Liputan6.com, Yogyakarta - PSIM Jogja resmi memperkenalkan pemain asal Korea Selatan Kim Bong-jin sebagai rekrutan anyarnya untuk menghadapi putaran kedua Liga 2 2023/2024. PSIM Jogja merekrut Kim Bong-jin untuk mengisi slot pemain asing seusai Andreas Esswein diputus kontraknya jelang paruh kedua kompetisi.
Andreas Esswein dinilai tak banyak berkontribusi bahkan harus cedera cukup lama kala PSIM Jogja melakoni putaran pertama.
Selain itu, pertahanan PSIM kemarin dinilai tak begitu baik. Tim-tim lawan tampak dengan mudah mengeksploitasi lini belakang PSIM.
Pemain asal Negeri Ginseng itu kemudian diharapkan mampu mengisi kekurangan tersebut. Ia berposisi sebagai bek akan bahu membahu dengan Achmad Faris dan Purwaka Yudi.
Baca Juga
Advertisement
Postur yang tinggi dan pengalaman bermainnya diharapkan mampu menjadi senjata ampuh untuk membendung serangan lawan.
Berikut profil Kim Bong-jin, pemain yang pernah membela Gwangju FC.
1. Sudah Membela Banyak Klub di Asia
Kim Bong-jin telah bermain di sejumlah tim Asia, misalnya di Korea Selatan, Hongkong, Thailand, hingga Malaysia.
Kim Bong-jin sempat membela Incheon United dan Gyeongnam FC sebelum akhirnya hijarah ke Liga Hongkong.
Performanya yang kurang menjanjikan di Incheon membuatnya hanya jadi pemanis bangku cadangan pada 2014. Semusim setelahnya, ia pun pindah ke Gyeongnam FC, tetapi lagi-lagi kesempatan bermainnya tak banyak, total hanya 7 laga yang ia mainkan.
Kim Bong-jin tampak tak mudah menyerah, sempat tak punya klub di awal 2016, pemain berusia 33 tahun itu pun mendapat pinangan dari salah satu klub besar di Hongkong, Kitchee FC.
Sukses di Kitchee FC
2. Sukses di Kitchee FC
Meski sempat menganggur cukup lama, Kim Bong-jin ternyata mampu menunjukkan performa yang ciamik di Kitchee FC.
Keputusannya untuk hijrah ke negara lain membawa keberuntungan yang tak bisa didapatkannya saat tampil di kompetisi sepak bola Korea Selatan.
Sejak melakukan debutnya, Kim Bong-jin tampil konsisten bersama Kitchee FC selama tiga musim kompetisi. Walau berposisi sebagai bek, ia berhasil mengemas 2 gol dan 2 asis dari 64 laga.
Bersama Kitchee FC, Kim Bong-jin sukses meraih tujuh gelar prestisius. Dia meraih dua gelar Liga Hongkong, dua gelar Hongkong Cup, dua gelar Hongkong Senior Challenge Shield, dan gelar Hongkong Sapling Cup. Kim pernah bermain di babak kualifikasi AFC.
Advertisement
Lahir dan Menimba Ilmu Sepak Bola di Seoul
3. Lahir dan Menimba Ilmu Sepak Bola di Seoul
Kim Bong-jin lahir di ibukota negara Korea Selatan, Seoul pada 18 Juli 1990. Karirnya di sepak bola dimulai saat main klub junior Dongbuk Middle School tahun 2003.
Kecintaannya terhadap sepak bola membawanya terus bermain hingga masuk di bangku perkuliahan. Tahun 2012 ia pun memperkuat Dong-Eui University.
Bakatnya yang menjanjikan sejak muda, ia pun direkrut untuk tampil di divisi kedua Liga Korea, bersama Gangwon FC pada 2013.
Siap Tampil Maksimal di PSIM Jogja
4. Siap Tampil Maksimal di PSIM Jogja
Pemain dari negeri gingseng tersebut sebelum mendarat di Indonesia telah membela berbagai klub di beberapa negara. Sehabis membela klub kampusnya, Dong-Eui University, Kim menjadi pemain Gangwon FC yang kini berlaga di K League 1. Setelah itu dia bergabung dengan Incheon United, Gyeongnam FC, Gwangju FC (Korea Selatan), Kitchee (Hong Kong), HAGL FC (Vietnam), PJ City FC (Malaysia), dan terakhir Nakhonsi United (Thailand).
Kini Kim merasa bersemangat bergabung dengan PSIM Jogja. “Saya sangat senang karena bisa bergabung dengan PSIM Jogja. Saya akan berusaha yang terbaik. Tapi bagian terpentingnya, saya tetap akan mengikuti arahan dari pelatih,” ujar Kim.
Kim Bong-Jin berharap dengan adanya dia, PSIM Jogja bisa menjadi lebih baik. “Saya juga sudah melihat posisi PSIM Jogja di liga sekarang. Perolehan poin PSIM Jogja sama persis dengan peringkat pertama. Semoga bisa lebih baik sampai akhir musim,” tuturnya.
Razzi, Manajer Tim PSIM Jogja juga merasa senang Kim bisa bergabung dengan PSIM Jogja.
“Saya senang Kim Bong-Jin bisa bergabung dengan PSIM Jogja. Semoga dia bisa segera beradaptasi dengan lingkungan, mengenal tim, dan menyesuaikan dengan cara bermain PSIM Jogja,” tuturnya.
Penulis: Taufiq Syarifudin
Advertisement
