Pelajar SMK 26 dan SMK 1 Jakarta melakukan konversi mobil berbahan bakar minyak (BBM) menjadi mobil listrik (baterai) di Lapangan Sekolah SMK 26 Jakarta, Selasa (31/10/2023). Pelajar SMK 26 dan SMK 1 Jakarta berhasil mengonversi mobil berbahan bakar minyak menjadi listrik berkat kerja sama Dinas Pendidikan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). (merdeka.com/Imam Buhori)
Nilai proyek untuk kedua mobil yang berhasil dikonversi menjadi mobil listrik tersebut senilai Rp 700 juta. (merdeka.com/Imam Buhori)
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan peluncuran Konversi Kendaraan Listrik atau "Electric Vehicle Conversion" (Elvis) di SMK 26 Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)
Pelajar SMK 26 berhasil mengonversikan kendaraan jenis Suzuki Katana yang berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berpenggerak listrik. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sedangkan pelajar SMK 1 mengonversikan kendaraan jenis Daihatsu Grandmax yang berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berpenggerak listrik. (merdeka.com/Imam Buhori)
General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran menyatakan senang siswa dua sekolah itu berhasil mempelopori konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik. (merdeka.com/Imam Buhori)
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang gencar mendorong masyarakat menggunakan kendaraan bertenaga listrik guna menekan polusi udara, khususnya di Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)
Anggaran diberikan kepada masing-masing sekolah untuk proyek kendaraan listrik itu sebesar Rp 350 juta. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan, memberikan pengalaman kepada para pelajar sehingga mereka tahu mobil listrik. (merdeka.com/Imam Buhori)