Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong peralihan kendaraan konvensional (bensin dan diesel) ke listrik. Berbagai cara dilakukan, termasuk pemberian insentif pembelian mobil, motor, dan juga konversi motor listrik.
Bahkan, jika dilihat dari penggunaan motor listrik di Indonesia, terus mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun ini. Hal tersebut, terjadi karena semakin banyaknya pabrikan yang mulai menghadirkan kendaraan roda dua yang lebih ramah lingkungan.
Advertisement
Dijelaskan Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiadi, saat ini jumlah motor listrik yang sudah digunakan masyarakat Indonesia mencapai 70 ribu unit.
"Kepemilikan sepeda motor dari tahun 2018 sampai dengan sekarang cukup tinggi hampir mencapai 70.000 sepeda motor," ujar Budi dalam acara konferensi pers Inabuyer EV Expo 2023, di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Budi juga menjelaskan, peningkatan pertumbuhan ini sejalan dengan beragam program insentif yang diterbitkan oleh pemerintah.
Hal itu telihat dari bertambahnya pabrik dan Agen Pemegang Merek (APM) motor listrik. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan sudah ada 52 pabrikan yang sudah mengajukan Sertifikat Uni Tipe (SUT).
"Kalau secara industri pertumbuhanya sekarang ini tren meningkat. Tahun 2018 itu baru sekitar 9 pabrik APM dan sekarang ini data yang ada di Kemenhub ada 52 pabrik," jelasnya.
Tren meningkat
Kendati begitu, data dari Kementerian Perindustrian mencatat sudah ada yang mengajukan Nomor Induk Kendaraan (NIK) sekitar 48 pabrik.
"Jadi secara kuantitas trennya meningkat terus sampai dengan 2023," ucap Budi.
Bila dibanding penjualan motor konvensional bermesin bensin, jumlahnya berbanding sangat jauh.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sejak Januari hingga September 2023 nyaris tembus 5 juta unit, atau tepatnya 4.721.683 unit.
Advertisement