Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memproyeksikan kredit bisa tumbuh 10-12 persen hingga akhir 2023. Lantas, sektor apa saja yang diyakini masih prospektif ke depannya?
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menuturkan, pihaknya akan ekspansi kredit secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kualitas kredit yang semakin membaik ke depannya.
Advertisement
Dalam melakukan ekspansi kredit tersebut, Perseroan juga akan terus melanjutkan prinsip kehati-hatian atau prudential banking dengan mengarahkan pertumbuhan fisik pada sektor-sektor yang tergolong prospektif.
"Sektor prospektif seperti pemerintahan industri makanan-minuman, telekomunikasi energi dan air, kesehatan serta industri pengolahan terkait program hilirisasi minerba," ujar dia dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023, Senin (30/10/2023).
Bila dirinci, kredit Bank Mandiri pun berhasil menorehkan pertumbuhan positif di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55 persen secara YoY menjadi Rp 222,3 triliun pada akhir kuartal III 2023 dan kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen dari tahun periode yang sama tahun lalu.
Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09 persen YoY dari Rp 146,6 triliun pada September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023. Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04 persen YoY menjadi Rp 109,3 triliun pada kuartal III 2023.
Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55 persen secara YoY. Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4 persen YoY menjadi Rp 39,1 triliun hingga September 2023.
Suku Bunga BI Naik, Bank Mandiri Optimistis Bisnis Bakal Tetap Moncer
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merespons soal keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali mengerek suku bunga acuan atau BI Rate ke level 6 persen dan pelemahan nilai tukar Rupiah.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, kenaikan suku bunga tersebut merupakan langkah preventif dari otoritas moneter untuk mengantisipasi fluktuasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (the Fed) serta menjaga stabilitas nilai tukar uang Rupiah.
"Karena kita pahami bahwa sebelumnya 5,75 persen menjadi 6 persen. Tentunya ini memperlebar interest rate diferensial antara Fed Fund Rate dengan BI," kata Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023 Bank Mandiri, Senin (30/10/2023).
Melihat kondisi perekonomian Indonesia sepanjang semester I 2023, Bank Mandiri optimistis bisnis akan tetap tumbuh seiring likuiditas perbankan yang masih solid untuk terus mendorong ekspansi ke depannya.
"Kami optimis ruang pertumbuhan masih terbuka, oleh karena itu kami juga memproyeksikan bisnis akan tetap mengingat secara umum perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung rencana ekspansi bisnis dalam bentuk kredit," kata dia.
Di samping itu, ia mengatakan, kebijakan inesntif likuiditas dari BI soal pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) ini juga akan menambah likuiditas bagi perbankan. Kebijakan ini juga berpotensi mendorong penyaluran kredit pada beberapa sektor prioritas. Sehingga, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan nasional masih dapat mencapai kisaran 9 persen sampai dengan akhir tahun ini.
Advertisement
Pertumbuhan Kredit
Selain itu, Bank Mandiri optimistis akan terus melanjutkan kinerja yang baik hingga akhir 2023. Sejalan dengan pencapaian positif yang telah ditorehkan pada kuartal III 2023.
"Untuk pertumbuhan kredit 10 sampai dengan 12 persen kita sudah berada di kisaran yang sangat baik ada di 12,71 persen secara konsolidasi ini juga tentunya tetap dengan strategi fokus menggarap ruang ekosistem nasabah di sektor potensial serta didukung oleh digitalisasi yang menyeluruh pada bisnis Bank Mandiri," katanya.
Dengan begitu, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit secara konsolidasi di akhir tahun ini masih tetap di kisaran 10 sampai dengan 12 persen secara year-on-year (YoY) dengan tetap memperhatikan prinsip manajemen risiko.
Aset Perseroan
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2023. Hal itu selaras dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih solid, serta diikuti dengan transformasi bisnis yang menyeluruh.
Bank Mandiri juga berhasil menorehkan rekor sebagai bank pertama di Indonesia dengan total aset konsolidasi yang menembus Rp 2.007 triliun per September 2023 atau tumbuh 9,11 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kenaikan total aset tersebut ikut didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu tumbuh positif. Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71 persen YoY.
Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujar Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023, Senin (30/10/2023).
Bila dirinci, kredit Bank Mandiri pun menorehkan pertumbuhan positif di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55 persen secara YoY menjadi Rp 222,3 triliun pada akhir kuartal III 2023 dan kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen dari tahun periode yang sama tahun lalu.
Advertisement
Pertumbuhan Laba
Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09 persen YoY dari Rp 146,6 triliun pada September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023.
Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04 persen YoY menjadi Rp 109,3 triliun pada kuartal III 2023.
Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55 persen secara YoY. Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4 persen YoY menjadi Rp 39,1 triliun hingga September 2023.
Menurut ia, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.
"Ke depan, tentunya Bank Mandiri akan terus berinovasi dan bertransformasi untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Lewat pemetaan bisnis yang tepat, kami yakin Bank Mandiri akan terus tumbuh dan berkembang menjadi bank yang unggul dan berdaya saing di tingkat regional maupun global,” imbuhnya.