Liputan6.com, Jakarta - Tidak sampai 24 jam kemudian, Jeka Saragih kembali mendapat ketidakpastian pada debutnya di UFC. Dia belum mendapat lawan karena sang rival kembali mundur.
Pada pengumuman di Mola Sport, Charlie Campbel urung menghadapi Jeka karena gagal mencapai berat yang ditetapkan untuk duel di Las Vegas pada 18 November mendatang.
Advertisement
"Charlie Campbell telah menarik diri dari pertarungannya melawan Jeka dan kini, Jeka kembali mencari lawan baru," tulis Mola Sport.
Akun yang sama sebelumnya mengumumkan Campbell sebagai lawan Jeka. Campbell menggantikan Jesse Butler yang mundur karena mengalami cedera.
Siapapun lawannya nanti, Jeka bakal melakoni debut di UFC pada 18 November. Dia menjadi atlet tarung bebas (MMA) Indonesia pertama yang tampil di promotor tersebut dan turun di kelas bulu UFC.
Alumni One Pride itu tampil menjanjikan di Road to UFC tahun lalu. Meski gagal menjadi juara karena kalah di final, Jeka tetap mendapat kontrak dari UFC. Jeka dinilai sebagai petarung berbakat dari Asia.
Jelang Debut di UFC, Jeka Saragih Latihan di San Diego
Usai mendapat kontrak dari UFC, Jeka Saragih terus berlatih dengan giat di San Diego Amerika Serikat. Mola menggirim Jeka latihan di bawah asuhan pelatih MMA ternama, Mark Fiore dan Jack Buracker.
Berbeda dengan Road to UFC sebelumnya, Jeka kali ini bermain di kelas yang lebih ringan dari biasanya. Sebelumnya, Jeka seperti diketahui bermain di kelas lightweight atau 70,3 kg. Menurut Jeka, kelas ini tidak ideal untuk postur tubuhnya.
"Untuk kelas itu saya main di lightweight, tapi ini turun ke-66 kg karena postur tubuh saya memang cocoknya di kelas itu. Tapi beberapa tahun ini kami mencoba dulu, kalau memang kurang mendominasi di sana, kami turun lagi," kata Jeka dalam perbincangan dengan Liputan6.com di San Diego, Amerika Serikat, tahun lalu.
"Kemarin kan mainnya di kelas yang lebih berat berarti ketemunya juga lawan-lawan yang lebih besar," sambung Jeka.
Advertisement
Turun Kelas, Jeka Berharap Lebih Dominan
Jeka pun berharap, tampil di kelas yang lebih ringan bakal memudahkannya.
"Kemarin kan memang saya sangat jauh jangkauannya dan bisa dibilang saya itu paling pendek di kelas 70kg," katanya.
"Jadi bisa jadi memudahkan, karena saya bisa menyesuaikan jangkauan dan postur tubuh kami," sambungnya.