Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merbabu yang berlokasi di daerah Boyolali, Magelang, Jawa Tengah, mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dilansir dari Antara, Minggu (29/10/2023), nyala api kebakaran Gunung Merbabu terlihat di Jlarem, Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Oktober 2023. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menutup semua jalur pendakian Gunung Merbabu akibat terjadinya karhutla di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu melalui surat pengumuman yang diterbitkan pada Sabtu, 28 Oktober 2023. "Sehubungan dengan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Merbabu DITUTUP mulai tanggal 28 Oktober 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," bunyi surat pengumuman yang juga diunggah di akun Instagram @btn_gn_merbabu.
Advertisement
"2. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kuota booking online pendakian bulan November untuk sementara ditutup," lanjut surat tersebut.
Pada poin ketiga, pihak Balai menjelaskan bagi calon pendaki yang telah membayar booking online pendakian Gunung Merbabu, maka dapat menjadwal ulang/reschedule. Hal tersebut akan diinformasikan lebih lanjut melalui help desk pendakian atau call center.
Kebakaran Gunung Merbabu meluas hingga area puncak. Dilansir dari kanal Regional, Liputan6.com, Minggu (29/10/2023) Kasi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Chomsatun Rochmaningrum, mengatakan kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada Jumat, 27 Oktober 2023 di Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang.
"Diduga akibat angin kencang, api meluas hingga kawasan puncak," katanya, dikutip Antara.
Luas Kawasan Hutan yang Terbakar Belum Bisa Dipastikan
Chomsatun belum bisa memastikan berapa luas kawasan hutan yang terbakar. Ia menjelaskan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan sudah dilakukan untuk melakukan pemadaman.
"Posko sudah didirikan, kemudian beberapa titik sudah menggerakkan relawan untuk melakukan pemadaman," katanya.
Sementara Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan personel kepolisian sudah diterjunkan untuk membantu warga, khususnya yang terdampak langsung kebakaran. "Warga yang butuh diungsikan dibawa ke Balai Desa Gedong," katanya.
Menurut dia, warga yang perlu diungsikan tersebut terutama berasal dari Desa Gedong dan Ngaduman. Ia menambahkan petugas medis dari puskesmas dan pasokan bahan makanan telah disiapkan di tempat pengungsian itu.
Pemerintah akan melakukan teknik bom air atau "water bombing" untuk menangani kebakaran hutan di kawasan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, di Kabupaten Semarang, Sabtu, 28 Oktober 2023, mengatakan upaya tersebut dilakukan mengingat upaya pemadaman manual terkendala dengan medan yang sulit.
Advertisement
Pemadaman akan Dilakukan dengan Water Bombing
Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu telah mencakup kawasan Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. "Puncak gunung sulit dicapai oleh manusia maupun kendaraan. Selain itu angin kencang yang tidak tentu arahnya menyulitkan pemadaman," katanya.
Menurut dia, upaya untuk melokalisasi api agar tidak menyebar juga sudah diupayakan. Meski demikian, kata dia, upaya pemadaman dari udara tetap dibutuhkan. "Kami sudah minta bantuan BNPB untuk memadamkan dengan water bombing," katanya.
Dari laporan sementara, luas kawasan yang terbakar mencapai sekitar 400 hektare. Sementara Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan evakuasi terhadap warga yang terdampak kebakaran hutan sudah dilakukan.
Ia menyebut terdapat 91 orang warga yang dievakuasi ke Balai Desa Batur maupun ke sanak keluarganya. Menurut dia, berbagai kebutuhan warga di pengungsian sudah disiapkan, seperti selimut, handuk, hingga pendirian dapur umum.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan warga Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dievakuasi sebagai imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Merbabu.
Warga yang Terdampak Dievakuasi
"BPBD Kabupaten Semarang mengevakuasi warga Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan ke aula Balai Desa Batur karena asap pekat kebakaran menyebar hingga permukiman warga," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kondisi terakhir hingga Sabtu, 28 Oktober 2023 pukul 12.00 WIB api belum dapat dipadamkan sehingga untuk sementara waktu BPBD Kabupaten Semarang mengevakuasi warga tersebut ke aula Balai Desa Batur karena asap pekat kebakaran menyebar hingga pemukiman warga. Titik api pertama diketahui pada Jumat, 27 Oktober 2023 pagi di wilayah Dusun Sokowulu, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang pada akhirnya merembet ke arah bawah menuju wilayah Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan karena tiupan angin yang kencang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang Mediarso mengatakan upaya pemadaman oleh tim gabungan dilaksanakan melalui jalur darat berupa penyemprotan air, pembuatan sekat bakar, dan gepyok atau memukulkan ranting dan dahan basah. "Kebakaran kali ini intensitas api lebih besar, kondisi angin juga cukup kencang. Kami khawatirkan api akan terus merembet bahkan sampai ke wilayah Magelang," ujarnya.
Advertisement