Art Jakarta 2023 Siap Tampilkan 68 Galeri Terkurasi, Harga Tiket Rp150 Ribu

Art Jakarta 2023 telah berdiri siap untuk menjadi sebuah acara seni yang mengagumkan di JIExpo Kemayoran pada tanggal 17 hingga 19 November 2023.

oleh Farel Gerald diperbarui 01 Nov 2023, 14:30 WIB
Setelah sukses dengan Art Jakarta Gardens di Hutan Kota Plataran, kini Art Jakarta akan tampil lebih kuat dan penuh energi saat berlangsung di JIExpo Kemayoran pada tanggal 17--19 November 2023. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Art Jakarta 2023 siap untuk menjelma menjadi agenda seni yang memukau. Setelah sukses dengan Art Jakarta Gardens di Hutan Kota Plataran awal tahun ini, kini Art Jakarta akan tampil lebih kuat dan penuh energi saat berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 17--19 November 2023.

Event ini akan berlangsung di Hall B3 dan C3 dengan total area seluas 10 ribu meter persegi dengan menampilkan 68 galeri seni terkurasi. Dari jumlah tersebut, ada 40 galeri seni berasal dari Indonesia, sementara 28 lainnya datang dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Australia.

Dengan tiket umum dibanderol seharga Rp150 ribu per orang, peningkatan kapasitas venue pada Art Jakarta 2023 menandakan pemulihan yang kuat dari dampak pandemi COVID-19, menjadi lambang kebangkitan acara seni internasional ini.

"Ini merupakan kabar gembira bagi dunia seni karena kita telah pulih 100 persen sepenuhnya, kembali ke kondisi sebelum pandemi, baik dari segi jumlah galeri maupun komposisinya. Tahun lalu, beberapa galeri masih terkendala perjalanan, terutama rekan-rekan dari Thailand, Hong Kong, dan Korea," ungkap Direktur Artistik Art Jakarta, Enin Supriyanto saat ditemui di Grha Bimasena, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Oktober 2023.

Enin menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan tahun lalu, banyak galeri seni yang mengalami kendala perjalanan. Namun, saat ini, partisipasi galeri seni dari berbagai negara telah menjadi lebih merata.


Lokasi Baru yang Memudahkan Pengunjung

Enin Supriyanto mengatakan pihak penyelenggara Art Jakarta selalu menjaga hubungan baik dengan komunitas kreatif dan seniman-seniman di Indonesia. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Art Jakarta juga menonjol berkat formatnya yang berbeda dengan art fair internasional lainnya. Enin menyatakan bahwa pihak penyelenggara selalu menjaga hubungan baik dengan komunitas kreatif dan seniman-seniman di Indonesia, serta menyelenggarakan program-program yang unik dan berbeda.

Kehadiran Art Jakarta di area seluas 10 ribu meter persegi diharapkan akan memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk menjelajahi seluruh bagian pameran seni ini. Permasalahan yang sering muncul di JCC diharapkan akan teratasi dengan lokasi baru ini, sehingga keseluruhan pengalaman menjadi lebih terpadu.

"Nantinya akan memudahkan untuk menavigasi dan mengeksplorasi seluruh sudut Art Jakarta. Persoalan yang dahulu selalu ada di JCC, semoga akan hilang dengan lokasi yang baru, karena secara keseluruhan menjadi satu," ucap Enin.

Kemudian, sejumlah galeri seni yang berpartisipasi termasuk A+Works of Art dari Kuala Lumpur, Andis Gallery dari Jakarta, Arario Gallery dari Seoul, Art:1 dari Jakarta, Art Agenda dari Jakarta dan Singapura, Art Porters Projects dari Singapura, B-tree Gallery dari Seoul, Contemporary Tokyo dari Tokyo, D Gallerie dari Jakarta, Khankhalaev Gallery dari Moskow, LEE & BAE dari Busan, LSD dari Osaka, Moon's Art dari Jakarta, Redbase dari Sydney dan Yogyakarta, Sullivan+Strumpf dari Sydney dan Melbourne, Yiri Arts dari Taipei, White Space Art Asia dari Singapura, hingga Vin Gallery dari Ho Chi Minh City.


Ada 250--300 Seniman Hadir

Diharapkan bahwa pameran seni ini akan menjadi wadah yang lebih kuat untuk mempererat hubungan antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri kreatif, termasuk seniman, galeri seni, dan kolektor. Art Jakarta 2023 .  foto: Instagram @artjakarta

Menurut Enin, setiap galeri kemungkinan besar akan membawa 4 hingga 5 seniman untuk berpartisipasi di stand mereka. "Para penggemar seni akan dapat menyaksikan karya dari sekitar 250 hingga 300 seniman dalam Art Jakarta tahun ini," ujarnya.

Dengan kembalinya Art Jakarta yang lebih kuat, diharapkan bahwa pameran seni ini akan menjadi wadah yang lebih kuat untuk mempererat hubungan antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri kreatif, termasuk seniman, galeri seni, dan kolektor. "Forum semacam ini perlu diaktifkan secara terus menerus. Tiga pelaku seni itu harus terhubung dan berkomunikasi semakin baik untuk memperkuat ekosistem," tegasnya.

Art Jakarta 2023 akan menampilkan tiga aspek istimewa yang memikat. Dalam bagian Penghargaan, acara ini akan menghadirkan para pemenang Julius Baer Next Generation Art Prize in Asia 2023, dengan dukungan UOB Indonesia yang juga akan menampilkan para pemenangnya dalam ruang khusus. Selain itu, akan ada pameran karya pemenang Treasury Art Prize 2023 yang berjudul "Is This Artwork in the Room with Us Right Now?" yang digarap oleh Eldwin Pradipta.

Dalam sektor Presentasi, pengunjung akan disuguhi sajian khusus dari Bibit yang memperlihatkan karya "Glass House" karya Syagini Ratna Wulan, yang merupakan perkembangan dari "Lost Verses" yang sebelumnya dipamerkan di Venice Biennale 2019. Selain itu, iForte akan terus menerus menggabungkan teknologi dan seni melalui karya-karya seperti "NOC/Turne" oleh Jeffi Manzani.


Investasi dan Seni Jalan Beriringan

Sementara itu, William, PR and Corporate Communication Lead Bibit, mengungkapkan bahwa investasi adalah seni, dan sebaliknya. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Art Jakarta 2023 juga menghadirkan AJX, yang akan memamerkan proyek kerja sama antara ASEAN dan Korea dalam bidang Kebudayaan Inovatif (PIC) yang menampilkan karya seniman dari kawasan ASEAN dan Korea. Tak ketinggalan, ada pameran seni "Vice Versa" yang menghadirkan potret-potret seniman Indonesia yang diabadikan oleh Indra Leonardi selama bertahun-tahun.

Sementara itu, William, PR and Corporate Communication Lead Bibit, mengungkapkan pandangannya terkait hubungan antara komunitas investasi dan seni. "Kami sangat percaya bahwa investasi adalah seni, dan sebaliknya, seni juga bisa dianggap sebagai bentuk investasi," tuturnya pada kesempatan yang sama.

Ia menambahkan, "Dengan kehadiran kami di Art Jakarta 2023, kami ingin sekali lagi menekankan bahwa pengunjung acara akan dapat melihat secara langsung instalasi seni yang menggambarkan konsep ini."

William percaya bahwa karya seni seringkali mencerminkan kesadaran dan persepsi masing-masing orang. "Saat kita menghadapi perubahan dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bisa memengaruhi keputusan yang kita buat. Inti pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa karya seni adalah representasi dari kesadaran dan persepsi seseorang," katanya.

Seniman Indonesia tak hanya berkarya di dalam negeri, namun mampu tembus secara global. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Seniman Indonesia yang tampil di panggung global, masih eksis hingga sekarang. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya