Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menilai, pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat makan siang bersama para capres adalah kebalikan dari apa yang Jokowi katakan.
“Lihat pertemuan itu lihat terbalik. Kenapa lihat terbalik? kalau pengalaman kita nih, Pak Jokowi selama sembilan tahun ini biasa buat statement itu dia bilang menolak berarti dia terima, dia bilang terima berarti dia tolak,” kata Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Komarudin mencontohkan saat Jokowi mulanya menolak maju Pilpres 2024 dan juga saat isu Gibran akan maju Pilpres 2024, namun akhirnya sepakat dan maju.
“Dulu bilang tidak akan mencalonkan ke presiden, saya urus DKI saja, kan terkahir calon ke presiden. Berapa waktu lalu ditanya soal anak-anaknya, "Lah mereka baru berapa tahun jadi wali kota" khusus Mas Gibrannya, kan tidak mungkin harus sekarang dia dukung juga kan,” kata dia.
Oleh karena itu, Komarudin menilai pernyataan Jokowi ke Ganjar Pranowo dan Anies bukan terkait netral di Pilpres tapi sebaliknya yakni agar Ganjar-Anies bersiap-siap.
“Saya melihat justru itu sikap Pak Jokowi bagus juga warning buat Ganjar dan Pak Anies. "Kamu siap-siap" gitu loh, apalagi ini pertemuan di Istana, beliau punya perangkat jelas,” kata dia.
Presiden Wajar Netral
Menurut Komarudin, sudah sewajarnya Jokowi sebagai Presiden netral dalam pemilu. Sehingga tak perlu ada harapan untuk netral.
“Bukan diharapkan. Itu kewajiban sebagai kepala negara. Kepala negara itu bersumpah, bersumpah di depan majelis ini, bersumpah di depan Tuhan untuk melaksanakan Pancasila, UUD 45 secara murni dan konsekuen," ucapnya
"Jadi itu tidak perlu diminta, harus ada kesadaran. Kesadaran sebagai kepala negara itu ya di situ. Itu yang membedakan dengan rakyat,” pungkasnya.
Advertisement