Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian kota besar di Indonesia hari ini, Rabu (1/11/2023) didominasi cuaca cerah berawan hingga malam nanti. Meski mayoritas langit cerah, ada sejumlah kota diprediksi hujan ringan hingga berpotensi disertai petir.
Untuk kondisi cuaca pagi di sejumlah kota di Indonesia, hujan diperkirakan BMKG akan turun di wilayah Bengkulu, Jambi, Pontianak, dan Ambon.
Advertisement
Memasuki siang hari, potensi hujan petir diungkap BMKG terjadi di Kota Banda Aceh. Sedangkan wilayah lainnya seperti Bandung, Pontianak, Tanjung Pinang, Ambon, Mataram, Jayapura, Makassar, Kendari, Padang serta Kota Medan diguyur hujan ringan hingga sedang.
Saat malam tiba, hujan kembali turun disejumlah kota, sebagian lagi diselimuti cuaca berawan. Wilayah tersebut antara lain Serang, Bengkulu, Jakarta Pusat berawan tebal, Jambi, Palangkaraya, Mamuju, Manado, Kendari, Makassar, Manokwari, dan Kota Jayapura.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Banda Aceh | Cerah Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Denpasar | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Serang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Bengkulu | Hujan Ringan | Cerah Berawan | Berawan |
Yogyakarta | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Berawan | Cerah Berawan | Berawan Tebal |
Gorontalo | Cerah | Cerah | Cerah |
Jambi | Hujan Ringan | Cerah Berawan | Berawan |
Bandung | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Semarang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Surabaya | Cerah Berawan | Cerah | Cerah |
Pontianak | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Banjarmasin | Cerah | Berawan | Cerah Berawan |
Palangkaraya | Berawan | Berawan | Berawan |
Samarinda | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Tarakan | Cerah Berawan | Cerah | Cerah |
Pangkal Pinang | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Tanjung Pinang | Berawan | Hujan Sedang | Cerah Berawan |
Bandar Lampung | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Ambon | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Ternate | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Mataram | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Kupang | Cerah | Berawan | Cerah Berawan |
Kota Jayapura | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Manokwari | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Pekanbaru | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Mamuju | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Makassar | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kendari | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Manado | Cerah | Cerah Berawan | Cerah |
Padang | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Palembang | Asap | Asap | Asap |
Medan | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Sedang |
Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).
Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.
Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).
Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).
Advertisement
Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem
Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.
Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.
"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.