Apple Gandeng Nike Luncurkan Akademi Pengadaan Energi Bersih

Apple bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar AS meluncurkan Akademi Pengadaan Energi Bersih sebagai upaya memberdayakan perusahaan lain untuk mengadopsi energi ramah lingkungan dan mendukung dekarbonisasi rantai pasokan.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 07 Nov 2023, 06:30 WIB
CEO Tim Cook secara langsung membuka Apple Store pertama di India (Apple)

Liputan6.com, Jakarta Apple bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar AS, termasuk Nike, untuk meluncurkan Akademi Pengadaan Energi Bersih. 

Ini adalah upaya Apple dalam memberdayakan perusahaan lain untuk mengadopsi energi ramah lingkungan dan mendukung dekarbonisasi rantai pasokan.

Apple dan Nike memulai proyek ini melalui Program Global Clean Energy Buyers Institute (CEBI), yang diluncurkan pada tahun 2022 dengan pendanaan dari Google. Dan tercatat, Amazon, Meta, PepsiCo, serta REI Co-op turut mendaftar untuk mendukung skema ini.

Ide besar di balik kelompok baru ini adalah untuk mengadvokasi penyediaan energi ramah lingkungan di seluruh wilayah dan membekali perusahaan lain dengan sumber daya yang mereka perlukan untuk mewujudkannya.

Dikutip dari Computerworld, Selasa (7/11/2023), rantai pasokan menyumbang lebih dari 50 persen emisi gas rumah kaca global. Maka dari itu, memang perlu dilakukan dekarbonisasi.

Apple mempertahankan kepemimpinannya dalam upaya ini, dan telah meningkatkan penggunaan listrik terbarukan di seluruh rantai pasokannya hampir 30 persen pada tahun 2022.

Dan yang menarik, diketahui semua toko ritel, pusat data, dan kantor Apple menggunakan 100 persen energi terbarukan.

Dari adanya inisiatif terbaru ini, diperkirakan Apple telah memanfaatkan apa yang telah dipelajarinya dari Program Pemasok Energi Bersih untuk membantu sumber daya akademi. 

 


Ini yang Ditawarkan Perusahaan-perusahaan Besar Amerika Melalui Akademi

CEO Apple Steve Job memperlihatkan "iPad" yang baru saat peluncuran produk komputer tablet terbaru tanggal 27 Januari 2010. (Antara).

Para pemimpin industri telah menggabungkan keahlian dan sumber daya pelatihan internal mereka untuk menciptakan kurikulum pelatihan bersama dan proses penyampaiannya, guna membantu perusahaan menjadi pelanggan energi ramah lingkungan.

Adapun sumber daya yang disediakan, harus memungkinkan perusahaan yang berpartisipasi untuk:

  • Meningkatkan kapasitas perusahaan rantai pasokan untuk berinvestasi pada energi terbarukan melalui pendidikan dan aksesibilitas data.
  • Menumbuhkan sinergi di antara berbagai industri untuk mengatasi tantangan bersama dalam aksi iklim rantai pasokan.
  • Mendorong perusahaan rantai pasokan untuk meningkatkan tujuan dan komitmen energi terbarukan mereka.
  • Membangun komunitas baru yang membeli energi terbarukan di wilayah manufaktur yang penting.

Berkaitan dengan ini, PepsiCo Vice President for Global Sustainability Roberta Barbieri mengungkapkan, “Perubahan iklim mengancam kemakmuran manusia dan komunitas, terutama mereka yang berada dalam rantai pasokan pertanian bisnis kami dengan ancaman terhadap keanekaragaman hayati, suhu ekstrem, kejadian cuaca buruk, kekeringan, dan banjir pesisir, dan banyak lagi.” 

 


Apple Dikecam Atas Klaim Netral Karbon pada Apple Watch

Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Komitmen Apple terhadap lingkungan sering kali mendapat sorotan. Baru-baru ini, kelompok lingkungan hidup dan konsumen Eropa mengecam keputusan Apple untuk menjual Apple Watch yang disebut “netral karbon”.

Hal ini dikarenakan klaim tersebut bergantung pada kredit karbon untuk mengimbangi konsekuensi produksi. Demikian menurut laporan Computerworld. 

“Klaim netral karbon tidak akurat secara ilmiah dan menyesatkan konsumen,” kata Monique Goyens, direktur jenderal organisasi konsumen Eropa BEUC, kepada Financial Times

Keputusan UE baru-baru ini untuk melarang klaim netral karbon akan membersihkan pasar dari pesan-pesan palsu tersebut, dan Apple Watch tidak terkecuali.

Namun, Apple kemungkinan besar berargumen bahwa mereka hanya memanfaatkan penyeimbangan karbon “berkualitas tinggi”. Apple berupaya besar untuk bersikap transparan dalam klaimnya. 

 


Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Apple Meningkat 5 Kali Lipat Sejak 2019

CEO Apple Tim Cook dengan iPhone 13 Pro Max dan Apple Watch Series 7 selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). Dalam acara peluncuran, Tim Cook bangga engumumkan generasi iPhone terbaru kami, yaitu iPhone 13. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

Menurut Laporan Tanggung Jawab Lingkungan terbaru Apple, penggunaan energi ramah lingkungan di seluruh rantai pasokan perusahaan telah meningkat lima kali lipat sejak tahun 2019.

Lebih dari 85 persen pemasoknya telah berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan pada semua produksi Apple pada tahun 2030.

Tujuan Apple menggunkan energi ramah lingkungan ini adalah berkaitan dengan misinya dalam menjadikan produk-produk perusahaan sepenuhnya netral karbon pada tahun 2030.

Bahkan, diberitakan bahwa lencana pengunjung yang digunakan pada acara peluncuran Apple Watch baru-baru ini terbuat dari bahan daur ulang.

Infografis keuntungan Apple dan perusahaan lain tiap detiknya (Sumber: TittleMax)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya