Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 dan Syukuran Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan Arsip Presiden Sukarno, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Honocoroko live menggelar Pagelaran Wayang Kulit di Gedung Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, jln. Gajah Mada no.111, Jakarta Barat (27/10/2023).
Pada kesempatan ini turut hadir Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama ANRI, Dewan Penasihat ANRI Bidang Kemaritiman dan Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, Pemerhati Budaya, Hasto Kristiyanto dan para tamu undangan lainnya yang memiliki perhatian terhadap budaya, khususnya seni wayang.
Advertisement
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, Imam Gunarto pagelaran wayang kulit ini digelar di Gedung Cagar Budaya yang dibangun 1755 yang selesai dibangun selama 5 tahun, kemudian ditempati oleh Gubernur Jenderal VOC, Reiner De Klerk.
Di bagian belakang tempat ini juga terdapat gedung baru diorama arsip kepresidenan yang di dalamnya terdapat diorama arsip Presiden Sukarno yang dapat digunakan untuk pembelajaran tokoh bangsa.
Diorama tersebut baru saja diresmikan Presiden ke-52 Republik Indonesia, Megawati Seokarnoputri (12/9/2023). “Kami ajak masyarakat untuk berkunjung ke diorama, dibuka untuk umum dan gratis, sehingga memahami kiprah Bapak Bangsa untuk memajukan Indonesia,” jelas Imam.
Teruskan perjuangan dan cita-cita para pendiri bangsa
Pada momen ini juga mengingatkan kita terhadap peristiwa Sumpah Pemuda. Menurutnya, sudah seharusnya kita memperkokoh menjalin persaudaraan, bersatu meneruskan perjuangan dan cita-cita para pendiri bangsa.
Apalagi dalam waktu dekat Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi, kita harus tetap bersatu dan menghormati pilihan masing-masing. Melalui pagelaran wayang ini menjadi wujud kita untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang.
Sementara itu, Hasto juga menyampaikan bahwa pada tempat ini tersaji berbagai arsip yang menggambarkan ide, pemikiran, gagasan Presiden Sukarno sebagai Bapak Bangsa yang bisa dipelajari masyarakat. Melalui pagelaran wayang ini, selain mengingatkan momentum dan semangat sumpah pemuda, ada hal penting bahwa dari wayang kita bisa belajar kehidupan tentang nilai-nilai kepemimpinan.
”Kita tidak hanya pertunjukannya, semoga dapat menangkap saripati cerita wayang tersebut,” jelas Hasto.
Pagelaran wayang semalam suntuk ini menghadirkan tiga dalang yaitu Ki Anom Dwijokangko (Karanganyar), Ki Catur Benyek Kuncoro (Yogyakarta) dan Ki Bagonk Darmono (Klaten) yang akan mempertunjukan lakon Wahyu Cakraningrat. Pagelaran ini terbuka untuk masyarakat umum dan disiarkan langsung pada saluran akun youtube Arsip Nasional RI.
Advertisement
Medium promosi Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan
Melalui pagelaran wayang ini tidak hanya menghadirkan pengalaman budaya yang mendalam dan mengesankan bagi penonton, tetapi juga menjadi medium untuk mempromosikan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan yang baru diresmikan September 2023. Selain itu, Pagelaran Wayang Kulit bukan hanya sekadar hiburan semata.
Kegiatan ini pun menjadi bagian dari upaya ANRI untuk mendekatkan masyarakat dengan sejarah dan arsip bersejarah di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan serta mendorong masyarakat untuk menjelajahi dan memanfaatkan fasilitas di Gedung ANRI jln. Gajah Mada sebagai sumber pengetahuan yang berharga tentang masa lalu Indonesia, khususnya kepemimpinan Bapak Bangsa, Presiden Sukarno.
Pagelaran Wayang Kulit adalah bagian penting dari budaya Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Seni wayang ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sebuah media narasi yang kuat yang mengandung pesan-pesan moral dan kisah-kisah berharga dari masa lalu. Pagelaran Wayang Kulit juga diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi masyarakat dalam memahami dan menghargai sejarah bangsa serta melihat keterkaitannya dengan arsip bersejarah yang disajikan di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan ANRI.*