Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (31/10/2023).Pergerakan IHSG terjadi di tengah sektor saham yang bervariasi.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan 6.735,59. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG melemah 0,18 persen ke posisi 6.725. Indeks LQ45 menguat 0,20 persen ke posisi 124. Pada pukul 09.59 WIB, IHSG merosot 0,69 persen ke posisi 6.687.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.750,60 dan terendah 6.717,28. Sebanyak 237 saham melemah dan 220 saham menguat. 210 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 253.277 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.887.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi merosot 0,39 persen, sektor saham basic susut 0,82 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham industri terpangkas 0,07 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,51 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,46 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,59 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan mendaki 0,50 persen, sektor saham keuangan menguat 0,03 persen, sektor saham properti bertambah 0,28 persen dan sektor saham teknologi mendaki 0,42 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO menguat 3,57 persen ke posisi Rp 58 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 56 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan terendah Rp 56 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.835 kali dengan volume perdagangan 4.021.879 saham. Nilai transaksi Rp 22,4 miliar.
Demikian juga harga saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menguat pada awal sesi perdagangan. Harga saham BRIS naik 0,66 persen ke posisi Rp 1.520 per saham. Saham BRIS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.515 per saham.
Saham BRIS berada di level tertinggi Rp 1.535 dan terendah Rp 1.515 per saham. Total frekuensi perdagangan 458 kali dengan volume perdangan 18.722 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,9 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,3 persen ke posisi 6.735 pada Senin, 30 Oktober 2023 terutama dipengaruhi oleh makro ekonomi dan potensi kenaikan suku bunga acuan. Selain itu, investor mencerna laporan keuangan hingga kuartal III 2023.
Di sektor perbankan, saham BMRI naik 0,4 persen,dan alami kenaikan moderat didorong kinerja kuartal II yang kuat. Sedangkan saham BBCA mendaki 1,7 persen.
Selain itu, di sektor ritel, saham pemain besar hadapi penurunan yang disebabkan kekhawatiran depresiasi nilai tukar rupiah. Aksi jual investor asing memicu pelemahan sejumlah saham. Saham LPPF turun 7,4 persen, saham MAPA merosot 5,1 persen, saham MAPI terpangkas 3,8 persen dan saham ERAA merosot 2,8 persen. Sedangkan saham SIDO tergelincir 10,4 persen setelah rilis laporan keuangan. Saham GGRM turun 10,4 persen dan saham UNVR melemah 4,8 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham MRAT melonjak 24,46 persen
Saham INPS melonjak 20,42 persen
Saham WAPO melonjak 12,95 persen
Saham MBTO melonjak 13,50 persen
Saham STRK melonjak 12,88 persen
Saham WAPO melonjak 12,60 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham KKGI turun 17,30 persen
Saham KLAS turun 12,05 persen
Saham PSSI turun 11,50 persen
Saham PTSN turun 10,37 persen
Saham FUJI turun 9,8 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham ICON tercatat 14.726 kali
Saham WAPO tercatat 13.076 kali
Saham STRK tercatat 11.614 kali
Saham HUMI tercatat 11.070 kali
Saham DOOH tercatat 10.000 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham AMMN senilai Rp 196,3 miliar
Saham BMRI senilai Rp 177,3 miliar
Saham BOGA senilai Rp 146,9 miliar
Saham BREN senilai Rp 103,9 miliar
Saham BBRI senilai Rp 92,4 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi rebound, mencoba break resistance di 6.800 pada Selasa, 31 Oktober 2023. Level support IHSG berada di 6690-6700 dan level resist IHSG berada di 6.800-6.850.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (31/10/2023):
1. BMRI: Spec Buy
Support di 5700, cutloss jika break di bawah 5600.
Jika tidak break di bawah 5600, potensi naik ke 5775-5850 short term
2. BBNI: Spec Buy
Support di 4850, cutloss jika break di bawah 4780.
Jika tidak break di bawah 4780, potensi naik ke 4900-4970 short term.
3. WIIM: Spec Buy
Support di 3620, cutloss jika break di bawah 3520.
Jika tidak break di bawah 3620, potensi naik ke 3770-3900 short term.
4. MAPA: Spec Buy
Support di 740, cutloss jika break di bawah 725.
Jika tidak break di bawah 740, potensi naik ke 775-810 short term.
5. CMRY: Buy on Weakness
Support di 3650, cutloss jika break di bawah 3600.
Jika tidak break di bawah 3600, potensi naik ke 3770-3850 short term.
6. AKRA: Spec Buy
Support di 1430, cutloss jika break di bawah 1400.
Jika tidak break di bawah 1430, potensi naik ke 1470-1490 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa (31/10/2023) jelang keputusan kebijakan bank sentral Jepang dan data ekonomi baru di seluruh wilayah.
Dikutip dari CNBC, Bank of Japan akan akhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa, 31 Oktober 2023 dengan investor mengamati tanda-tanda bank sentral menaikkan perkiraan inflasinya.
Bank of Japan juga akan membahas penyesuaian lebih lanjut terhadap pengendalian imbal hasil obligasi. Pada Selasa, 31 Oktober 2023 akan rilis data indeks manajer pembelian China pada Oktober yang akan menunjukkan manufaktur yang tumbuh pada laju ekspansi 50,2, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Indeks Nikkei 225 melemah 0,34 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,22 persen saat pembukaan perdagangan. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,37 persen. Indeks Kosdaq susut 0,06 persen.
Indeks Hang Seng berjangka di bursa Hong Kong berada di posisi 17.393, lebih lemah dari penutupan perdagangan di kisaran 17.406,36. Indeks ASX 200 naik 0,47 persen.
Di wall street, indeks S&P 500 keluar dari zona melemah. Hal ini seiring pelaku pasar hadapi pekan yang penting dengan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed), laporan tenaga kerja, dan laba Apple.
Selain itu, indeks Dow Jones bertambah 1,58 persen, dan mencatat kinerja terbaik sejak 2 Juni. Indeks S&P 500 melonjak 1,2 persen, dan membukukan kinerja terbaik sejak akhir Agustus. Indeks Nasdaq naik 1,16 persen.
Advertisement