Liputan6.com, Jakarta - Dalam pertemuan penting Komite Eksekutif PLO yang diadakan malam ini di markas besar kepresidenan di Ramallah, Presiden Mahmoud Abbas mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Saat berbicara di depan komite, Presiden Abbas menekankan gawatnya situasi saat ini, karena rakyat Gaza sedang menghadapi pembantaian atau genosida oleh Israel di bawah pengawasan penuh komunitas internasional.
Advertisement
"Sejak awal krisis ini, Palestina telah melakukan segala upaya, terlibat dalam upaya diplomasi yang luas dengan para pemimpin dunia dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresi, memberikan bantuan kemanusiaan, dan mencegah konflik eksternal, pengungsian, dan menghentikan serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel dan pasukan pendudukan di Yerusalem dan Tepi Barat," kata Abbas, dikutip dari laman Wafa, Senin (30/10/2023).
"Meskipun terdapat suara mayoritas di Majelis Umum PBB, pasukan pendudukan Israel menanggapinya dengan invasi darat dan tingkat penembakan, kehancuran, dan korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Jumlah korban warga Palestina di Jalur Gaza kini mencapai lebih dari 7.500 orang, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, serta sekitar 20.000 orang terluka.
Presiden Abbas bertanya-tanya "bagaimana mungkin untuk tetap diam ketika 3.000 anak-anak Palestina yang terbunuh dan penembakan terhadap rumah sakit, bersamaan dengan penghancuran yang kejam dan hukuman kolektif terhadap warga sipil."
Presiden Palestina Minta Komunitas Internasional Beri Tekanan ke Israel
Dia meminta komunitas internasional untuk memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan pertumpahan darah di Palestina.
Dia juga mendesak rakyat Palestina untuk berdiri bersama, "menunjukkan persatuan dan ketahanan melawan perang keji yang dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem."
Presiden Abbas menyatakan bahwa warga Palestina harus menghadapi pengungsian dan Nakba yang sedang berlangsung, dan bersumpah untuk membangun kembali segala sesuatu yang dihancurkan oleh pendudukan Israel di Gaza.
Presiden menekankan bahwa “Gaza akan tetap menjadi bagian integral dari negara Palestina, bersama dengan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur… Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota abadi kita, dengan kesucian Islam dan Kristennya.”
Advertisement
Pertemuan Darurat Negara Arab
Presiden Abbas menyerukan kepada para pemimpin negara-negara Arab untuk mengadakan pertemuan darurat guna menghentikan agresi kejam terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka, mengatasi tantangan-tantangan regional dan internasional, dan mengupayakan agar warga Palestina tetap tinggal di tanah mereka dan mengakhiri pendudukan di negara mereka.
Presiden Palestina menekankan bahwa Komite Eksekutif PLO masih dalam keadaan darurat dan terbuka untuk memantau perkembangan dan upaya diplomatik yang sedang berlangsung.