Iran Bakal Bikin Israel Makin Waswas dengan Rudal Haydar, Bisa Hancurkan Target Tepat Sasaran dari Jarak 30 Kilometer

Iran bersiap menghadang Israel dengan Rudal Haydar yang bisa menghancurkan target secara tepat sasaran dari jarak 30 kilometer.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 31 Okt 2023, 14:26 WIB
Ilustrasi bendera Iran (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Iran penuh dengan kejutan selama berhadapan dengan Israel dalam rangka mempertahankan militan Palestina di Gaza. Terbaru, Iran bersiap menghadang Israel dengan Rudal Haydar saat mengadakan uji coba dari sebuah helikopter selama latihan militer di provinsi tengah negara tersebut.

Rudal berukuran besar itu diluncurkan dalam sebuah latihan dari kendaraan udara tempur tanpa awak taktis (UCAV). Otomatis, ini menjadi tambahan kekuatan perang angkatan darat Iran di tengah kemajuan teknologi pertahanan mereka.

Melansir eurasiantimes.com, latihan peluncuran rudal ini dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2023. Menurut laporan, ini bukanlah latihan tahunan, yang menunjukkan adanya motif geo-strategis di baliknya. Namun tetap Israel patut waswas dengan kesiapan militer Iran dengan aktivitas ini.

Menurut laporan yang disampaikan Press TV Iran, Eghtedar 1402 (Otoritas setempat) di wilayah Nasrabad, menembakkan rudal Haydar dari helikopter Bell 214. Rudal Iran ini bisa menghancurkan target secara tepat sasaran dari jarak 30 kilometer.

 


Spek Rudal Haydar Iran

Rudal ditembakkan dari kapal perang saat latihan militer Iran di Teluk Oman, Kamis (18/6/2020). Uji coba dilakukan saat Angkatan Laut Iran menggelar latihan di Samudra Hindia bagian utara dan perairan Teluk Oman, yang membentang dekat Selat Hormuz di ujung kawasan Teluk. (Iranian Army office/AFP)

Rudal Haydar juga kabarmya dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) yang memungkinkan pilot memiliki kendali penuh atas proyektil serta mampu menavigasinya menuju sasaran yang dituju.

Rudal Haydar juga disebut memiliki panjang 3,83 meter dengan berat hampir 40 kilogram. Rudal udara-ke-darat (AGM) itu dapat membawa hulu ledak seberat 20 kilogram dan dapat menghancurkan sasaran tetap maupun bergerak dalam jarak puluhan kilometer (sejauhnya 30 kilometer).

Kekuatan penghancur dari rudal tersebut disebut akan digunakan sebagai penghancur unit lapis baja serta bunker beton milik musuh. Rudal ini digunakan sebagai pertahanan dari tank dan formasi darat dalam skala besar. Terutama pada saat terjadi pendaratan amfibi di pantai Iran. Rudal Haydar juga dimodifikasi untuk tindakan anti-kapal laut.

 


Memanfaatkan Helikopter yang Didapat dari Era 1970-an

Rudal Khaibar-buster diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Iran, 10 Februari 2022. Iran meluncurkan rudal baru dengan jangkauan yang akan memungkinkannya mencapai pangkalan AS di wilayah tersebut serta target di dalam musuh bebuyutannya, Israel. (IMA Media via AP)

Sementara itu, Helikopter Bell 214 yang digunakan dalam latihan ini adalah bagian dari inventaris besar senjata AS seperti F-4E Phantom II dan F-14 Tomcat yang diperoleh Iran dari Washington, AS.

Helikopter itu didapat pada saat pemerintahan Dinasti Shah selama tahun 1970-an. Rezim tersebut digulingkan dalam Revolusi Islam pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Selain itu, belum jelas apakah GPS yang menunjukkan navigasi satelit umum mengambil dari konstelasi GPS pesawat ruang angkasa Amerika ataukah menerima sinyal ‘satnav’ dari GLONASS Rusia atau Beidou Tiongkok.

 


Unit Tentara Iran yang Terlibat

Kantor Berita Republik Islam (IRNA) menyampaikan bahwa serangan ini melibatkan berbagai unit tentara, termasuk unit infanteri, lapis baja, rudal, artileri, penerbangan, drone, serta unit perang elektronik, modern, dan siber.

“Latihan tersebut, sejalan dengan struktur organisasi baru, berfokus pada empat fitur utama, yaitu kecepatan, presisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengotomatisasi dan membangun jaringan peralatan militer,” begitu laporan yang disampaikan.

Meskipun tidak menimbulkan ancaman mematikan bagi militer Israel, terutama dengan belum adanya angkatan udara yang besar, frekuensi latihan ini menunjukkan tingkat kesiapan militer dan kesiapan industri pertahanan Iran yang tinggi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya