Liputan6.com, Jakarta - Babinsa Koramil 01 Koja Kodim 0502 Jakarta Utara Serda Bambang Dwi Ratmoko membeberkan detik-detik penyelamatan ibu dan anak di sebuah rumah tempat penemuan mayat bapak dan anak di Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu 28 Oktober 2023.
Kejadian bermula saat dia dihubungi warga terkait adanya rumah warga yang tercium bau busuk.
Advertisement
"Saya langsung bergegas mendatangi lokasi bau busuk yang berasal dari sebuah rumah yang berada di Jalan Balai Rakyat," kata Serda Bambang, Jakarta, Rabu (31/10/2023).
Setelah dirinya mengetuk pintu dan tidak ada respons dari penghuni rumah selama lima menit, dirinya yang menyangka seluruh penghuni rumah sudah tewas lantaran bau yang menyengat.
Sehingga terpaksa mendobrak pintu dengan dibantu warga sekitar dan dirinya terkejut saat menemukan seorang wanita yang sedang duduk di sofa ruang tamu dalam keadaan lemas dengan wajah yang pucat.
Saat Bambang bertanya di mana suami dan anak-anaknya, wanita tersebut menjawab sedang keluar rumah.
"Saya tidak percaya, langsung memeriksa seluruh ruangan yang berada di rumah," kata dia.
Saat akan menuju ke ruang kamar, Bambang menemukan sesosok jenazah dalam kondisi tertelungkup di depan kamar mandi. Dia pun memeriksa ruang kamar pertama, namun dalam keadaan kosong.
Saat akan memeriksa kamar ke dua kondisinya dalam keadaan terkunci, sehingga dengan menggunakan alat linggis, Bambang menjebol jendela yang juga terkunci rapat. Dia kaget melihat di dalam kamar ke dua itu ternyata ada seorang anak berusia empat tahun yang sedang menangis dalam keadaan lemas di tempat tidur.
Setelah masuk ke dalam kamar, ternyata ada sesosok balita lain berumur dua tahun dalam kondisi tewas, tertelungkup di lantai bawah kasur.
Bambang pun langsung meminta bantuan kepada warga sekitar untuk mengevakuasi wanita dan anak yang ditemukan masih bernyawa ke rumah sakit.
Istri Korban dan Anak Kedua
Babinsa Koramil 01 Koja itu mengatakan wanita yang ditemukan di ruang tamu bernama Nur Hikmah Fuzianti (31) merupakan istri dari korban yang ditemukan tewas Hamka Rusdi berusia 50 tahun.
Dan anak wanita yang ditemukan masih hidup merupakan anak pertamanya Afidah Dzakiah (4) bersama yang tewas anak kedua Abid Qushayyi (2).
Menurut Bambang, kondisi sang istri tampak lemas linglung. Dia tidak bisa bangun dari duduknya, dan mesti digotong ke luar rumah.
Rumah tempat kejadian perkara penemuan mayat merupakan milik orang tua dari sang suami. Serda Bambang juga mendapatkan informasi dari warga sekitar kalau istri korban cenderung tidak bersosialisasi lantaran dilarang oleh suami yang pencemburu, mengingat perbedaan umur keduanya cukup jauh.
Nur Hikmah Fuzianti (31) kelahiran 1981 dan putri kandungnya Afidah Dzakiah (4) dilarikan ke bidan sebelum dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (28/10).
"Terus saya menghubungi Danramil untuk informasi bahwa ada penemuan mayat. Saya hubungi Bhabinkamtibmas-nya terus dia hubungi Polsek, ditangani oleh pihak Polsek," kata Bambang.
Advertisement
Polisi Investigasi Penyebab Kematian
Polisi masih menginvestigasi penyebab kematian jasad ayah dan anak di dalam sebuah rumah kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Istri korban disebut menjadi saksi kunci dalam kasus ini.
Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto menerangkan, istri dari bapak H sedang dirawat di RS Polri Kramat Jati. Hariyanto menyebut saat itu kondisinya sangat memprihatinkan.
"Kita masih fokus untuk perbaikan kondisi umum," kata dia dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).
Hariyanto mengatakan, istri korban diperkirakan sudah beberapa hari tidak makan, HB sangat rendah, kondisinya lemah. Atas kondisi itu, maka penyidik belum bisa mengambil keterangan sebagai saksi.
"Mungkin dalam beberapa hari ini penyidik baru bisa meminta keterangan daripada istrinya," ujar dia.
"Ya tentunya nanti ini kan baru perawatan ya, jadi dari penyidik belum ada permintaan untuk pemeriksaan barang kali kejiwaan," sambung dia.
Kedua jasad atas nama H (58) dan AQH (11 bulan) dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses autopsi.
Hariyanto menduga waktu kematian kedua korban berbeda-beda. Untuk AQH perkiraan kematian sekitar dua sampai lima hari. Sementara itu, Untuk H diperkirakan sudah meninggal dunia sejak 10 hari lalu.
Tidak Ada Luka pada Korban san Saksi
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyatakan, hasil autopsi usia kematian dari korban bapak tadi sekitar 10 hari sementara anak kematian tiga hari.
Gidion kemudian menerangkan, hasil olah tempat Kejadian Perkara (TKP) menunjukan kondisi rumahnya seperti tidak berpenghuni.
"Ketika masuk ke TKP ada mayat atau jasad seorang lelaki yang menurut ciri-ciri fisik dari keluarga yang bersangkutan berinisial H. Dan satu mayat lagi (AQH) di kamar tidur," ujar Gidion.
Gidion memyampaikan, secara kasat mata tidak ditemukan luka terbuka pada tubuh H. Kendati, penyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
"Itu perlu karena penelusuran jejak gejet sebelum H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan. Tapi apakah ini kemudian signifikan dengan hasil kondisi pada waktu terakhir," ujar dia.
"Lalu pada anak, jejak kematian 3 hari itu kita akan terus lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian yg signifikan," sambung Gidion.
Gidion mengatakan, pihaknya juga harus menjaga kondisi psikologis dari istri korban. Karena satu-satunya saksi yang sangat diharapkan mumpuni adalah istri.
"Kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," ujar dia
Gidion menyebut, tidak ditemukan luka pada tubuh istri korban, hanya ada bercak darah menempel di tubuhnya tapi itu bukan berasal dari luka isterinya.
"Itu kita harus tunggu hasil forensiknya darahnya dari siapa. Kita juga uji DNA. Kalau kita lihat TKP ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk karena kondisi pintu yangg tertutup, tidak ada jejak secara sciencetific. Tetapi kita pastikan lagi," tandas dia.
Advertisement