Film Adaptasi Game Five Nights at Freddy's Raup Pendapatan Rp 2 Triliun dalam 5 Hari

Film Five Nights at Freddy's mencapai kesuksesan luar biasa dengan pendapatan hampir USD 131 juta dalam waktu 5 hari, menandai debut horor terbesar tahun 2023

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 06 Nov 2023, 08:30 WIB
Film adaptasi game Five Nights at Freddy's baru-baru ini alami kesuksesan dalam penayangan box office. (Dok: Universal Pictures)

Liputan6.com, Jakarta - Film Five Nights at Freddy's dilaporkan mencapai kesuksesan besar dengan pendapatan hampir USD 131 juta (sekitar Rp 2 triliun) di seluruh dunia setelah 5 hari perilisannya.

Keberhasilan ini menandai debut horor terbesar pada 2023 dan membawa film tersebut melampaui proyeksi awalnya. Demikian seperti dikutip dari Gizmodo, Senin (6/11/2023).

Meskipun dirilis bersamaan di platform streaming Peacock, jumlah pendapatan dari layanan tersebut belum diungkapkan secara spesifik.

Dengan pembukaan domestik terbesar kedua untuk film adaptasi game tahun ini, Five Nights at Freddy's berhasil mengungguli film-film horor lain yang dirilis pada 2023.

Keberhasilan ini juga mengukuhkan posisi film sebagai pembukaan terbesar dari film-film yang berasal dari Blumhouse, studio produksi di balik suksesnya film tersebut.

Keberhasilan Five Nights at Freddy's kemungkinan besar akan membuatnya tetap mendominasi Box Office selama beberapa minggu ke depan, mengingat film-film besar berikutnya dalam genre yang berbeda belum dirilis.

Pencapaian ini juga menjadi prestasi untuk genre horor dan Blumhouse sebagai produsen film yang dikenal dengan karyanya dalam pembuatan film horor berkualitas tinggi.

Dengan popularitas serial game Five Nights at Freddy's dan kesuksesan filmnya, kemungkinan besar studio Blumhouse akan melanjutkan dengan sekuel atau proyek-proyek serupa untuk memperluas waralaba.

Keberhasilan ini juga dapat membuka pintu bagi adaptasi film dari video game lainnya yang memiliki basis penggemar besar.

 

Resensi Film Five Nights At Freddy's

Five Nights At Freddy's tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 25 Oktober 2023. [Foto: Istimewa]

Perlu diketahui, sederet film membawa ide dengan mengadaptasi sebuah populer untuk diangkat ke layar lebar. Five Nights At Freddy’s meluncur dengan latar belakang serupa dengan berkiblat pada game franchise bertajuk sama untuk diolah dalam kemasan film horor.

Film Five Nights At Freddy’s adalah satu lagi karya horor sineas Blumhouse Productions yang sebelumnya sukses menerbitkan serial Insidious dan The Exorcist: Believer. Sama-sama menyajikan kesadisan, film horor satu ini terbilang lebih ringan. Potongan tiap adegan tidak berlebihan untuk sasaran usia 13 tahun ke atas.

Scot Cawthon digandeng serta menggarap skenario untuk mentransformasikan game yang dibangunnya ke dalam naskah film. Josh Hutcherson, Piper Rubio, dan Elizabet Lail secara spesial dinobatkan untuk “bermain” di taman bermain Freddy Fazbear’s Pizza yang digambarkan populer di tahun 1980-an.

Meskipun skala adegan sadis dalam Five Nights At Freddy’s terhitung ringan dibanding The Exorcist: Believer, warna horor khas dengan beberapa adegan berdarah yang minim agaknya sedikit patut diwaspadai sebelum menonton film ini.

Five Nights At Freddy’s sudah dapat membuat kamu ikut merasakan repetisi menegangkan di taman bermain Freddy Fazbear’s Pizza lewat bioskop pada 25 Oktober 2023.


Sebatas Penjaga Taman Bermain Usang

Cerita dimulai dari Mike Schmidt (Josh Hustcherson) yang mau tidak mau menerima pekerjaan menjadi penjaga sebuah taman bermain yang sudah tidak lagi digunakan bernama Freddy Fazbear's Pizza. [Foto: Istimewa]

Secara sederhana, film dimulai dari keputusasaan Mike Schmidt (Josh Hutscherson) yang kehilangan pekerjaan karena kecerobohan ketika bertugas. Situasi hilang pekerjaan ini menuntun Mike menemui seorang konselor karier.

Titik tersebut menjadi tolakan yang menghantarkannya pada sebuah pekerjaan menjaga taman bermain bernama Freddy Fazbear’s Pizza yang sudah tutup puluhan tahun.

Pekerjaannya mudah, dia hanya perlu terjaga hingga fajar agar tempat tersebut tidak dijarah orang lain. Keraguan meninggalkan sang adik, Abby Schmidt (Piper Rubio), luruh ketika sadar hanya pekerjaan itulah yang mampu menahan Abby untuk tetap tinggal bersamanya.

Di tempat bekerja barunya itulah dia bertemu dengan Vanessa (Elizabeth Lail), seorang polisi yang bertugas di kawasan Freddy Fazbear’s Pizza. Bersama Vanessa dia mengungkap alasan di balik tutupnya tempat tersebut hingga masa lalunya.

Repitisi Mimpi dan Penyesalan

Repitisi adegan mimpi yang cukup mengesankan menjadi salah satu killing part dari film ini. Mimpi yang mengambil tempat di masa lalunya itu merupakan potongan mimpi yang sama yang bermuara pada momen dia kehilangan adik lelakinya yang bernama Garret ketika dia berusia 12 tahun.

Ia bahkan berusaha terus menghadirkan mimpi serupa tiap malam untuk bisa membalikkan keadaan. Terlebih untuk mengetahui siapa pengemudi mobil yang membawa Garret pergi hingga mengubah kehidupannya selama puluhan tahun.


Teror Maskot

Empat maskot Freddy Fazbear's Pizza, Freddy, Chica, Bonnie, dan Foxy berubah jadi sosok teror di film ini. [Foto: Istimewa]

Five Nights At Freddy’s menyajikan sajian menegangkan selama menghabiskan waktu di dalam sebuah ruangan penuh monitor dengan bayang-bayang teror. Teror maskot di Freddy Fazbear’s Pizza menjadi nyawa dari film ini.

Teror dari game Five Nights At Freddy’s yang diciptakan Scot Cawthon berusaha direfleksikan dalam film horor ini. Maskot bernama Freddy, Bonnie, Chica, dan Foxy menjadi sosok peneror di film ini.

Ekspektasi horor yang sangat mencekam dan menegangkan tampaknya kurang tepat dilabuhkan untuk Five Nights At Freddy’s. Mengingat batasan minimal usia penonton film ini adalah usia 13 tahun.

Dibanding menyajikan adegan dramatis penuh kekejaman, film ini justru secara cerdik membungkus tiap jalan cerita dengan percikan emosional yang meningkat dari tiap lompatan adegan. Inti dari semuanya tetaplah ikatan antara Mike dan Abby, sebagai tulang punggung yang kuat untuk menjaga investasi emosional penonton tetap pada porsi.


Memeluk Trauma

Cengkraman kuat film Five Nights At Freddy's berada di karakter kakak beradik, Mike dan Abby. [Foto: Istimewa]

Five Nights At Freddy’s membawa penonton untuk memahami bahwa masa lalu harus tetap tinggal di belakang. Begitupun yang pada akhirnya dilakukan Mike dengan mengikhlaskan Garret untuk tinggal di memorinya.

Pengemasan cerita hubungan kakak beradik antara Mike dan Abby berhasil menjadi nyawa utuh dari awal hingga akhir untuk menghangatkan hati penonton. Film ini menyampaikan pesan sederhana yang kerap luput dari manusia. Bahwasanya, kunci utama permasalahan adalah melangkah dan melihat ke depan.

Bukan menyajikan teror horor hingga "kehilangan napas", film ini dapat dikatakan menghadirkan warna lain dari kisah horor besutan Blumhouse Picture di tahun 2023 ini. Penonton justru diajak secara perlahan membongkar kepingan masa lalu untuk menambal masalah yang dihadapi para pemerannya.

Tidak hanya pada Mike, Five Nights At Freddy’s juga berhasil membuat belenggu Vanessa berhasil dihancurkan.

Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya