Negara ASEAN Berkompetisi Adopsi Teknologi EBT

Mendukung upaya pemerintah, sebagai subholding PLN yang bergerak dibidang pembangkitan listrik, PLN Indonesia Power telah melakukan sejumlah upaya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Nov 2023, 19:30 WIB
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menjaga stabilitas pasokan listrik dalam menyukseskan gelaran KTT ASEAN 2023 atau ASEAN Summit 2023, dengan mengandalkan energi ramah lingkungan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ulumbu. (Dok. PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut negara ASEAN sedang berkompetisi dalam menggunakan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mengurangi emisi karbon.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, saat ini ada beberapa kompetisi di negara-negara anggota ASEAN, diantaranya yaitu bersaing dan berkolaborasi dalam mengadopsi teknologi energi terbarukan. 

"Saat ini Pemerintah berupaya meningkatkan efisiensi energi, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan demi tercapainya percepatan transformasi menuju ekonomi rendah karbon, mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan inovasi untuk mendukung keberlanjutan energi dan lingkungan di Indonesia," kata Yudo, di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Mendukung upaya pemerintah, sebagai subholding PLN yang bergerak dibidang pembangkitan listrik, PLN Indonesia Power telah melakukan sejumlah upaya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan,  peran PLN IP dalam mengakselerasi transisi energi di Tanah Air akan terus dilaksanakan dengan baik dan berkelajutan untuk wujudkan cita-cita Pemerintah maupun Global menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Untuk mewujudkan misi tersebut, kami terus memastikan bahwa operasional bisnis kami terus berkelanjutan, termasuk implementasi aspirasi transformasi hijau,” tutur Edwin.

Seperti diketahui saat ini PLN IP tengah gencar dalam mengembangkan potensi Energi baru Terbarukan di Tanah Air, mulai dari proyek Hijaunesia, Hydronesia maupun kerjasama dengan beberapa pihak dalam upayanya mengakselerasi Transisi Energi. 

Disamping itu PLN IP juga melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk mendorong dekarbonasi dari sejumlah pembangkit listrik seperti penerapan cofiring di pembangkit listrik tenaga uap.

 


Apresiasi

PT PLN (Persero) menghasilkan 2.654 tabung oksigen setahun dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) Priok yang dioperatori anak usahanya yaitu PT Indonesia Power.

Komitmen PLN Indonesia Power dalam kembangkan EBT di Tanah Air pun mendapat apresiasi,  dengan meraih 4 Penghargaan yang diterima PLN IP dalam ajang Subroto Award 2023 Subsektor EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Salah satunya adalah kategori transisi energi PLN Indonesia Power meraih Juara 1, hal ini membuktikan bahwa sebagai korporasi yang bergerak hulu sistem kelistrikan Tanah Air, PLN IP sangat komit terhadap pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia. 

"Hal ini merupakan bukti komitmen korporasi yang telah dan akan terus kembangkan Energi Baru Terbarukan di Tanah Air untuk membantu Pemerintah dalam wujudkan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya