Liputan6.com, Jakarta Sejumlah tokoh telah mundur dari jabatannya untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Sebut saja Rosan Perkasa Roeslani, yang meninggalkan posisi Wakil Menteri BUMN setelah menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju (KIM) dari pasangan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Senada, Arsjad Rasjid juga memutuskan masa cuti dari posisinya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, pasca ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) oleh pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Advertisement
Di lain sisi, Rosan Roeslani yang pernah menduduki posisi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2021 juga kini masih memegang jabatan di organisasi yang sama sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Meskipun, yang bersangkutan pun telah dikonfirmasi mundur dari posisi lainnya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Secara regulasi, Pelaksana Tugas Harian Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, pihaknya hanya mengatur posisi ketua umum yang tidak boleh punya kepentingan politik tertentu.
Meskipun, ia berharap Rosan Roeslani yang masih menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan juga mengerti atas posisi Kadin Indonesia yang netral secara politik.
"Yang diatur protokolnya adalah Ketua Umum. Ketua Dewan Kehormatan itu kan lebih kepada figur. Kita menghormati itu kan," kata Yukki di Menara Kadin, Jakarta, Senin (30/10/2023).
"Tapi dengan keprofesionalan pak Rosan, saya sangat meyakini betul, pak Rosan pastinya juga akan sepaham dengan pak Arsjad dari perspektif memandang keberadaan dan positioning kami," ungkapnya.
Tak Membawa Nama Kadin Indonesia
Yukki pun mempersilakan jika ada anggota Kadin Indonesia lainnya yang hendak terjun ke politik praktis. Dengan syarat, tidak membawa embel-embel Kadin Indonesia.
"Bahkan saya juga sering menyampaikan ketika turun ke daerah, bahwa silakan kalau ada teman-teman yang ada kepentingan politik secara pribadi, tapi tetap posisi Kadin netral," ujar Yukki.
"Siapapun yang akan membawa panji-panji Kadin ke area politik praktis, tentu saya akan tindak secara tegas sesuai dengan ketentuan AD/ART Kadin Indonesia," tegas dia.
Rosan Roeslani dan Arsjad Rasjid Jadi Timses, Kadin Indonesia Yakin Netral di Pilpres 2024?
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan akan bersikap netral pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menyusul, keputusan duel diantara petinggi Kadin dalam Pilpres 2024.
Diketahui, Ketua Kadin Arsjad Rasjid terpilih menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Di susul, langkah Rosan Roeslani (Ketum Kadin 2015-2020) memutuskan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju dari Prabowo - Gibran Rakabuming Raka.
"Saya jelaskan sampaikan posisi Kadin Indonesia sampai saat ini netral," tegas Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi dalam acara Media Briefing di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Advertisement
Hargai Keputusan Keduanya
Yukki mengaku menghargai keputusan yang diambil oleh Rosan Roeslani maupun Arsjad Rasjid dalam Pilpres 2024 mendatang. Sebab, pada dasarnya kedua petinggi Kadin tersebut memiliki alasan yang kuat untuk sama-sama mendorong kemajuan dunia usaha di Indonesia.
"Saya menghargai keinginan keputusan dari Ketua Umum untuk berhalangan sementara, karena kenapa? karena beliau mempunyai komitmen terhadap Kadin Indonesia atau pelaku usaha atau rumah besar pelaku pengusaha ini," bebernya.
Yukki juga mempersilahkan anggota Kadin pusat maupun daerah untuk terlibat dalam mendukung masing-masing pilihan capres. Namun, dengan catatan tidak melibatkan nama Kadin dalam kegiatan politik praktis.
"Tapi satu hal saya akan tindak tegas siapapun yang membawa-bawa atau atas nama Kadin, itu siapapun kita tindak. Jadi, temen-temen kalau ngelihat saya kayak seperti itu pun silakan juga ingatkan saya," pungkas Yukki.