Liputan6.com, Jakarta - Alibaba Cloud meluncurkan Large Language Model (LLM) kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru mereka, Tongyi Qianwen 2.0.
Selain itu, melalui acara Apsara Conference di Hangzhou, China pada akhir Oktober 2023 lalu, Alibaba Cloud juga meluncurkan model AI khusus industri.
Advertisement
"Saat ini, 80 persen dari perusahaan teknologi di China dan separuh dari perusahaan lain telah menggunakan Alibaba Cloud," kata Joe Tsai, Chairman of Alibaba Group. "Kami ingin menjadi most open cloud di era AI ini," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Tsai berharap, dengan produk-produk cloud tersebut, pengembangan dan menggunakan AI jadi lebih murah dan terjangkau buat semua orang.
Hal ini demi mendukung usaha-usaha khususnya yang kecil dan menengah, untuk memanfaatkan kecerdasan buatan, demi produktivitas yang lebih tinggi.
Tongyi Qianwen 2.0 merupakan sebuah LLM generik dengan ratusan miliar-parameter, yang hadir dengan peningkatan signifikan dari pendahulunya, yang dirilis pada bulan April 2023.
Alibaba Cloud mengklaim, model ini berhasil melampaui beberapa Large Language Model terkemuka di seluruh domain, mulai dari pemahaman bahasa, pemecahan masalah aritmatika, hingga menjawab pertanyaan.
Tongyi Qianwen 2.0 hadir dengan ukuran model yang diperluas, serta teknik penyelarasan yang lebih baik.
Perusahaan menyebut, LLM ini menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam memahami instruksi yang rumit, merangkai teks, menalar, menghafal, dan mencegah halusinasi data.
Model AI tersebut sudah bisa diakses oleh publik melalui situs resminya dan aplikasi ponsel, serta tersedia untuk para developer melalui API.
Luncurkan Model AI untuk Industri
Alibaba Cloud juga meluncurkan LLM model-model baru untuk industri, demi membantu para pelaku usaha membuka potensi penggunaan AI generatif di berbagai sektor, untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Sektor-sektor ini meliputi layanan pelanggan, hukum, kesehatan, keuangan, manajemen dokumentasi, manajemen audio dan video, pengembangan kode, dan penciptaan karakter.
Jingren Zhou, CTO Alibaba Cloud Intelligence Group mengatakan, LLM punya potensi yang sangat besar untuk merevolusi industri.
"Untuk membantu bisnis mendapatkan manfaat terbaik dari AI generatif dengan cara yang hemat biaya, kami meluncurkan model fondasi yang lebih kuat, serta model yang khusus diperuntukkan bagi industri untuk mengatasi tantangan yang domain-specific," ujarnya.
Selain itu, Alibaba Cloud juga memperkenalkan GenAI Service Platform, platform pembuatan model AI all-in-one yang bertujuan untuk menyederhanakan pengembangan model dan proses pembuatan aplikasi.
Platform ini menawarkan serangkaian perangkat yang komprehensif untuk manajemen data, penerapan dan valuasi model, serta pemrosesan teknis yang cepat, memudahkan perusahaan dari semua sektor mengembangkan model AI skala enterprise.
Advertisement
Alibaba Cloud Rilis Aplikasi Web Keberlanjutan di Asian Games 2023
Sebelumnya, Alibaba Cloud meluncurkan aplikasi web keberlanjutan dan juru bahasa isyarat virtual dalam gelaran Asian Games 2023 di Hangzhou, Tiongkok.
Menurut perusahaan, hal ini dilakukan sebagai upaya mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas Asian Games dan Asian Para Games di Hangzhou.
Aplikasi web keberlanjutan ini ditujukan untuk para atlet, jurnalis, dan anggota staf di dalam tiga Asian Games villages untuk mendorong gerakan karbon rendah.
Sementara, penerjemah bahasa isyarat virtual diluncurkan untuk memastikan para individu dengan gangguan pendengaran dapat berpartisipasi lebih baik selama pertandingan.
"Teknologi berbasis cloud membantu mendorong pengembangan Asian Games yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Jingren Zhou, CTO Alibaba Cloud Intelligence dalam siaran persnya, Minggu (1/10/2023).
Menurut Jingren, mereka ingin memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam upaya membuat Asian Games lebih ramah lingkungan dan mudah diakses semua orang.
Alibaba menjelaskan, aplikasi web berkelanjutan dapat membanatu para peserta Asian Games untuk mengadopsi gaya hidup rendah karbon, serta mengurangi jejak karbon mereka lewat keterlibatan secara digital.
Aplikasi web ini memberikan poin buat para atlet, jurnalis, dan staf, apabila memilih gaya hidup ramah lingkungan seperti menggunakan transportasi umum, daur ulang sampah, dan mengurangi limbah makanan.
Diklaim Menarik 310.000 Pengunjung
Di seluruh Asian Games Villages, para peserta dapat memindai kode QR untuk mencatat aktivitas rendah karbon mereka di aplikasi web.
Aktivitas yang dicatat di aplikasi Alibaba Cloud ini mulai dari tidak menggunakan kantong plastik di supermarket, hingga mengambil foto piring bersih mereka di kantin sebagai upaya untuk mengurangi limbah makanan.
Di balik aplikasi web ini terdapat sistem yang menerjemahkan aktivitas rendah karbon individu menjadi poin karbon. Peserta dapat mengumpulkan poin dan menukarkannya dengan pin Asian Games edisi terbatas dan produk-produk rendah karbon.
Alibaba Cloud mengklaim, aplikasi ini telah menarik 310.000 pengunjung untuk berpartisipasi dalam kegiatan rendah karbon di seluruh Asian Games Villages.
Mereka juga mencatat 7 ton pengurangan karbon melalui kegiatan tersebut, sejak pembukaan Asian Games Villages pada tanggal 16 September.
Selain itu, perusahaan menjelaskan, mereka juga memakai alat manajemen berbasis AI, Energy Expert, untuk mengukur dan meminimalisir jejak karbon dalam pembuatan maskot Asian Games Hangzhou.
(Dio/Isk)
Advertisement