express.
Penyedia logistik di Indonesia mengirimkan total lebih dari 14,5 miliar paket pada 2022 di China dan Asia Tenggara. Realiasi ini naik dari USD 11,5 miliar pada 2020.
Di Asia Tenggara, penyedia logistic ini merupakan operator terbesar dengan pangsa paar 22,5 persen dalam hal volume paket, berdasarkan data Frost and Sullivan. Lazada yang dipegang Alibaba, GoTo, Tokopedia dan Sea Limited Shopee termasuk di antara pelanggannya.
Pada Mei, perusahaan ini mengakuisisi Fengwang Express yang berbasis di Tiongkok senilai 1,18 miliar yuan dari pemain domestik terbesar SF Express, melanjutkan akuisisi bisnis pengiriman ekspres dari perusahaan logistik Tiongkok Best pada akhir tahun 2021.
Advertisement
J&T Express Bidik IPO di Hong Kong
Sebelumnya diberitakan, kabar J&T Express menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) kembali mengemuka. Perusahaan logistik asal Indonesia, J&T Express berencana mencatatkan saham perdana di Hong Kong pada semester II 2023.
Dikutip dari Forbes, Sabtu (18/2/2023), J&T Express dikabarkan mengincar dana IPO hingga USD 2 miliar atau sekitar Rp 30,32 triliun, demikian dari laporan Reuters, berdasarkan sumber.
Perusahaan logistik itu berencana IPO pada 2022. Namun, perseroan menunda karena kondisi pasar yang bergejolak. Reuters menyebutkan, J&T Express berharap menjual 10 persen saham ke publik.
Adapun J&T Express belum membalas tanggapan dari Forbes Asia. Adapun jika berjalan, IPO tersebut menjadi salah satu pencatatan atau listing terbesar di Bursa Efek Hong Kong pada 2023. IPO terbesar tahun lalu adalah China Tourism Group Duty Free Corporation yang raup dana USD 2,1 miliar pada Agustus 2022.
Menurut penelitian oleh PwC pada Desember, Bursa Efek Hong Kong diharapkan memiliki lebih dari 100 pencatatan baru pada 2023, yang dprediksi hasilkan dana hingga USD 25,6 miliar atau sekitar Rp 388,19 triliun.
Pada Februari 2022, J&T Express meraih dana USD 2 miliar dari sekelompok investor termasuk Temasek, Boyu Capital dan Sequoia Capital China. Penggalangan dana juga menarik investasi China dari Susquehanna International Group dan Hidden Hill Capital, platform ekuitas swasta di China dari manajer investasi GLP yang fokus pada logistik.
J&T didirikan di Indonesia pada 2015 oleh Jet Lee, yang sebelumnya adalah CEO Oppo Indonesia, produsen smartphone dan pendiri OPPO Tony Chen. Jaringan perusahaan telah meluas ke 13 negara termasuk Vietnam, Malaysia dan Thailand. Perseroan juga masuk pasar China setelah bayar USD 1,1 miliar untuk akuisisi Best Inc, sebuah perusahaan kurir.