Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 31 Oktober 2023: Langit Pagi Dominan Cerah Berawan, Siang Nanti Diprediksi Hujan

Sebagian kota diperkirakan hujan ringan hingga berpotensi dibarengi petir siang nanti. Potensi cuaca tersebut terjadi di Kota Jambi, Tanjung Pinang, sedangkan Medan dilaporkan BMKG bakal diguyur hujan lebat.

oleh Maria Flora diperbarui 31 Okt 2023, 07:33 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kota besar di Indonesia diprediksi cerah berawan pagi ini, Selasa (31/10/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca cerah tersebut bakal terjadi di Kota Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, Semarang, dan Surabaya.

Kemudian Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Mataram, Kota Kupang, Makasssar, Kendari, Manado, Padang, Palembang serta Medan.

Sementara, siang hari nanti, sebagian kota diperkirakan hujan ringan bahkan berpotensi dibarengi petir. Potensi cuaca tersebut terjadi di Kota Jambi, Tanjung Pinang, sedangkan Medan dilaporkan BMKG bakal diguyur hujan lebat.

Memasuki malam hari, cuaca cerah berawan kembali mendominasi sebagian besar kota di Indonesia. Meski ada sejumlah titik berpotensi hujan ringan dan diselimuti awan tebal.

Ada pun hujan tersebut terjadi di Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Padang, dan Medan, sementara, Jakarta Pusat berawan tebal. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Berawan  Berawan Tebal
 Gorontalo   Cerah  Cerah  Cerah
 Jambi  Kabut  Hujan Petir  Berawan
Bandung Cerah Hujan Ringan Berawan
Semarang Cerah Berawan Berawan Berawan
Surabaya Cerah Berawan Cerah Cerah
Pontianak  Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Banjarmasin Asap Hujan Ringan Cerah Berawan
Palangkaraya Berawan Berawan Berawan
Samarinda Berawan Cerah Berawan Cerah
Tarakan Berawan Berawan Cerah
Pangkal Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
Tanjung Pinang Cerah Berawan Hujan Petir Cerah Berawan
Bandar Lampung Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Ambon Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Ternate Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Kupang Cerah Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Berawan Berawan Hujan Ringan
Manokwari Berawan Berawan Hujan Ringan
Pekanbaru Kabut Cerah Berawan Hujan Ringan
Mamuju Berawan Berawan Berawan
Makassar Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Padang Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Sedang
Palembang  Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
 Medan  Cerah Berawan  Hujan Lebat  Hujan Ringan

Cuaca Panas Landa Jakarta, Fenomena El Nino Diprediksi Bertahan Hingga Akhir 2023

Kemudian di malam hari nanti, hampir seluruh wilayah Jakarta diperkirakan cerah, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur cerah berawan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini tengah dilanda cuaca panas dan gerah. Adapun melansir dari Merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Jakarta cerah berawan.

Senior Forecaster BMKG Laode Nurdiansyah menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (27/9/2023). Suhu udara maksimum di Jabodetabek terpantau mencapai suhu 36 hingga 37 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 37-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan cuaca panas di Jakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari sinar matahari yang cukup optimal pada pagi hingga menjelang siang dan siang hari. Adapun faktor lainnya terkait minimnya pertumbuhan awan yang bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.

"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," pungkasnya.

Saat ini para masyarakat Jakarta juga terpantau mulai menggunakan payung untuk menghindari panasnya terik matahari. Selain itu kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.


Apa Itu Fenomena El Nino?

Prakiraan cuaca Jakarta hari ini, Jumat (14/4/2023), akan cerah dengan suhu udara sangat panas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya. Fenomena El Nino tersebut terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Jika suhu muka laut terus meningkat, maka meningkat pula potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dampaknya, curah hujan akan semakin berkurang khususnya di wilayah Indonesia.  

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

El Nino memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Dikutip dari laman jurnal "El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Indonesia" karya Sani Safitri, El Nino adalah peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi karena pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim.

Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur. Kemudian air laut yang panas akan menyusuri garis khatulistiwa (garis khayal yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Kemudian, terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah.

Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya.

Oleh karena itu, angin yang berembus dari menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang panjang.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya