Liputan6.com, Jakarta Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian Edy Priyono menuturkan dampak paling signifkan yang telah dicapai oleh Program Kartu Prakerja. Salah satunya peningkatan akses individu ke pelatihan dan pembelajaran berbasis keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja sehingga mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Melalui Kartu Prakerja penerima memiliki kesempatan besar untuk mendapat pekerjaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, lewat berbagai pelatihan,” kata Edy dikutip Senin (30/10/2023).
Edy menjelaskan, dengan anggaran akan dialokasikan pada tahun ini, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dapat menjangkau hingga 1 juta peserta pelatihan melalui lembaga pelatihan seperti Rumah Siap Kerja.
Advertisement
“Tentu suksesnya Program Kartu Prakerja ini perlu kita lanjutkan dan tingkatkan dengan dukungan semua. Dalam acara ini sekaligus kami ingin membuka Indonesia Skills Week dari Prakerja untuk membuka lebih banyak akses peningkatan kemampuan kepada masyarakat di Indonesia, termasuk Maluku," jelas dia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga turut memberikan dukungan pada upaya strategis pemerintah dalam mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja.
“Ekonomi kreatif adalah kunci Percepatan Pembangunan. Saat ini ekonomi kreatif Indonesia ada di peringkat ke-3 dunia sebagai penyumbang PDB terbesar kepada negara mencapai sekitar 7,4 persen, sekitar Rp1.087 triliun,” terangnya.
Menurut Sandiaga, Program Kartu Prakerja yang hingga saat ini telah berhasil menjangkau hingga 16,4 juta penerima manfaat punya peran penting, khususnya dalam mengoptimalisasi dan menggairahkan bonus demograf yang akan Indonesia dapatkan menjelang Indonesia Emas 2045.
“Saya mendukung upaya pemerintah lewat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dan dukungan lembaga pendidikan terbaik seperti Rumah Siap Kerja untuk terus melakukan peningkatan keterampilan. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” tutup Sandiaga.
Pelatihan Peserta Kartu Prakerja
Hal senada turut disampaikan oleh Chief Executive Ofcer (CEO) Rumah Siap Kerja, Roestiandi Tsamanov. Sebagai salah satu lembaga pelatihan terbaik, Rumah Siap Kerja telah mengantarkan pelatihan ke lebih dari 1 juta peserta sejak didirikan, termasuk pelatihan Prakerja.
Dengan pelatihan di 24 kategori dan industri, serta lewat keberhasilan melaksanakan lebih dari 2.000 kelas live online dan ofine di berbagai kota, Rumah Siap Kerja menunjukkan komitmennya memberikan pengalaman belajar terbaik dengan hasil belajar yang bisa dirasakan peserta pelatihan.
“Sejak awal pelaksanaan Program Kartu Prakerja, Rumah Siap Kerja telah berinovasi dengan menghadirkan pelatihan berbasis pengalaman (experiential learning). Dan dukungan terhadap program ini kami berikan karena memang sejalan dengan visi Rumah Siap Kerja yang selalu ingin meningkatkan kualitas hidup dan mata pencaharian masyarakat Indonesia,” jelas Tsamanov.
Menurut Tsamanov, pelaksanaan Program Kartu Prakerja bukan tanpa tantangan. Namun pihaknyta memiliki lebih dari 400 tenaga pengajar yang aktif mendukung upaya Rumah Siap Kerja memberikan pelatihan terbaik.
Dengan katalog pelatihan yang terus berkembang dan selalu diperbarui, Rumah Siap Kerja berkomitmen untuk terus berinvestasi pada program upskilling yang bermanfaat bagi semua.
“Sejalan dengan visi dan misi Rumah Siap Kerja serta keyakinan saya pribadi, pelatihan seputar ekonomi kreatif dan entrepreneurship masih akan terus menjadi fokus kami dalam mendukung Program Kartu Prakerja ke depannya. Ini juga sejalan dengan visi mencapai Indonesia Emas 2045, di mana investasi pada SDM merupakan bagian penting,” tambah Tsamanov.
Advertisement
Dampak Bagi Masyarakat
Sementara itu, Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Ibu Denni Puspa Purbasari, mengatakan adanya kegiatan Temu Alumni Prakerja seperti yang dilakukan di Maluku memberikan pengenalan mengenai Program Kartu Prakerja serta program Indonesia Skills Week dan dampak bagi masyarakat Indonesia terkait potensi peningkatan kompetensi dalam mencari pekerjaan serta memulai membuka usaha sendiri.
“Ada banyak yang bisa kita pelajari dari dialog dengan para alumni Prakerja, khususnya di Maluku ini. Kami berharap melalui kegiatan Temu Alumni Prakerja Maluku, ke depannya lembaga pelatihan Rumah Siap Kerja dapat terus berinovasi dan mendukung masyarakat dalam meningkatkan kesempatan kerja dan peluang berwirausaha,” pungkas Denni.
Maluku menjadi salah satu daerah dengan kebutuhan tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat jumlah angkatan kerja di Maluku pada Februari 2022 sebanyak 876.813 orang, atau naik sebanyak 40.642 orang dibandingkan Februari 2021 yaitu sebanyak 836.171 orang. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Maluku pada Februari 2022 sebesar 63,08 persen, turun dibanding TPAK 2021 yang mencapai 64,40 persen.
Dedi Noor Cahyanto, Deputy Director dari Bank Indonesia, turut menekankan dalam pemaparan mengenai ‘Aman dan Nyaman Transaksi Pembayaran di Era Digital’ kepada peserta dalam acara ini bahwa "konsumen perlu memahami kewajibannya dalam transaksi digital, termasuk menjaga data pribadi, kode keamanan, dan menghindari mengklik tautan sembarangan untuk menjaga keamanan digital mereka."