Isu Kemanusiaan Gaza Semakin Memburuk, Menlu Retno Marsudi Kritik Sikap DK PBB yang Hanya Diam

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang hanya diam melihat konflik yang terjadi di Gaza.

oleh Therresia Maria Magdalena Morais diperbarui 31 Okt 2023, 18:35 WIB
Menteri RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral Menlu RI - Belanda di Gedung Kemlu. (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang hanya diam melihat konflik yang terjadi di Gaza.

"Saya tidak habis pikir dengan situasi kemanusiaan seperti ini DK PBB masih berdiam diri hingga saat ini. Dan Indonesia tidak akan mundur dalam membela keadilan dan kemanusiaan Rakyat Palestina," ujar Menlu Retno dalam pernyataan pers pertemuan bilateral Menlu RI-Belanda di Gedung Kemlu, Selasa (31/10/2023).

Menlu Retno Marsudi juga mempertegas posisi Indonesia dalam mendukung isu kemanusiaan dan membela keadilan di Gaza.

"Posisi Indonesia sangat jelas. Masalah kemanusiaan harus menjadi fokus kita semua saat ini," ujar Menlu Retno.

Menlu Retno menyebutkan laporan dari dari UNRWA, UNOCHA dan UNICEF mengenai situasi di Gaza. Semua laporan tersebut menyebutkan adanya peningkatan keputusasaan pada masyarakat di Gaza.

"Situasi bagi lebih dari dua juta orang yang terjebak di Jalur Gaza adalah sebuah bencana besar. Mereka kini telah mengalami pengepungan dan pemboman terus menerus selama 23 hari. Dan menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 8.000 orang telah terbunuh, 66 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Puluhan ribu lainnya terluka. Skala kengerian yang dialami masyarakat di Gaza sulit untuk diungkapkan. Masyarakat menjadi semakin putus asa, ketika mereka mencari makanan, air dan tempat berlindung di tengah kampanye pengeboman yang tiada henti yang memusnahkan seluruh keluarga dan lingkungan sekitar," ujar Menlu Retno, mengutip sebagian laporan dari UNOCHA.

 


Menlu Belanda: Israel Harus Bertindak Sesuai Hukum Internasional dalam Menggunakan Kekuatan

Menteri Luar Negeri Belanda, Hanke Bruins Slot, dalam pertemuan bilateral Menlu RI - Belanda di Gedung Kemlu. (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda, Hanke Bruins Slot, mengungkapkan kekhawatiran bersama mengenai perkembangan konflik di Timur Tengah.

"Perkembangan baru-baru ini yang mengkhawatirkan di Israel dan Gaza, di mana konflik tersebut berkembang dengan cepat dan banyak korban tak bersalah baik di pihak Israel maupun Palestina," ujar Menteri Bruins Slot.

Menteri Bruins Slot menegaskan bahwa Israel harus bertindak sesuai dengan hukum internasional dalam menggunakan kekuatan.

"Israel memiliki hak untuk membela diri dari terorisme Hamas. Namun, mereka harus bertindak sesuai dengan hukum internasional. Korban sipil dan eskalasi regional harus dicegah," tutur Menteri Bruins Slot.

Menurut Menteri Bruins Slot, hal tersebut membutuhkan pengendalian diri dari Israel dalam menggunakan kekuatan. Meskipun perundingan untuk mencapai perdamaian masih jauh, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan yang realistis menuju perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina.

Pernyataan tersebut juga telah Menteri Bruins Slot tekankan minggu lalu di New York dalam Sesi Debat Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB). Menteri Bruins Slot juga menyatakan bahwa penyelesaian konflik di Gaza memerlukan respons diplomatik dan kerja sama global untuk menuju perdamaian.

"Perkembangan konflik ini memerlukan respons diplomatik. Kita memiliki keprihatinan besar mengenai situasi kemanusiaan di Gaza dan kurangnya akses kemanusiaan. Oleh karena itu, kita harus menyerukan tujuan kemanusiaan dan pembentukan koridor kemanusiaan," jelas Menteri Bruins Slot.

Mengenai bantuan kemanusiaan untuk para korban, Menteri Bruins Slot mengungkapkan bahwa Belanda akan menggunakan segala cara yang tersedia untuk memfasilitasi masuknya makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan ke Gaza.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya