Liputan6.com, Jakarta - Bagi warga Kudus, Jawa Tengah tentu sudah tidak asing dengan nama KH M Arwani Amin Said. Beliau merupakan salah satu ulama kharismatik yang diyakini memiliki banyak karomah dan kelebihan.
Sekilas tentang Mbah Arwani, beliau lahir di Kampung Kerjasan, Kota Kudus pada 15 Rajab 1323 H atau 5 September 1905. Ia adalah putra dari pasangan H. Amin Said dan Hj. Wanifah.
Sebetulnya nama asli beliau adalah Arwani. Tambahan "i" di belakang namanya digunakan sepulang ibadah haji pertamanya. Adapun Said Amin merupakan nama ayahnya. Hingga wafatnya beliau dikenal sebagai Mbah Arwani atau lengkapnya KH M. Arwani Amin Said.
Baca Juga
Advertisement
Mbah Arwani adalah sosok yang haus akan ilmu. Ia sudah banyak berkelana ke berbagai daerah untuk berguru ke ulama-ulama.
Semasa hidupnya, Mbah Arwani mengajar Thariqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah yang kegiatanya berpusat di Masjid Kwanaran. Tempat ini dipilih karena suasana di sekelilingnya sepi dan sejuk.
Mbah Arwani termasuk ulama yang memiliki karomah. Konon, kelebihan Mbah Arwani juga saudara-saudaranya adalah berkat orangtuanya yang senang membaca Al-Qur'an. Meski tidak hafal, orangtuanya selalu mengkhatamkan Al-Qur'an.
Salah satu karomah Mbah Arwani adalah mampu pergi ke Madinah dalam sekejap untuk membeli kurma. Mengutip Laduni.id, berikut kisah selengkapnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Permintaan Guru Mbah Arwani
Mbah Arwani pergi ke Madinah dalam sekejap ketika dimintai gurunya, KH Manshur Popongan sesuatu. Saat itu memang KH Manshur sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Solo dan Mbah Arwani menjenguknya.
“Mbah Arwani, saya ingin sekali makan kurma hijau. Apa sampeyan bisa mencarikan untukku?" pinta KH Manshur, dikutip dari Laduni.id, Senin (30/10/2023).
Dengan bergegas Mbah Arwani pun menyanggupi permintaan gurunya itu. Dalam sekejap, setelah Mbah Arwani keluar dari kamar tempat gurunya dirawat, Mbah Arwani langsung tiba di Kota Madinah Al-Munawwarah.
Advertisement
Membeli Kurma di Madinah
Setelah sampai di Madinah, Mbah Arwani pun langsung mencari kurma hijau di sebuah pasar Kota Madinah. Sehabis membeli kurma hijau, Mbah Arwani tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk ziarah ke makam Rasulullah SAW dan sholat di Masjid Nabawi.
Namun, baru beberapa raka’at sholat selesai didirikan, Mbah Arwani melihat gurunya sudah berada di belakangnya. Betapa kaget Mbah Arwani karena sudah disusul oleh gurunya itu.
Gurunya pun dawuh, “Selesai sholat langsung pulang, ya?”
“Nggeh, Mbah Yai," jawab Mbah Arwani.
Demikian kisah karomah Mbah Arwani Kudus. Tentu karomah ini merupakan anugerah yang Allah berikan kepadanya. Karomah terjadi atas kehendak dan izin Allah. Wallahu a'lam.